imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CPIN Transaksi Orang Dalam alias Transaksi pihak Berelasi

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) memiliki beberapa transaksi penting dengan pihak berelasi yang memengaruhi laporan keuangannya. Salah satu transaksi utama adalah utang usaha kepada PT SHS International sebesar Rp91,556 miliar, yang merupakan 0,65% dari total liabilitas konsolidasian per 30 Juni 2024. Meskipun persentase ini relatif kecil, keberadaan utang ini menambah beban kewajiban jangka pendek CPIN ❌. Selain itu, CPIN juga memiliki utang kepada PT Indovetraco Makmur Abadi sebesar Rp31,901 miliar, atau 0,22% dari total liabilitas, yang berkontribusi pada peningkatan liabilitas perusahaan ❌. https://bit.ly/45FDAJu

CPIN juga terlibat dalam pembelian bahan baku dan obat-obatan dari pihak berelasi. Pembelian ini termasuk dari Great Emerald Pte. Ltd., dengan total utang sebesar Rp8,867 miliar, yang setara dengan 0,06% dari total liabilitas. Meskipun nilai ini relatif kecil, hal ini menunjukkan ketergantungan CPIN pada entitas berelasi untuk kebutuhan operasional tertentu ❌. Ketergantungan pada entitas ini bisa menjadi risiko jika terjadi gangguan dalam pasokan atau perubahan harga bahan baku.

Di sisi lain, CPIN juga melakukan penjualan kepada entitas terkait, termasuk PT Central Proteina Prima Tbk $CPRO dan PT Central Panganpertiwi. Penjualan ini memberikan kontribusi pada pendapatan perusahaan, meskipun jumlah pastinya tidak tercantum dalam laporan yang dievaluasi. Hubungan penjualan dengan pihak berelasi ini bisa menjadi positif jika terus berjalan lancar dan memberikan kontribusi terhadap revenue perusahaan ✅. https://bit.ly/3YGX6Dc

CPIN juga memiliki piutang usaha dari pihak berelasi sebesar Rp69,894 miliar per 30 Juni 2024, meningkat dari Rp57,472 miliar pada akhir 2023. Peningkatan piutang ini menandakan adanya risiko piutang yang belum tertagih dari pihak berelasi, yang dapat memengaruhi likuiditas perusahaan jika tidak segera diselesaikan ❌. Namun, hubungan dengan pihak berelasi dalam hal piutang ini juga bisa menjadi keuntungan jika pembayaran dilakukan tepat waktu ✅.

Salah satu transaksi besar lainnya adalah pembayaran royalti kepada Nugen Bioscience International Pte. Ltd. CPIN membayar royalti sebesar Rp345,140 miliar, yang juga tercatat sebagai utang berelasi sebesar Rp286,808 miliar. Pembayaran royalti ini dapat meningkatkan beban keuangan perusahaan, terutama jika pendapatan dari aset terkait royalti tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan ❌. Kenaikan beban royalti ini menambah tekanan pada margin perusahaan. https://bit.ly/3YGX6Dc

Selain piutang usaha, CPIN juga memiliki piutang non-usaha dari entitas berelasi sebesar Rp21,089 miliar, meningkat signifikan dari Rp6,137 miliar pada akhir 2023. Peningkatan ini menunjukkan adanya aktivitas non-usaha yang cukup besar dengan pihak berelasi. Risiko dari piutang non-usaha ini dapat terjadi jika pihak berelasi tidak dapat memenuhi kewajibannya, yang dapat memperburuk likuiditas perusahaan ❌.

Transaksi dengan pihak berelasi mencakup berbagai aspek keuangan, mulai dari utang, piutang, pembelian, penjualan, hingga pembayaran royalti. Meskipun beberapa transaksi memberikan kontribusi positif pada pendapatan, risiko yang terkait dengan ketergantungan pada pihak berelasi, piutang macet, dan peningkatan liabilitas harus dikelola dengan hati-hati ❌. https://bit.ly/3YGX6Dc

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy