Arus Kas dan Utang $MLIA
Analisis arus kas dan utang sangat penting bagi investor minoritas karena memberikan gambaran tentang likuiditas dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan panjang. Arus kas operasional yang sehat menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan cukup uang dari operasional utamanya, yang penting untuk kelangsungan bisnis tanpa harus bergantung pada sumber eksternal seperti pinjaman. Jika arus kas operasional tidak cukup untuk menutupi pengeluaran, termasuk utang berbunga, ini bisa menjadi tanda peringatan bagi investor bahwa perusahaan mungkin mengalami masalah likuiditas di masa mendatang. https://bit.ly/45FDAJu
Di sisi lain, analisis utang memberikan wawasan tentang tingkat leverage dan risiko finansial yang dihadapi perusahaan. Utang yang terlalu tinggi, terutama utang berbunga, dapat meningkatkan risiko bagi perusahaan jika arus kas tidak cukup untuk membayarnya, terutama dalam kondisi ekonomi yang buruk. Bagi investor ritel selot selot seperti kita, penting untuk memahami apakah perusahaan mampu mengelola utangnya dengan baik karena kesulitan dalam membayar utang dapat berdampak pada profitabilitas perusahaan dan, pada akhirnya, harga saham serta potensi dividen.
Arus kas MLIA hingga 30 Juni 2024 menunjukkan performa yang cukup solid. Tiga sumber arus kas masuk terbesar berasal dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp 2,18 triliun, penerimaan bunga sebesar Rp 8,21 miliar, dan hasil penjualan aset tetap meskipun kecil sebesar Rp 392 juta. Dengan revenue yang tercatat Rp 2,08 triliun, arus kas dari pelanggan mencerminkan hubungan yang kuat antara penerimaan kas dan revenue, menunjukkan arus kas yang sehat ✅. Jika dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 173,63 miliar, arus kas operasional Rp 198,53 miliar sedikit lebih besar, menandakan bahwa laba dihasilkan secara nyata dan didukung oleh arus kas yang baik ✅. https://bit.ly/3YGX6Dc
Di sisi arus kas keluar, tiga sumber pengeluaran terbesar adalah pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp 1,87 triliun, pembayaran utang bank sebesar Rp 373,51 miliar, dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp 63,01 miliar. Pengeluaran yang besar untuk utang berbunga dan operasional memang signifikan, tetapi pengelolaan kas yang cukup stabil ✅ membantu menjaga posisi keuangan perusahaan tetap aman meskipun pengeluaran operasional cukup tinggi ❌.
Utang berbunga MLIA per 30 Juni 2024 mencapai Rp 749 miliar, terdiri dari utang jangka pendek Rp 169,92 miliar dan utang jangka panjang Rp 579,03 miliar. Kreditor utama MLIA adalah Bank Central Asia (BCA) $BBCA dan CIMB Niaga $BNGA dengan bunga berkisar antara 8,25% hingga 9%. Pertumbuhan utang berbunga jika dibandingkan dengan periode sebelumnya mengalami kenaikan 5% dari Rp 713 miliar pada 31 Desember 2023 ❌, mencerminkan peningkatan tanggungan finansial yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan. https://bit.ly/3YGX6Dc
Bunga bank untuk utang berbunga MLIA yang berkisar antara 8,25% hingga 9% bisa dikategorikan sebagai wajar jika dibandingkan dengan suku bunga acuan dan prime lending rate bank di Indonesia. Suku bunga acuan Bank Indonesia pada pertengahan 2024 berada di 6,25%, sementara prime lending rate untuk pinjaman korporasi di beberapa bank besar, seperti BCA, berkisar antara 8,10% hingga 9,48% tergantung pada jenis kredit dan segmen pinjaman.
Dari perbandingan ini, bunga yang dikenakan MLIA tidak jauh dari rata-rata prime lending rate di bank-bank besar, menandakan bahwa tingkat bunga tersebut masih berada di kisaran yang wajar untuk pinjaman korporasi di Indonesia. Namun, bunga di sisi atas spektrum (9%) dapat dianggap sebagai beban tambahan yang cukup signifikan bagi perusahaan, terutama jika dibandingkan dengan bunga acuan yang lebih rendah.
