$ADMR
1. PE Ratio ADMR sebesar 7.46 (TTM) artinya investor saat ini membayar 7.46 kali lipat dari laba yang dihasilkan perusahaan untuk membeli satu saham ADMR. Angka ini relatif rendah dibandingkan dengan rata-rata pasar (IHSG PE Ratio TTM Median = 8.25), yang mengindikasikan bahwa saham ADMR mungkin dianggap undervalued (ternilai murah) oleh pasar.
2. Forward PE Ratio = 8.40
Angka 8.40 mengindikasikan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba ADMR di masa depan. Namun, perlu diingat bahwa proyeksi ini bisa berubah tergantung pada berbagai faktor.
3. Earnings Yield (TTM) = 13.40%
Earnings Yield 13.40% berarti setiap rupiah yang Anda investasikan dalam saham ADMR, secara teoritis akan menghasilkan laba sebesar 13.40%. Angka ini cukup menarik dan menunjukkan potensi return yang cukup tinggi.
4. Current Price to Sales (TTM) = 3.24
Angka 3.24 menunjukkan bahwa investor membayar 3.24 kali lipat dari pendapatan tahunan perusahaan untuk membeli saham ADMR. Angka ini bisa bervariasi tergantung pada industri, namun secara umum, angka yang lebih rendah menunjukkan valuasi yang lebih menarik.
5. Current Price to Book Value = 3.00
Angka 3.00 menunjukkan bahwa harga pasar ADMR 3 kali lipat dari nilai buku asetnya. Ini mengindikasikan bahwa pasar memberikan premium terhadap aset-aset ADMR, yang bisa jadi karena potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.
6. Current Price To Cashflow (TTM) = 8.96 dan Current Price To Free Cashflow (TTM) = 8.96
Angka-angka ini menunjukkan bahwa investor membayar sekitar 9 kali lipat dari arus kas yang dihasilkan ADMR untuk membeli sahamnya.
7. EV to EBITDA (TTM) = 4.73
Angka 4.73 mengindikaskan valuasi ADMR relatif terhadap EBITDA-nya.
8. PEG Ratio = 0.22 dan PEG Ratio (3yr) = -0.08
PEG Ratio yang rendah (di bawah 1) umumnya dianggap menarik karena menunjukkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan valuasinya.
9. Current EPS (TTM) = 195.00: Artinya, dalam 12 bulan terakhir, perusahaan menghasilkan laba sebesar Rp195,00 per saham. Ini adalah indikator profitabilitas perusahaan dalam jangka pendek.
10. Current EPS (Annualised) = 164.47: Ini adalah perkiraan laba per saham untuk setahun penuh berdasarkan kinerja saat ini. Angka ini sedikit lebih rendah dari EPS TTM karena mungkin ada faktor musiman atau fluktuasi dalam kinerja perusahaan.
11. Revenue Per Share (TTM) = 448.65: Artinya, pendapatan yang dihasilkan perusahaan per saham dalam 12 bulan terakhir adalah Rp448,65. Ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
12. Cash Per Share (Quarter) = 179.58: Ini adalah jumlah kas yang dimiliki perusahaan per saham pada akhir kuartal. Angka ini menunjukkan likuiditas perusahaan.
13. Current Book Value Per Share = 485.27: Ini adalah nilai bersih aset perusahaan per saham. Angka ini menunjukkan nilai intrinsik perusahaan.
14. Free Cashflow Per Share (TTM) = 162.35: Ini adalah jumlah arus kas bebas yang dihasilkan perusahaan per saham dalam 12 bulan terakhir. Arus kas bebas adalah uang tunai yang tersedia setelah semua kewajiban dipenuhi.
15. Quick Ratio (Quarter) = 2.78: Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan aset lancar yang paling likuid. Angka di atas 1 umumnya dianggap baik, menunjukkan perusahaan memiliki cukup aset lancar untuk membayar utang jangka pendek.
16. Debt to Equity Ratio (Quarter) = 0.08: Rasio ini menunjukkan proporsi pendanaan perusahaan yang berasal dari utang dibandingkan dengan ekuitas. Angka yang rendah menunjukkan perusahaan lebih banyak didanai oleh ekuitas daripada utang, yang umumnya dianggap lebih sehat.
17. Interest Coverage (TTM) = 26.25: Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga. Semakin tinggi angkanya, semakin mudah perusahaan membayar bunganya.
18. Altman Z-Score (Modified) = 4.04: Ini adalah skor yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Skor di atas 3 umumnya dianggap sebagai indikasi bahwa perusahaan dalam kondisi keuangan yang sehat.
19. Return on Assets (ROA) = 28.58%: ROA mengukur seberapa efisien manajemen dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki. Angka ini cukup tinggi, menunjukkan manajemen efektif dalam memanfaatkan aset.
20. Return on Equity (ROE) = 40.18%: ROE mengukur tingkat pengembalian bagi pemegang saham. Angka ini juga cukup tinggi, menunjukkan perusahaan memberikan pengembalian yang baik bagi pemegang saham.
21. Return on Capital Employed (ROCE) = 44.08%: ROCE mengukur efisiensi penggunaan modal yang diinvestasikan dalam bisnis. Angka ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi dari modal yang diinvestasikan.
22. Days Sales Outstanding (DSO) = 28.69: DSO mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan pembayaran dari pelanggan. Angka ini menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan piutang.
23. Inventory Turnover = 7.06: Ini mengukur berapa kali persediaan barang dagang terjual dan diganti dalam satu periode. Angka yang tinggi menunjukkan efisiensi dalam mengelola persediaan.
Berdasarkan analisis di atas, secara umum saham $ADMR terlihat menarik dengan beberapa indikator yang menunjukkan valuasi yang relatif murah dibandingkan dengan pasar dan potensi pertumbuhan yang cukup baik. Perusahaan ini menunjukkan kinerja keuangan yang sangat baik. Profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan efisiensi manajemen semuanya berada pada level yang menggembirakan. Perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi, memiliki posisi keuangan yang kuat, dan mengelola aset serta operasi dengan efisien.
TEKNIKAL :
Berdasarkan analisis teknikal pada grafik mingguan, saham $ADMR menunjukkan pola Failing Wedge. Pola ini umumnya mengindikasikan kelanjutan tren yang sudah ada sebelumnya. Saat ini, harga saham sedang melakukan retest setelah berhasil menembus trendline beberapa minggu lalu. Target harga pertama berada di level 1.685, sedangkan target harga kedua adalah 1.910.
1/2