$IHSG $UNTR $LSIP $UCID $MARK
Berapa Biaya Transaksi Saya ?
Jason Zweig berkomentar pada bab Kebijakan Portofolio untuk Investor Agresif dalam buku Benjamin Graham, The Intelligent Investor. “Semakin Kencang Berlari, Semakin Anda Tertinggal”. Maksudnya adalah investor yang aktif melakukan transaksi jual beli saham mendapatkan return yang lebih kecil dibandingkan investor yang sabar. Penyebabnya adalah adanya fee transaksi yang diberikan kepada broker setiap kali investor melakukan jual beli saham (termasuk biaya lainnya).
Jadi penasaran, berapa sih fee-nya? Coba kita hitung.
Pertama, anggap bahwa dalam satu kali transaksi, selalu terjadi satu paket yaitu transaksi jual dan transaksi beli. Anggap nilai transaksinya adalah setara. Misal kita membeli saham dengan nilai 10 juta rupiah, setelah itu kita akan menjual lagi saham yang sama atau saham lain senilai 10 juta pula, atau sebaliknya diawali dengan menjual lalu kemudian membeli lagi.
Selanjutnya, mari kita identifikasi biaya apa saja yang kita keluarkan setiap kali transaksi dalam satu hari. (nilai yang saya masukkan dalam perhitungan di bawah berdasarkan broker yang saya gunakan, broker lain mungkin sedikit berbeda)
- setiap transaksi beli dikenakan biaya 0.19%, (nilai ini terdiri dari biaya ke broker 0.13%, biaya ke bursa 0.03%, PPN 11%, dan biaya kliring 0.01%)
- setiap transaksi jual dikenakan biaya 0.29%, (nilai ini terdiri dari biaya ke broker 0.13%, biaya ke bursa 0.03%, PPN 11%, pajak penjualan 0.1%, dan biaya kliring 0.01%)
- setiap hari, akan dikenakan biaya materai sebesar Rp 10.000 jika dalam hari tersebut terjadi transaksi jual atau beli
- ada spread harga, penjelasannya di bawah
Kita masuk ke perhitungan.
Kita buat contoh transaksi yang dilakukan dalam satu hari adalah membeli dan menjual satu saham yang sama dengan harga pasar Rp500/lembar, total modal untuk transaksi beli maupun jual sekitar Rp10.000.000.
Karena kita cuma ingin menghitung biaya yang timbul dari proses transaksi saja, tidak menghitung loss atau profit, anggap bahwa tidak terjadi perubahan harga pasar saham saat kita melakukan pembelian atau penjualan. Transaksi yang dilakukan lebih dahulu adalah membeli kemudian menjual. Maka yang terjadi akan sbb:
1. Pembelian: Dengan modal 10 juta kita bisa langsung membeli saham harga 500 perak sebanyak 10.000.000 / 500 = 20.000 lembar,
Nilai transaksi beli = Rp10.000.000
2. Penjualan : Dengan tidak adanya perubahan harga saham maka harga jual yang bisa kita transaksikan adalah minimal satu fraksi di bawah harga beli. Karena untuk kelompok harga Rp200-Rp500 fraksi harganya adalah Rp2, maka harga jual paling mahal yang bisa kita dapatkan adalah Rp498/lembar*. Adanya perbedaan harga beli dan harga jual karena tidak ada perubahan harga ini saya sebut dengan istilah spread.
Nilai transaksi jual = 20.000 x 498 = Rp9.960.000
3. Biaya yang timbul akan sbb:
- biaya beli 0,19% x 10.000.000 = Rp19.000
- biaya jual 0,29% x 9.960.000 = Rp28.884
- biaya materai per hari = Rp10.000
- spread harga = 10.000.000 - 9.960.000 = Rp40.000
Total biaya = 19.000+28.884+10.000+40.000 = Rp97.884
4. Persentase biaya terhadap modal = 97.884 / 10.000.000 x 100 = 0,98%
Kesimpulan
- Untuk case di atas, biaya yang kita keluarkan dalam satu kali transaksi jual beli saham nilainya hampir 1%
- Nilai ini akan berbeda tergantung dari broker yang digunakan, nilai transaksi, kelompok harga saham yang dibeli, atau kebijakan lain yang mungkin saja berubah seperti tax, materai atau lainnya.
- Kita hanya benar-benar profit jika telah terjadi kenaikan harga pasar pada saham yang kita transaksikan sebesar lebih dari biaya di atas.
Saran
- Sebaiknya ketahui biaya yang akan timbul sebelum melakukan transaksi jual beli saham.
- Transaksi jual-beli saham itu baik karena memberikan keuntungan kepada semua stakeholder sehingga aktivitas di bursa akan tetap jalan normal dan ekonomi pun juga tumbuh. Tapi berkorbanlah sewajarnya saja untuk ini.
Catatan
*Jika saham kurang likuid, bisa saja harga jual berada dua fraksi atau lebih di bawah harga beli. Besarnya fraksi harga tergantung kelompok harga.
di bawah Rp200 fraksinya adalah Rp1,
200-500 fraksinya Rp2,
500-2.000 fraksinya Rp5
2.000-5.000 fraksinya Rp10
5.000 ke atas fraksinya Rp25