Poduksi tambang emas emiten di BEI
Lewat tambang Batu Hijau, $AMMN menjadi produsen emas paling besar di BEI saat ini. Produksi tahun 2023 adalah 436 rb oz, turun dr tahun sebelumnya 730 rb oz. Batu Hijau memiliki cadangan emas 7.5jt oz dan jika digabung dengan Elang, total hampir 23jt oz. Tahun 2024 ditargetkan produksi 1 jt oz dan hingga Juni 2024 produksi Batu Hijau sudah 495 rb oz. Tambang Batu Hijau juga menghasilkan tembaga. Nilai penjualan tembaga sama dengan emas.
Produksi $UNTR tahun lalu sebesar 175rb ounces. Tahun ini ditargetkan bisa mencapai 235rb, seiring dgn masuknya produksi dr tambang Sumbawa Juta Raya. Dalam 1-2tahun kedepan produksi ditargetkan kembali akan bisa mencapai 300rb Oz pertahun. Namun, kontribusi segmen emas terhadap seluruh kinerja UNTR hanya berkisar 10%.
Berikutnya adalah $ARCI. Tahun lalu menghasilkan 123rb oz emas. Namun kejadian April 2024 kmrn dimana longsor yg terjadi di pit Araren membuat produksi di 2024 ini nampaknya akan jauh dibawah tahun lalu. Krn Araren berkontribusi lbh dari 80%. Perseroan berencana membuka tambang bawah tanah, namun efektifnya mungkin akan di 2025 dan kemungkinan hanya mengoffset kehilangan dr pit Araren. Kecuali recovery Araren bisa cepat selesai sehingga produksi bisa efektif dari Araren plus tambang bawah tanah baru. Meskipun bentuk bencananya berbeda sebagai gambaran, awal 2022 pit Araren jg harus berhenti beroperasi karena banjir. Butuh waktu 1 tahun lebih untuk recovery.
Berikutnya adalah $PSAB. Tahun lalu menghasilkan 93 rb oz emas yg 90% lebih dihasilkan dari tambang Bakan. Cadangan Bakan tidak terlalu besar, hanya 500 ribuan oz. Dengan produksi pertahun 88 rb oz, hanya beberapa tahun akan habis. Aset paling besar adalah tambang Doup. Dengan cadangan yg lebih besar 1.8jt oz dan ore grade yg lbh tinggi dari Bakan, tambang ini akan bisa meningkatkan secara signifikan produksi emas. Informasinya tambang Doup akan produksi di awal 2025.
Berikut $MDKA, lewat tambang emas Tujuh Bukit. Tahun 2023 menghasilkan emas 138 rb oz. Seperti halnya UNTR, emiten ini tidak hanya di emas. Ada kontribusi dari segmen nikel dan copper. Untuk emas, aset paling menjanjikan adalah Pani. Memiliki cadangan emas 6.9jt Oz dengan produksi maksimal setahun direncanakan bisa mencapai 500rb oz. Namun proyek ini masih lama, direncanakan tahun 2026 baru mulai produksi.
Berikutnya BRMS. Aset BRMS tidak hanya emas. Ada copper di Gorontalo, zinc di Sumatra Utara. Untuk saat ini kontribusi hampir 100% masih dari emas. Tahun 2023 produksi emas nya sebesar 23rb oz. Masih kalah jauh dibanding emiten yg lain. Namun sejak Salim masuk kinerja dan produksi emas semakin meningkat. Saat ini sedang direncanakan jg untuk membuka tambang bawah tanah untuk cadangan 4.2jt oz.
Berikut ANTM. Antam ada campur antara emas, nikel, bauksit. Untuk emas juga sebenarnya lbh ke produksi logam mulia. Kapasitas tambang hanya kecil. Tahun lalu lewat tambang Pongkor hanya mengahasilkan 38 rb oz emas.
Emiten yg berhubungan dengan emas ada juga HRTA. Namun mereka lebih ke bisnis pemurnian dan perdagangan emas/perhiasan. Seperti halnya anak usaha Antam Logam Mulia. Indika juga memiliki proyek emas yakni proyek Awak Mas. Cadangan saat ini 1.5jt oz dan masih dalam tahap konstruksi. Jikapun nanti berproduksi, kontribusi terhadap keseluruhan operasional INDY sepertinya masih kecil.