$ROTI LK Q3 2024: Revenue Naik + Laba Naik = Salim Dulu
πΏProfil ROTI
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) merupakan pemain utama di industri roti dan kue di Indonesia dengan merek dagang "Sari Roti" yang sudah dikenal luas oleh konsumen. Sebagai produsen roti terbesar di negara ini, ROTI beroperasi dari kantor pusat di Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, dan memiliki jaringan pabrik di seluruh wilayah strategis, termasuk Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Batam, dan Sulawesi β
. Lokasi yang tersebar ini memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat dan efisien dalam distribusi produk ke berbagai wilayah pasar Indonesia β
. Bisnis utama ROTI berfokus pada produksi dan distribusi roti siap konsumsi, dan perusahaan telah menunjukkan konsistensi dalam mempertahankan kualitas produk dan memperluas jangkauan distribusinya di pasar nasional β
. Pak Toto suka Sari Roti https://bit.ly/45FDAJu
Struktur kepemilikan saham ROTI didominasi oleh investor institusi besar, tanpa ada satu pihak yang menguasai lebih dari 50% saham, sehingga perusahaan tidak memiliki entitas induk atau controlling shareholder yang jelas β
. Dua pemegang saham terbesar adalah PT Indoritel Makmur Internasional Tbk $DNET, dengan kepemilikan saham sebesar 25,77%, dan Bonlight Investments Limited yang menguasai 19,85% saham β
. Kepemilikan saham sisanya tersebar di antara investor publik, dengan kontribusi lebih dari 50%, yang menjadikan ROTI sebagai perusahaan yang cukup terbuka dan menarik minat investor ritel di pasar saham β. Keterbukaan ini menunjukkan daya tarik ROTI sebagai perusahaan yang stabil dan dapat dipercaya di kalangan investor β
.
Tim manajemen ROTI dipimpin oleh Wendy Sui Cheng Yap sebagai Presiden Direktur, dengan dukungan dari empat Direktur lainnya, yaitu Arlina Sofia, Ida Apulia Simatupang, Indrayana, dan Arief Alfanto β
. Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Benny Setiawan Santoso sebagai Presiden Komisaris, juga didukung oleh Jaka Prasetya dan Jusuf Arbianto Tjondrolukito sebagai Komisaris, di mana Jusuf juga bertindak sebagai Komisaris Independen β
. Susunan manajemen ini menunjukkan pengalaman dan keahlian dalam menjalankan bisnis dan mengawasi operasi perusahaan sehari-hari, yang memberikan fondasi kuat bagi ROTI untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif β
. https://bit.ly/3YGX6Dc
Jumlah karyawan ROTI terus bertambah, dengan total karyawan tetap sebanyak 5.707 orang per 30 September 2024, naik sedikit dari 5.666 karyawan tetap pada akhir Desember 2023 β
. Kenaikan ini mencerminkan langkah ROTI dalam memperluas kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat β
. Peningkatan jumlah karyawan menunjukkan pertumbuhan operasional dan komitmen perusahaan terhadap pengembangan sumber daya manusia yang esensial dalam menjaga kualitas dan kuantitas produksi sesuai standar yang telah ditetapkan β
.
πΏAnak Usaha
ROTI memiliki dua entitas anak utama yang menyumbang pada total aset grup dan memberikan variasi dalam kontribusi segmen bisnisnya. Anak usaha pertama adalah PT Indosari Niaga Nusantara (INN), yang didirikan pada 2019 dan beroperasi dalam sektor perdagangan dengan kepemilikan saham sebesar 99,88%. Aset INN mengalami peningkatan dari Rp149,98 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp165,17 miliar di tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dalam kontribusi aset terhadap grup β
. https://bit.ly/3YGX6Dc
Entitas anak kedua, PT Javasari Mitra Prima (JMP), baru didirikan pada Mei 2024, dengan kepemilikan saham sebesar 60%. JMP beroperasi dalam industri roti dan kue, sejalan dengan bisnis utama grup. Pada tahun pendiriannya, JMP menyumbangkan aset sebesar Rp15,03 miliar. Kontribusi dari JMP ini merupakan tambahan positif untuk diversifikasi produk ROTI dan memberikan ruang bagi ekspansi di segmen roti yang semakin kompetitif β
.
Secara total, kontribusi gabungan dari INN dan JMP terhadap aset grup berada di kisaran Rp180,2 miliar untuk tahun 2024. Persentase ini relatif kecil dibandingkan dengan total aset grup, tetapi perkembangan yang stabil pada INN dan penambahan JMP memperlihatkan potensi pertumbuhan lebih lanjut dalam mendukung operasi bisnis ROTI secara keseluruhan. Kenaikan aset pada kedua entitas anak menunjukkan aliran investasi yang sehat untuk mendukung pertumbuhan usaha di berbagai segmen β
.
Kepentingan non-pengendali dalam entitas anak berada pada tingkat 0,12% untuk INN dan 40% untuk JMP, yang terutama mencerminkan kemitraan strategis dalam pengembangan JMP. Kepentingan non-pengendali ini membawa nilai positif pada struktur permodalan tanpa membebani kendali manajemen ROTI, sehingga mengurangi risiko terhadap pengendalian operasional secara keseluruhan β
. https://bit.ly/3YGX6Dc
πΏOrang Dalam
Transaksi pihak berelasi pada laporan keuangan ROTI meliputi beberapa kategori utama, seperti penjualan, pembelian bahan baku, dan jasa distribusi β
. Penjualan terbesar dilakukan kepada PT Indomarco Prismatama (Indomaret), yang mencapai Rp1.084,53 miliar atau sekitar 36,46% dari total revenue pada 30 September 2024, naik sedikit dari Rp1.056,72 miliar atau 37,24% pada periode yang sama tahun sebelumnya β
. Selain itu, PT Lion Superindo dan PT Indofood Fortuna Makmur $INDF juga menjadi rekan utama dalam penjualan, meskipun porsinya lebih kecil, dengan masing-masing kontribusi sekitar 1,63% dan 0,01% dari total revenue β
.
Dari sisi pembelian, ROTI melakukan transaksi bahan baku utama dari beberapa entitas berelasi, termasuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk $SIMP, PT Indolakto, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk $ICBP β
. Pembelian dari pihak-pihak ini mencakup bahan baku seperti tepung dan produk susu, yang penting dalam produksi roti, dengan kontribusi signifikan dalam COGS β
. Sebagai contoh, PT Indofood Sukses Makmur menyumbang Rp40,54 miliar atau 2,15% dari total liabilitas β
. https://bit.ly/3YGX6Dc
Piutang usaha terkait pihak berelasi pada 30 September 2024 tercatat sebesar Rp231,89 miliar, yang berkontribusi sekitar 5,76% terhadap total aset β
. Sebagian besar dari jumlah ini berasal dari Indomaret sebesar Rp219,43 miliar, menunjukkan tingkat ketergantungan tinggi pada entitas ini untuk arus kas perusahaan β
. Sementara sisanya terbagi antara Lion Superindo dan Indofood Fortuna Makmur, ada risiko finansial yang perlu diawasi dalam piutang besar kepada satu entitas utama seperti Indomaret β.
Selain itu, investasi jangka panjang pada PT Mitra New Grain sebesar Rp8,6 miliar atau 0,21% dari total aset memberikan kontribusi kecil dalam struktur aset β
. Investasi ini mencerminkan komitmen jangka panjang ROTI terhadap kemitraan strategis dalam rantai pasokan bahan baku, meskipun dengan risiko yang cukup rendah karena porsi kecil terhadap aset keseluruhan β
.
Transaksi pihak berelasi ROTI secara keseluruhan lebih menguntungkan karena memberi stabilitas pada pendapatan dan efisiensi pada biaya produksi. Penjualan ke Indomaret mencapai Rp1.084,53 miliar atau sekitar 36,46% dari total revenue, memberikan kepastian arus kas yang konsisten β
. Meski ketergantungan tinggi pada Indomaret memiliki risiko jika terjadi masalah dalam kerja sama, ROTI dapat memanfaatkan jangkauan ritel yang luas untuk mendukung distribusi produk yang lancar β
. Dari sisi pembelian, transaksi dengan PT Indofood Sukses Makmur dan perusahaan berelasi lainnya menyumbang bahan baku utama senilai Rp40,54 miliar atau 2,15% dari total liabilitas, menjaga efisiensi biaya bahan baku yang stabil β
. Di sisi lain, piutang usaha yang besar kepada Indomaret sebesar Rp219,43 miliar, atau sekitar 5,76% dari total aset, memerlukan pengawasan ketat agar tidak menjadi risiko keuangan β. Meskipun begitu, manajemen tetap yakin piutang ini aman tertagih, sehingga transaksi pihak berelasi ROTI secara umum mendukung operasional dan likuiditas perusahaan β
. https://bit.ly/3YGX6Dc
πΏSumber Bahan Baku
Vendor dan pemasok utama dalam laporan keuangan ROTI berperan penting dalam penyediaan bahan baku untuk produksi. Pemasok bahan baku yang signifikan termasuk PT Indofood Sukses Makmur, yang menyumbang Rp165,56 miliar atau sekitar 12,27% dari beban pokok penjualan, serta PT Salim Ivomas Pratama dengan Rp31,03 miliar atau 2,30% dari total COGS. Ini menunjukkan ketergantungan yang cukup besar pada kedua pemasok ini untuk kebutuhan bahan baku penting seperti tepung dan minyak, yang menjaga stabilitas biaya produksi β
.
Secara umum, total pengeluaran untuk pemasok terkait mencapai Rp202,9 miliar atau sekitar 15,03% dari beban pokok penjualan. Jumlah ini relatif terjaga dan menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan biaya bahan baku karena kontribusi tetap berada di bawah 20% dari total biaya produksi β
.
Dari sisi jasa distribusi, ROTI juga menggunakan jasa PT Indomarco Prismatama untuk distribusi produk dengan total biaya jasa mencapai Rp48,95 miliar atau 3,69% dari revenue. Distribusi melalui Indomaret ini memberikan efisiensi karena memungkinkan ROTI menjangkau lebih banyak konsumen secara cepat dan luas, meskipun ada ketergantungan yang cukup besar pada satu pihak untuk distribusi nasional β.
Selain itu, jasa pencampuran tepung dilakukan oleh PT Mitra New Grain dengan biaya Rp3,94 miliar atau 0,29% dari beban pokok penjualan, yang membantu dalam proses produksi bahan baku yang lebih terintegrasi. Jasa ini cukup kecil namun memberikan tambahan nilai bagi operasi perusahaan dalam menjaga konsistensi kualitas bahan baku secara internal β
. https://bit.ly/3YGX6Dc
Hubungan ROTI dengan vendor dan pemasoknya cenderung menguntungkan, dengan distribusi biaya yang terjaga di bawah 20% dari revenue dan total COGS, serta adanya mitra strategis untuk menjaga efisiensi. Namun, ketergantungan pada satu entitas untuk distribusi, yakni Indomaret, bisa menjadi risiko potensial jika ada perubahan pada hubungan atau kontrak kerja sama β.
πΏDolar Naik = Mati?
ROTI sebenarnya nggak terlalu ketar-ketir soal risiko mata uang, meskipun ada transaksi dalam dolar AS (USD) dan yen Jepang (JPY) buat beli bahan baku. Sampai 30 September 2024, ROTI punya kas dalam USD dan JPY senilai total Rp25,92 miliar, yang cukup buat jaga likuiditasnya tetap stabil β
. Di sisi lain, ada utang dalam USD dan JPY sekitar Rp10,59 miliar, yang artinya perusahaan punya eksposur mata uang asing yang nggak terlalu besar buat kewajiban jangka pendeknya β
. Kalau kurs naik atau turun sekitar 10%, pengaruhnya ke laba sebelum pajak cuma sekitar Rp132 juta, jadi dampaknya nggak besar banget ke performa keseluruhan β
.
Nah, kalau USD atau JPY tiba-tiba naik drastis, tentu bisa bikin biaya bahan baku jadi lebih mahal, yang akhirnya bakal menambah beban utang dalam rupiah dan sedikit menggerus laba β. Karena nggak ada kebijakan lindung nilai, ROTI emang agak rentan kalau kurs jadi lebih fluktuatif di masa depan β. Tapi sejauh ini, aset dan liabilitas dalam mata uang asing masih cukup seimbang, jadi dampaknya ke profitabilitas bisa dibilang masih aman-aman aja β
.
πΏBunga - bunga
ROTI punya eksposur terhadap risiko suku bunga karena ada pinjaman berbunga variabel, terutama buat modal kerja. Total pinjaman berbunga variabel ini mencapai Rp500 miliar dengan tingkat bunga sekitar 7,75%. Artinya, kalau suku bunga pasar naik, biaya bunga yang harus dibayar ROTI juga bakal ikut naik, yang bisa berdampak ke laba operasional mereka β. Saat ini, ROTI belum punya strategi lindung nilai untuk risiko suku bunga, jadi setiap kenaikan suku bunga akan langsung terasa di beban bunga tahunan mereka β.