Utang berbunga MLIA sebesar Rp 749 miliar, terdiri dari utang bank jangka pendek Rp 169,92 miliar dan utang bank jangka panjang Rp 579,03 miliar. Jaminan yang diberikan berupa mesin, peralatan, dan tanah dengan total nilai Rp 2,31 triliun. Dengan nilai jaminan yang jauh melebihi utang berbunga, lebih dari tiga kali lipat, ini menunjukkan bahwa MLIA menawarkan keamanan yang signifikan bagi kreditor mereka. Kondisi ini ideal bagi kreditor, karena risiko terhadap nilai jaminan sangat kecil jika perusahaan mengalami gagal bayar, sehingga memberikan kepercayaan lebih besar kepada pemberi pinjaman ✅. https://bit.ly/3YGX6Dc
Namun, situasi ini juga dapat dipandang sebagai langkah konservatif dari pihak MLIA dalam memberikan jaminan yang sangat besar terhadap utang yang relatif lebih kecil. Dengan cadangan aset yang besar, ini bisa diartikan sebagai perlindungan ekstra, tetapi juga bisa dilihat sebagai pemanfaatan aset yang kurang optimal jika aset-aset tersebut dapat digunakan untuk mendanai ekspansi atau investasi lainnya ❌. Investor minoritas mungkin ingin mempertimbangkan efisiensi penggunaan aset ini dalam jangka panjang.
Dari sisi asuransi, MLIA telah mengasuransikan aset tetapnya, kecuali tanah, dengan nilai pertanggungan mencapai Rp 9,05 triliun dalam Rupiah serta USD 369 juta atau setara Rp 6,06 triliun dalam dolar Amerika. Dengan demikian, total nilai pertanggungan melebihi nilai aset yang tercatat Rp 2,17 triliun, yang menunjukkan bahwa MLIA telah mempersiapkan perlindungan asuransi lebih dari cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat risiko yang diasuransikan seperti kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya ✅ https://bit.ly/3YGX6Dc
Aset tetap MLIA diasuransikan kepada tiga perusahaan asuransi, yaitu PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk $AMAG, PT Asuransi Umum BCA, dan PT Asuransi Central Asia. Perlindungan asuransi ini mencakup risiko kebakaran, pencurian, serta risiko lainnya, dengan nilai pertanggungan aset tetap mencapai Rp 9,05 triliun dan USD 369 juta atau setara Rp 6,06 triliun.
Selain itu, MLIA juga mengasuransikan aset tetapnya untuk risiko gangguan bisnis (Business Interruption) dengan nilai pertanggungan sebesar USD 282 juta atau sekitar Rp 4,63 triliun. Dengan total nilai pertanggungan yang signifikan ini, MLIA memastikan bahwa mereka memiliki cakupan yang lebih dari cukup untuk melindungi aset-aset vital perusahaan dari berbagai risiko operasional dan kejadian yang tidak terduga.
Jika hanya mengandalkan arus kas operasional yang telah di-annualised menjadi Rp 397,06 miliar, perusahaan akan membutuhkan waktu sekitar 1,31 tahun untuk melunasi seluruh utang berbunga. Meskipun ini menandakan bahwa perusahaan memerlukan waktu lebih dari satu tahun hanya dengan arus kas operasional ❌, kemampuan arus kas untuk mendekati setengah dari total utang dalam satu tahun tetap cukup baik ✅.
Cadangan kas MLIA sebesar Rp 560,63 miliar menambah kekuatan likuiditas perusahaan. Jika cadangan kas digabungkan dengan arus kas operasional, perusahaan sebenarnya bisa melunasi seluruh utang berbunga langsung dalam satu tahun ✅. Ini menunjukkan bahwa, meskipun arus kas operasional sendiri tidak cukup cepat melunasi utang, posisi kas secara keseluruhan memberikan kelonggaran finansial yang signifikan bagi perusahaan.
Pertumbuhan arus kas operasional MLIA naik sekitar 22% dari Rp 162,44 miliar pada periode yang sama tahun 2023 menjadi Rp 198,53 miliar ✅. Di sisi lain, arus kas dari pelanggan turun sedikit sebesar 9% dari Rp 2,40 triliun pada 2023 menjadi Rp 2,18 triliun di 2024 ❌, yang menunjukkan sedikit penurunan efektivitas dalam konversi penjualan menjadi kas. https://bit.ly/3YGX6Dc
MLIA menunjukkan manajemen kas yang cukup baik meskipun ada beberapa area yang perlu diperhatikan, seperti pertumbuhan utang berbunga dan sedikit penurunan arus kas dari pelanggan. Namun, dengan arus kas operasional yang terus tumbuh dan cadangan kas yang solid, MLIA berada dalam posisi yang relatif baik untuk menghadapi tanggungan finansialnya.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/2