### Rangkuman Potensi Sektor Hijau di Indonesia
#### 1. Potensi Energi Bersih
- Energi Panas Bumi: Indonesia memiliki potensi besar dalam energi panas bumi karena letaknya di sepanjang Ring of Fire. Pada tahun 2030, Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan kapasitas panas bumi terbesar di dunia, menyumbang 35% dari kapasitas global. Pertumbuhan sektor ini diprediksi dengan CAGR 14,6%. Pemain utama termasuk Pertamina Geothermal Energy ($PGEO) dan Barito Renewables Energy ($BREN). ✅
- Energi Terbarukan Lainnya: Indonesia juga mendorong penggunaan energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya, angin, hidro, dan biomassa. Upaya pengurangan emisi karbon mendorong pengembangan inisiatif di sektor energi, termasuk teknologi CCS (Carbon Capture and Storage) dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV).
#### 2. Kredit Karbon dan Ekonomi Hijau
- Pasar Kredit Karbon: Indonesia sedang membangun infrastruktur untuk mendukung perdagangan kredit karbon. IDX Carbon, yang diluncurkan pada awal 2024, menyediakan pasar untuk perdagangan karbon. Proyek terkait pelestarian hutan, reforestasi, restorasi lahan gambut, dan penanaman mangrove juga diarahkan untuk menghasilkan kredit karbon internasional yang signifikan, dengan target pertumbuhan dana hijau sebesar 65 miliar USD pada tahun 2028.
- Dukungan Regulasi: Pembentukan regulator baru untuk mengawasi emisi karbon di bawah Perjanjian Paris akan semakin memperkuat sektor ini. Rencana Prabowo untuk membentuk "Badan Ekonomi Hijau" menunjukkan fokus pemerintah untuk menyelaraskan kredit karbon dengan pertumbuhan ekonomi.
#### 3. Saham Hijau Kapitalisasi Kecil
- Tenaga Air dan Kehutanan: Saham kecil seperti Arkora Hydro ($ARKO) memanfaatkan pembangkit listrik mini-hidro dengan teknologi run-of-river yang memiliki dampak lingkungan minimal. ARKO memiliki pipeline masa depan hingga 261,2 MW. Selain itu, perusahaan kehutanan seperti WOOD dan SULI mengeksplorasi proyek kredit karbon yang terkait dengan restorasi hutan.
- Testing, Inspection, and Certification (TIC): Sektor TIC, yang diwakili oleh perusahaan seperti CRSN dan MUTU, berperan penting dalam ekosistem energi hijau, memberikan jaminan kualitas dan sertifikasi untuk proyek-proyek hijau.
#### 4. Masalah dan Tantangan Utama
- Tantangan Valuasi: Meskipun memiliki potensi besar, beberapa perusahaan menghadapi masalah valuasi. Misalnya, $BREN memiliki valuasi yang tinggi, menimbulkan pertanyaan tentang posisinya di pasar meskipun sebagai pemain utama dalam panas bumi.
- Pengembangan Infrastruktur: Meskipun kemajuan signifikan telah dicapai, termasuk peluncuran IDX Carbon, masih ada pertanyaan apakah target pertumbuhan hijau Indonesia, terutama dalam kredit karbon, realistis.
### Kesimpulan
Sektor hijau di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar, khususnya di bidang energi panas bumi dan kredit karbon. Namun, untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, diperlukan penanganan tantangan regulasi, masalah valuasi pasar, serta memastikan target yang realistis.
Catatan lainnya: http://bit.ly/4a8K4E1