$DVLA untuk mengerti cerita net income 2019 kenapa lebih tinggi daripada sekarang
mesti tahu dan tahu benar apa yang menyebabkan penjualan mentok2 aja begitu
kendala DVLA sebenarnya waktu itu sudah ditanyakan di pubex 2021, dan sudah dijawab karena myanmar dan filipina, akhirnya ekspor turun
tapi untuk jelasnya, jika memang fokus DVLA kedepan tidak fokus kepada ekspornya (bukan berarti dihilangkan) seperti yang ditulis di pubex 2024, apakah laba kotor bisa 1.1 T sedangkan SGA expense 800B? karena ini kuncinya profit usaha 300B, yang mana akhirnya net income 200B++
kita kembali pada masa-masa tahun 2019 dan kita compare dengan tahun 2023 punya
ada 3 lini bisnis kalau di Laporan Keuangan DVLA segmennya,
yaitu obat resep yang mana 2023 itu revenuenya 708B, kalau 2019 itu penjualannya 614B - ada pertumbuhan, tapi laba kotornya tidak bertumbuh, tetap 340B-350B seperti tahun2 sebelumnya - jadi yang ini case closed
lalu obat bebas, yang mana tahun 2019, revenuenya 756B tetapi tahun 2023, ada di 961B. Dan karena laba kotor marginnya 55% disini, jadi tumbuh sekitar, 111B, laba kotor 2019, 405B jadi 516 di 2023. Di segmen ini, DVLA akan fokus pertumbuhannya, jadi kalau kita tarik ulur, ke tahun 2033 dengan pertumbuhan 7%, berapakah laba kotornya?
lalu yang terakhir adalah ekspor dan maklon - disinilah yang membuat DVLA keliatannya tidak bertumbuh. Yaitu ketika tahun 2019, penjualannya 442B, sedangkan laba kotornya 226B - yang mana turun akhirnya di tahun 2020, lalu makin turun lagi tahun 2022 - dan akhirnya pada tahun 2023, penjualannya 193B, dengan laba kotor 78B. Ini berarti laba kotornya -150B (dibanding 2019).
Ditambah dengan beban SGA yang naik, dan cenderung sama, akhirnya net income jadinya terpukul.
Maka dari itu, jika memang beban SGA tetap 800B, harusnya laba kotor 1.1T (yang mana laba kotor obat bebas menutup penurunan ekspor).
Lanjutnya, apakah ada waktu dimana, revenue obat bebas naik, tetapi porsi beban penjualan yaitu iklan, yang mana selling expense ini turun? Tentu ada, yaitu pada tahun 2021 dan 2023. 2021 itu beban penjualannya, 622B, dan 2023 itu 589B -- turun, padahal, revenue obat bebas naik, dari 942B di 2021 jadi 961B di 2023.
Ini berarti manajemen sadar betul, akan penurunan ekspor yang menurunkan laba - padahal mereka pingin dividennya tumbuh.
Sampai sekarang juga, dengan beban general dan administrasi yang naik dari 110B tahun 2013 jadi 208B tahun 2023, ini berarti tahun 2033, jadi 400B
lalu jika beban penjualannya tahun 2013 itu 400B, dan 2023nya itu sekitar 600B maka 2024nya, 800-900B (tergantung performa CH).
dan jika memang pertumbuhan obat bebas (customer health), sebesar 7%/tahun itu benar terjadi, maka dari 1T penjualan obat bebas tahun ini jadi 2T, dengan margin 55% - maka menghasilkan 1.1T, anggap porsi laba kotor ekspor sama yaitu 100B, dengan laba kotor obat resepnya 350B. Maka laba kotornya, 1.55T, dengan SGA expense 1.2-1.3T.
Net incomenya, 180-250B, 10 tahun lagi.
Apakah menarik di pegang lama? Bagi saya, tentu menarik. Alasannya karena, memang perusahaan ini diakuisisi untuk dirawat dengan baik, sebagai tempat pembagian dividend, bukan sekedar holding yang tidak menarik uang. Suatu saat nanti, sama seperti banyak perubahan yang ada di dalam hidup ini, begitu juga dengan DVLA. Dari yang tidak mungkin, jadinya mungkin.
Yang penting, bagi saya, ada upside saja. Dari dividend, dari performa bisnis yang menurun, dan market juga tidak ada appetitenya terhadap bisnis seperti ini memang. Liat saja $MERK, 10 tahun revenuenya ngga kemana-mana, tetapi ada sektor yang tetap tumbuh, dan ini harus jadi fokus pemegang sahamnya.
Pada akhirnya, saya beli DVLA untuk CH, beli MERK untuk biopharma, beli $SOHO untuk distribusi dan aliasi, serta ada CH nya juga sebagai bonus
siapa yang tahu, ada kejutan apa dari ketiga ini - semakin banyak sahamnya, dan semakin lama pegangnya semakin mungkin dikasih kejutan. dari kejutan rungkat sampai kejutan kebahagiaan, atau kejutan yang sama-sama saja, lebih baik yang sama-sama saja, dan semoga 3 saham yang saya beli ini, hanya smooth ride. bcs that's all i need