$PALM Q3-2024
PT Provident Investasi Bersama Tbk ( $PALM ) bergerak di sektor investasi yang berfokus pada pengelolaan portofolio aset keuangan dan investasi pada perusahaan lain. Model bisnisnya terutama berkaitan dengan pengelolaan aset yang memberikan arus kas tetap, seperti saham, obligasi, dan efek ekuitas lainnya.
Sumber Pendapatan
Pendapatan PALM sebagian besar berasal dari:
1 Keuntungan dari investasi saham dan efek ekuitas. Pada tahun 2024, PALM mencatatkan keuntungan sebesar Rp 655,1 miliar dari investasi tersebut
2. Pendapatan bunga dari investasi keuangan, yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif
.
Klien
Sebagai perusahaan investasi, klien PALM lebih cenderung berupa perusahaan dan entitas keuangan yang berpartisipasi dalam perdagangan efek dan pengelolaan portofolio aset. Meskipun laporan keuangan tidak menyebutkan secara spesifik daftar klien, umumnya perusahaan seperti PALM berhubungan dengan perusahaan finansial, bank, dan perusahaan investasi lainnya.
Bisnis Model
PALM mengelola aset keuangan dengan tujuan:
- Mempertahankan aset yang memberikan arus kas tetap dari bunga atau dividen.
- Mengelola portofolio saham dan instrumen investasi lainnya untuk memperoleh keuntungan dari perubahan nilai pasar.
- Mengambil bagian dalam restrukturisasi perusahaan, yang memungkinkan PALM untuk berinvestasi pada entitas yang membutuhkan restrukturisasi atau reorganisasi
Keuangan
1. Neraca (Balance Sheet)
- Aset (Assets): Pada Q3 2024, total aset PALM tercatat sebesar Rp 9,94 triliun, naik dari Rp 8,8 triliun di Q3 2023. Peningkatan aset ini terutama didorong oleh kenaikan nilai investasi pada saham dan efek ekuitas.
- Liabilitas (Liabilities): Liabilitas turun signifikan dari Rp 6,34 triliun pada akhir 2023 menjadi Rp 3,4 triliun di Q3 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelunasan obligasi dan sebagian utang bank. Namun, liabilitas yang cukup besar menunjukkan bahwa PALM masih harus mengelola beban utang nya dengan baik untuk menjaga arus kas.
- Ekuitas (Equity): Ekuitas perusahaan meningkat sejalan dengan penurunan liabilitas dan tambahan modal dari penerbitan saham baru pada 2024. Ini memberikan stabilitas pada struktur modal perusahaan.
2. Laba Rugi (Income Statement)
- Pendapatan: Pada Q3 2024, PALM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 464,82 miliar dibandingkan dengan kerugian besar sebesar Rp 1,94 triliun di Q3 2023. Peningkatan ini terutama didorong oleh keuntungan dari investasi saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 655,1 miliar di tahun 2024
- Beban Usaha dan Keuangan: Beban usaha relatif stabil, namun beban keuangan naik tajam pada 2024 menjadi Rp 208,18 miliar, naik dari Rp 65,53 miliar di 2023. Beban ini memberikan tekanan pada laba operasional perusahaan.
3. Arus Kas (Cash Flow)
-Arus Kas Operasional: Arus kas bersih dari aktivitas operasional tercatat negatif sebesar Rp 4,31 triliun pada Q3 2024, meningkat dari negatif Rp 2,53 triliun pada Q3 2023. Hal ini mencerminkan tekanan likuiditas yang tinggi, karena pengeluaran operasional dan belanja modal yang signifikan, terutama untuk investasi.
- Arus Kas Pendanaan: Meskipun arus kas operasional negatif, PALM menutupi kebutuhan ini melalui pendanaan eksternal, termasuk penerbitan obligasi dan pinjaman bank. Ini menjadi strategi perusahaan untuk menjaga keberlanjutan operasional, namun memperbesar risiko liabilitas di masa mendatang jika tidak dikontrol dengan baik.
review singkat :
1. Pertumbuhan Aset: Peningkatan aset perusahaan mencerminkan investasi yang berhasil, terutama dari portofolio saham. Namun, sebagian besar peningkatan ini berasal dari investasi yang berisiko, yang berpotensi mempengaruhi stabilitas pendapatan.
2. Liabilitas Berkurang: Penurunan liabilitas memberikan sinyal positif tentang upaya perusahaan mengurangi utang, namun masih ada beban keuangan yang besar yang perlu dikendalikan lebih baik.
3. Laba Bersih yang Kembali Positif: Pemulihan laba bersih di tahun 2024 menunjukkan perbaikan signifikan dalam manajemen investasi, namun arus kas operasional yang negatif menandakan adanya tantangan dalam operasional sehari-hari.
Secara keseluruhan, $PALM menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari kerugian besar pada 2023. Namun, risiko likuiditas dan beban utang masih tinggi, dan perusahaan perlu terus memperbaiki efisiensi operasional dan manajemen keuangan untuk menjaga kesehatan keuangannya di masa mendatang.