Dari sisi revenue, tambahan beban bunga ini belum terlalu besar dampaknya, karena Rp5 miliar dari total revenue Rp2,97 triliun cuma sekitar 0,17% β
. Jadi, walaupun suku bunga naik, pengaruhnya terhadap pendapatan keseluruhan masih bisa dibilang kecil β
. Porsi terhadap total aset juga tergolong kecil, jadi risiko ini nggak terlalu membebani struktur aset perusahaan secara keseluruhan β
.
Namun, kalau suku bunga terus naik secara signifikan, ROTI bisa kena tekanan tambahan dalam jangka panjang. Hal ini bisa mempengaruhi profitabilitas karena biaya bunga bakal meningkat tanpa ada lindung nilai yang mengamankan mereka dari fluktuasi suku bunga β. Secara keseluruhan, risiko suku bunga ini masih tergolong ringan, tapi ada potensi jadi beban yang lebih besar kalau tren kenaikan suku bunga berlanjut tanpa ada strategi mitigasi yang kuat β. https://bit.ly/3YGX6Dc
ROTI punya tantangan di sisi likuiditas, terutama karena ada utang jangka pendek yang cukup besar, yaitu Rp899,58 miliar, dari total liabilitas keuangan Rp1,47 triliun. Jumlah ini lumayan besar, jadi kalau nggak dikelola dengan baik, bisa berisiko buat arus kas mereka β. Tapi, ROTI juga punya kas setara Rp643,97 miliar, yang sekitar 16% dari total aset mereka, jadi ada buffer kas yang cukup buat jaga-jaga supaya nggak kehabisan likuiditas di tengah jalan β
.
ROTI sebenarnya rajin mengelola likuiditasnya. Mereka selalu mengecek arus kas dan buka peluang buat dapat dana tambahan, misalnya dari pinjaman bank atau bahkan menerbitkan saham kalau lagi butuh dana segar β
. Dengan revenue yang mencapai Rp2,97 triliun, likuiditas ROTI sebenarnya masih terjaga, meskipun ketergantungan pada utang jangka pendek bisa bikin tekanan tambahan kalau suku bunga tiba-tiba naik atau pasar lagi nggak stabil β.
Likuiditas ROTI masih aman, tapi mereka tetap perlu waspada dan hati-hati mengelola utang jangka pendek ini. Karena kalau situasi pasar berubah cepat, jumlah liabilitas yang besar ini bisa jadi tantangan ke depannya β.
ROTI memiliki beberapa fasilitas pinjaman utama dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang sebagian besar tanpa jaminan, sehingga aset perusahaan tetap terlindungi β
. Salah satu pinjaman terbesar adalah Pinjaman Berjangka Money Market (PBMM) senilai Rp400 miliar dengan bunga 7,6%, yang jatuh tempo pada 22 Oktober 2024. Selain itu, mereka memiliki Kredit Investasi jangka panjang sebesar Rp500 miliar dengan bunga 7,75%, yang akan jatuh tempo pada Maret 2025, juga tanpa jaminan β
. Kondisi ini menunjukkan fleksibilitas ROTI dalam mendapatkan dana tanpa risiko aset utama tergadai, yang tentunya mengurangi tekanan pada keuangan mereka dalam jangka pendek β
.
Selain itu, ROTI memiliki akses ke fasilitas Revolving Time Loan sebesar Rp500 miliar dengan bunga 8,5%, yang masih tersedia dan bisa dimanfaatkan sampai Desember 2024 jika dibutuhkan untuk operasional atau peningkatan likuiditas β
. Hingga September 2024, fasilitas ini belum ditarik, memberi mereka cadangan likuiditas tambahan. Meski ROTI cukup bergantung pada pinjaman ini, mereka tetap perlu waspada karena suku bunga bisa saja naik yang akan meningkatkan beban bunga β. Namun, secara keseluruhan, posisi kredit ROTI masih aman dengan persyaratan pinjaman yang ringan dan tanpa jaminan, menjaga arus kas dan likuiditas tetap stabil untuk mendukung pertumbuhan β
.
