imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

MEMAHAMI KONSEP ERGODICITY (Part 2)

Nick dan Nancy, keduanya berusia 63 tahun adalah pasangan yang akan pensiun. Melalui pengorbanan, kebijaksanaan, ketekunan, dan sedikit keberuntungan, pasangan tersebut telah mengumpulkan tabungan sebesar USD 3.000.000. Nancy menyusun rencana di mana ia dapat menarik uang USD 180.000 di tahun pertama dari portfolio investasinya dan meningkat 3% per tahun untuk tahun-tahun selanjutnya agar bisa menutupi inflasi. Mereka berharap bisa bertahan hidup hingga usia 95 tahun.

Pada gambar 1, garis biru menggambarkan evolusi kekayaan Nick dan Nancy setelah memperhitungkan pertumbuhan investasi sebesar 8%, dan penarikan tahunan mereka dan menunjukkan total kekayaan mereka mencapai puncaknya pada usia sekitar 75 tahun mendekati USD 3,5 juta sebelum menurun secara agresif mendekati usia 95 tahun.

Ia memulai investasinya dari awal tahun 1966 dengan membeli Dow Jones Index Fund. Asumsinya ia sudah bisa memprediksi rata-rata pertumbuhan investasinya selama 32 tahun adalah 8% per tahun hingga mereka mencapai usia 95 tahun di tahun 1997. Semua terdengar bagus bukan?

Ternyata hasil berkata lain. Marker sifatnya non ergodic dan karenanya bergantung pada URUTAN KEJADIAN. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2, dari tahun 1966 hingga 1997, return rata-rata index Dow adalah 8%. Namun, return masing-masing tahunnya sangat bervariasi. Dari tahun 1966 hingga 1982, pada dasarnya tidak ada return, karena index mulai dari 1000 dan berakhir pada level yang sama. Kemudian, dari tahun 1982 hingga 1997, Dow tumbuh lebih dari 15% per tahun sehingga index naik dari 1000 menjadi sekitar 8000.

Meskipun average return benar 8%, implikasinya bagi Nick dan Nancy sangat bervariasi berdasarkan urutannya. Jika return positif yang besar ini terjadi di awal masa periode investasi (garis biru), maka mereka dalam kondisi yang sangat baik dan akan jauh lebih baik daripada proyeksi Nancy. Namun, jika mereka mendapatkan return sesuai urutan yang sebenarnya terjadi ini, dengan periode datar yang panjang selama 15 tahun pertama, mereka akan bangkrut pada usia 79 (ilustrasi di gambar 3).

Dari kasus di atas, kita bisa belajar bahwa dalam investasi di sistem yang non-ergodic, URUTAN OUTCOME (SEQUENCE), TIME HORIZON, & POCKET SIZE merupakan faktor penting yang menentukan hasil yang didapatkan investor. Nick dan Nancy hanya bisa mendapatkan hasil yang mereka harapkan (average 8% sesuai model ergodic) ketika mereka memiliki INFINITE MONEY.

Karena sederetan outcome buruk di awal bisa meruntuhkan semuanya, maka strategi investasi yang bijak adalah yang downside nya bersifat REVERSIBLE (tidak menyebabkan RUIN). Thus, BET SIZING, DIVERSIFIKASI perlu diterapkan. Memahami konsep ERGODICITY membuat VALUE INVESTING menjadi relevan dan masuk akal. Warren Buffett Rule No. 1 "Never lose money", menurut saya adalah representasi dari pentingnya SURVIVAL dalam perjalanan investasi kita. Uang adalah tiket terusan kita, napas kita dalam investasi yang harus senantiasa kita lindungi agar tidak habis.

"The presence of irreversibility doesn’t imply that you should not take any risk. Instead, it means that you should acknowledge the nonergodicity of the context at hand and take risks in a way that does not seriously impair your life if things go wrong. BE
PRUDENT, NOT COWARD." -- Luca Dellanna

Semoga bermanfaat. Happy Weekend!!!

$BBRI $ADRO $BBCA $PANI $ASII

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy