โ˜• MYOR 3Q24: Rugi Kurs dan Margin Kembali Tertekan, di Bawah Ekspektasi

Mayora Indah ($MYOR) membukukan laba bersih yang rendah pada 3Q24 sebesar 298 miliar rupiah (-63% YoY, -51% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 relatif stabil di level 2 triliun rupiah (-1% YoY). Kami menilai capaian tersebut di bawah ekspektasi karena hanya setara dengan 60% estimasi laba bersih FY24 konsensus. Sebagai perbandingan, laba bersih MYOR pada 9M23 setara 63% dari laba bersih selama FY23.

โ–ช Rugi Kurs Akibat Penguatan Rupiah

Laba bersih pada 3Q24 turut tertekan oleh kerugian kurs bersih sebesar 257 miliar rupiah (3Q23: laba 33 miliar rupiah, 2Q24: laba 98 miliar rupiah). Hal ini disebabkan oleh menguatnya kurs rupiah terhadap dolar AS ke level ~15.100 per akhir September 2024. Sebagai informasi, MYOR memiliki net cash dalam dolar AS sebesar ~280 juta dolar AS per akhir September 2024, sehingga perseroan akan mengalami kerugian kurs ketika dolar AS melemah terhadap rupiah.

โ–ช Laba Usaha Tertekan Penurunan Margin Laba Kotor dan Kenaikan Opex

Secara operasional, laba usaha tercatat sebesar 726 miliar rupiah pada 3Q24 (-31% YoY, +5% QoQ). Realisasi tersebut membuat laba usaha selama 9M24 menjadi 2,7 triliun rupiah (-2% YoY), sedikit di bawah ekspektasi karena setara 63% dari estimasi FY24 konsensus (vs. 9M23: 65% dari FY23). Laba usaha yang lemah pada 3Q24 utamanya disebabkan oleh: 1) berlanjutnya tekanan harga bahan baku kokoa dan kopi terhadap margin laba kotor; dan 2) peningkatan opex.

Margin laba kotor kembali turun pada 3Q24 ke level 20,5% (vs. 3Q23: 26,9%, 2Q24: 23,5%), menandai penurunan dalam 2 kuartal beruntun. Hasil ini membuat margin laba kotor selama 9M24 turun ke level 23,9% (vs. 9M23: 26,7%), sehingga menimbulkan risiko bahwa margin laba kotor selama FY24 akan berada di bawah guidance manajemen yang mengincar level minimum 25%. Dengan tekanan yang masih dirasakan pada margin laba kotor, MYOR kemungkinan besar akan menjalankan rencana untuk kembali menaikkan harga jual produk terkait di sisa tahun ini. Manajemen MYOR akan mengadakan earnings call pada 5 November 2024, di mana kami akan berfokus pada dinamika margin laba kotor perseroan.

Kami menilai margin laba kotor menjadi isu utama bagi MYOR, mengingat pendapatan perseroan tumbuh secara solid menjadi 9,4 triliun rupiah pada 3Q24 (+17% YoY, +26% QoQ). Pertumbuhan tersebut membuat pendapatan selama 9M24 naik +12% YoY menjadi 25,6 triliun rupiah, sejalan dengan guidance baru yang diberikan manajemen di kisaran +10โ€“12%. Sementara itu, opex mengalami peningkatan, terutama pada pos biaya umum dan administrasi (+29% YoY, +15% QoQ) seiring lonjakan beban gaji (+21% YoY, +17% QoQ). Kami memperkirakan kenaikan biaya ini terkait dengan pembukaan 2 pabrik baru perseroan.

๐Ÿ”‘ Key Takeaway

Meskipun MYOR pada 4Q24 berpotensi membukukan pembalikan kerugian kurs seiring menguatnya nilai tukar dolar AS, kami menilai keberhasilan perseroan dalam menghadapi tantangan dari sisi margin laba kotor akan menjadi faktor kunci bagi pergerakan harga sahamnya. Hal ini mengingat harga bahan baku kokoa dan coklat masih bertahan di level yang relatif tinggi hingga saat ini.

Stockbit Snips 29 Oktober 2024:
https://cutt.ly/EeFbfI4r

Read more...
2013-2025 Stockbit ยทAboutยทContactHelpยทHouse RulesยทTermsยทPrivacy