πΏJualan Roti
Revenue ROTI sampai 30 September 2024 mencapai Rp2,97 triliun, naik dibandingkan tahun lalu yang Rp2,84 triliun, jadi bisa dibilang kinerjanya oke dan terus tumbuh β
. Pendapatan terbesar datang dari roti tawar yang menyumbang Rp1,98 triliun atau sekitar 66,4% dari total revenue, sedangkan roti manis berkontribusi Rp1,26 triliun atau 42,5%. Ada juga kue dan produk lainnya, walau porsinya kecil, tapi tetap stabil dan jadi bukti kalau inovasi produk mereka jalan terus β
.
Dari sisi pelanggan, ROTI cukup tergantung sama Indomaret dan Alfamart AMRT, yang masing-masing menyumbang Rp1,08 triliun (36,46%) dan Rp749,9 miliar (25,21%) dari total revenue. Ketergantungan ini memang memberikan jaminan pemasaran yang besar, tapi kalau kebijakan ritel berubah, bisa saja ini jadi risiko buat ROTI β. Jadi, mereka perlu terus memperluas jaringan agar nggak terlalu bergantung ke beberapa pemain besar β.
Secara geografis, pendapatan ROTI cukup merata, tapi wilayah Tengah seperti Jawa memberikan kontribusi terbesar, yaitu Rp1,56 triliun, menunjukkan kalau permintaan di area ini memang tinggi banget β
. Revenue ini makin nunjukin kalau ROTI berhasil menangkap pasar di beberapa wilayah penting di Indonesia. https://bit.ly/3YGX6Dc
ROTI punya tiga segmen operasi utama: wilayah Barat, Tengah, dan Timur, yang bikin mereka bisa fokus ke kebutuhan pasar di tiap area β
. Sampai September 2024, wilayah Tengah jadi bintang dengan pendapatan Rp1,57 triliun atau sekitar 52,6% dari total revenue, jadi jelas permintaan di sini memang tinggi banget β
. Di sisi lain, wilayah Barat nyumbang Rp473 miliar (15,9%), dan Timur menyumbang Rp936 miliar (31,5%), yang bikin total revenue dari semua segmen cukup merata dan aman β
.
Dari sisi aset, wilayah Tengah juga paling dominan, dengan nilai aset mencapai Rp30,28 triliun. Ini jauh di atas Barat dan Timur, yang masing-masing punya aset Rp4,44 triliun dan Rp11,39 triliun. Fokus investasi di wilayah Tengah ini nunjukin kalau ROTI serius menangkap peluang besar di area tersebut β
.
Pertumbuhan di semua wilayah stabil, meski ROTI masih paling berat di wilayah Tengah. Tapi, kalau suatu saat permintaan di sana turun, ini bisa jadi tantangan. Jadi, bakal bagus kalau ROTI mulai pelan-pelan meratakan fokus ke wilayah lain biar risiko ini bisa ditekan β.
Intinya, segmen operasi ROTI sudah cukup solid dengan kontribusi pendapatan yang besar dari tiap wilayah, tapi tetap perlu hati-hati biar nggak terlalu bergantung di satu wilayah aja buat jaga stabilitas jangka panjang β
.
Dari tiga segmen operasi ROTI, wilayah Timur menunjukkan pertumbuhan paling kencang dalam pendapatan, dari Rp856,8 miliar pada September 2023 menjadi Rp936,5 miliar di September 2024, atau sekitar 9,3% β
. Ini mencerminkan potensi pasar yang besar di wilayah Timur, terutama di daerah-daerah yang mungkin belum sepenuhnya jenuh dibandingkan wilayah lain. Wilayah Tengah mencatat revenue paling besar, Rp1,57 triliun, tapi pertumbuhannya justru datar karena hanya naik sedikit dari Rp1,56 triliun di tahun sebelumnya β.
Di sisi lain, wilayah Barat meski kontribusinya kecil, masih mencatat peningkatan pendapatan dari Rp412,8 miliar menjadi Rp473 miliar, tumbuh sekitar 14,6%, yang sebenarnya juga cukup signifikan β
. Meski kontribusi terhadap total revenue lebih kecil, pertumbuhan wilayah Barat menunjukkan peluang ekspansi yang bisa dieksplorasi lebih lanjut di sana.
Segmen Timur dan Barat menyajikan pertumbuhan revenue yang lebih menonjol, sementara segmen Tengah memberikan kontribusi terbesar tetapi pertumbuhannya lebih lambat. Ini bisa jadi pertimbangan buat ROTI agar memperluas jaringan dan fokus di wilayah Timur yang potensinya makin terlihat besar β
.
βVerdict
Laporan keuangan ROTI buat tahun ini terlihat cukup stabil dan punya banyak sisi positif yang bikin optimis. Dari sisi revenue, mereka berhasil mencatat angka Rp2,97 triliun sampai 30 September 2024, naik dari Rp2,84 triliun tahun lalu. Ini artinya ada pertumbuhan sekitar 4,85% β
. Pertumbuhan ini didorong oleh produk-produk andalan mereka seperti roti tawar dan roti manis yang memang laris manis, apalagi didukung jaringan distribusi kuat kayak Indomaret dan Alfamart yang bikin produk ROTI makin gampang dijangkau pelanggan β
.
Selain itu, laba bersih ROTI juga ikut naik. Tahun ini mereka cetak laba Rp248,65 miliar, dibandingkan Rp229,94 miliar di periode yang sama tahun lalu, artinya naik sekitar 8,1% β
. Meski biaya operasional dan bahan baku ada yang meningkat, ROTI tetap berhasil menjaga margin keuntungan mereka. Ini bukti kalau manajemen biaya mereka cukup oke dan tetap bisa menjaga profit meskipun pasar kompetitif dan biaya terus naik β
.
Cadangan kas ROTI juga aman banget, dengan saldo kas sebesar Rp643,97 miliar, naik dari Rp537,95 miliar di akhir tahun lalu β
. Posisi kas yang solid ini penting banget buat jaga likuiditas dan fleksibilitas finansial perusahaan. Dengan kas yang cukup besar, ROTI bisa tetap tenang dalam memenuhi kebutuhan operasional tanpa harus tergantung sama utang, plus bisa tetap bagi dividen tanpa khawatir likuiditas terganggu β
.
Di sisi arus kas operasional (CFO), ROTI juga nggak kalah kuat. CFO mereka tercatat Rp428,03 miliar, naik dari Rp398,92 miliar di tahun sebelumnya β
. Arus kas yang positif ini bikin mereka lebih mandiri secara finansial, jadi nggak perlu sering-sering cari pendanaan eksternal untuk nutup operasional. Artinya, secara keuangan ROTI bisa dibilang cukup sehat dan stabil, karena kegiatan utamanya udah bisa ngasilin cash yang cukup β
.
Soal utang berbunga, ROTI punya saldo Rp899,58 miliar di pinjaman jangka pendek. Tapi dengan posisi CFO yang solid dan proyeksi cash sekitar Rp570 miliar per tahun, mereka bisa lunasin utang ini dalam waktu 1,5 sampai 2 tahun kalau memang diprioritaskan buat pelunasan β
. Namun, kalau kebijakan dividen masih konsisten kayak 2023 (Rp500 miliar), pelunasan utang mungkin agak lebih lambat, meski nggak bakal sampai mengganggu kestabilan kas operasional ROTI β.
Dari sisi risiko mata uang, ROTI juga masih aman. Walaupun ada transaksi dalam dolar AS dan yen Jepang buat beli bahan baku, mereka punya aset moneter dalam dua mata uang itu senilai Rp25,92 miliar, sedangkan liabilitasnya cuma Rp10,59 miliar β
. Jadi, kalaupun ada fluktuasi kurs, dampaknya nggak bakal terlalu besar dan nggak terlalu ngancem profitabilitas mereka β
. https://bit.ly/3YGX6Dc
Kalau dilihat dari segmen geografis, revenue terbesar datang dari wilayah Tengah, dengan kontribusi Rp1,57 triliun atau sekitar 52,6% dari total revenue, sementara wilayah Timur dan Barat juga tumbuh masing-masing sebesar 9,3% dan 14,6% β
. Diversifikasi ini bikin ROTI lebih kuat, karena mereka nggak cuma fokus di satu wilayah, jadi kalau ada gangguan di satu area, wilayah lain tetap bisa menopang revenue perusahaan β
.
Laporan keuangan ROTI bisa dibilang sehat dan cukup solid. Dari revenue yang stabil, laba bersih yang terus tumbuh, cadangan kas yang aman, hingga pengelolaan risiko yang terkendali, semua ini jadi bukti kalau ROTI berada di jalur yang tepat untuk pertumbuhan jangka panjang sambil menjaga profitabilitas. https://bit.ly/3YGX6Dc
Selot selot aja dulu.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungiΒ Pintarsaham di sini Β
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/2