Apa Itu Risk Reward Ratio dan Cara Menghitungnya ?
Dalam trading, kita pasti sering mendengar istilah risk reward ratio (RRR). Apa sebenarnya RRR itu dan mengapa penting bagi trader?
Bagaimana cara menghitung RRR dengan mudah? Klinik Porto akan menjawab pertanyaan tersebut secara lengkap dan lugas.
===========================
Pengertian Risk Reward Ratio
Risk reward ratio adalah rasio perbandingan antara potensi keuntungan dan kerugian dalam trading. Rasio ini dapat membantu kita menentukan seberapa besar risiko yang Anda ambil untuk mendapatkan seberapa besar keuntungan. Trader dengan pengalaman dan jam terbang tinggi pasti menggunakan RRR dalam pengambilan suatu saham untuk posisi entry.
Dengan menggunakan RRR, kita dapat mengontrol risiko dan meningkatkan profitabilitas trading Anda. Harap diingat trading adalah bisnis kapan exit itu penting baik itu posisi untung posisi maupun rugi.
RRR adalah salah satu teknik money management yang penting dalam trading. Money management adalah cara mengelola modal dan risiko dalam trading agar tidak mengalami kerugian yang besar atau bahkan bangkrut. Kami ingatkan, dalam trading kita hilangkan beberapa sisi manusia yaitu harapan dan perasaan karena 2 faktor tersebut yang membuat kita tidak pernah bisa menjadi trader yang handal.
Dengan money management yang baik, kita dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
Untuk menghitung RRR, Anda hanya perlu menggunakan rumus sederhana yang akan kita bahas di bagian selanjutnya.
===========================
Cara Menghitung Risk Reward Ratio
Untuk menghitung RRR, Anda perlu mengetahui dua konsep dasar, yaitu risk dan reward. Risk adalah jumlah kerugian yang ditetapkan jika prediksi Anda salah, sedangkan reward adalah jumlah keuntungan yang diharapkan jika prediksi Anda benar.
Risk dan reward ditentukan oleh level harga yang disebut stop loss (SL) dan take profit (TP). SL adalah level harga yang menentukan kapan Anda akan menutup posisi jika harga bergerak berlawanan dengan prediksi Anda, sedangkan TP adalah level harga yang menentukan kapan Anda akan menutup posisi apabila harga bergerak sesuai dengan prediksi.
Rumus RRR adalah sebagai berikut:
RRR = Risk / Reward = (Harga Entry – Harga SL) / (Harga TP – Harga Entry)
Harga entry adalah harga saat Anda membuka posisi, baik buy maupun sell. Jika Anda buy, maka risk adalah selisih antara harga entry dan harga SL, sedangkan reward adalah selisih antara harga TP dan harga entry.
Jika Anda sell, maka risk adalah selisih antara harga SL dan harga entry, sedangkan reward adalah selisih antara harga entry dan harga TP.
Contoh perhitungan RRR dengan menggunakan data harga dari emiten saham ACES
Harga Entry = 730
Harga SL = 710
Harga TP = 830
Perhitungan simple adalah toleransi kerugian penurunan harga 20 Rupiah dan potensi keuntungan adalah 100 Rupiah per lembar saham.
Artinya, rasio risk-reward juga adalah 0.2 atau 1:5, yaitu untuk setiap 1 lembar saham yang dipertaruhkan, potensi keuntungan juga adalah 100 Rupiah dengan toleransi kerugian 20 Rupiah
===========================
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Risk-Reward Ratio
Tidak ada RRR yang terbaik untuk semua trader, karena tergantung pada gaya, strategi, dan kondisi pasar masing-masing trader. Ada trader yang lebih suka menggunakan RRR tinggi, ada juga yang lebih suka menggunakan RRR rendah.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan RRR adalah win rate, yaitu persentase kemenangan dari strategi trading yang digunakan. Win rate adalah jumlah transaksi yang profit dibagi dengan jumlah transaksi total dalam periode tertentu.
Ada hubungan antara RRR dan win rate, yaitu semakin tinggi RRR, semakin rendah win rate yang dibutuhkan untuk break even atau impas. Sebaliknya, semakin rendah RRR, semakin tinggi win rate yang dibutuhkan untuk break even atau impas.
Break even atau impas adalah kondisi di mana total keuntungan sama dengan total kerugian, sehingga tidak ada untung atau rugi. Untuk mencapai break even, kita perlu mengetahui win rate minimal yang dibutuhkan dengan RRR tertentu.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan win rate minimal untuk break even dengan berbagai RRR:
RRR Win Rate Minimal
1:1 Harus Diatas 50%
1:2 50%
1:3 33.3%
1:4 25%
1:5 20%
Dari tabel tersebut, kita dapat melihat bahwa jika kita menggunakan RRR 1:5, kita perlu memiliki win rate minimal 20% untuk break even dan profit.
Analogi sederhananya anda dalam melakukan 5 kali posisi boleh 4 kali kerugian terkena SL wajib 1 kali profit. Hal ini akan mengamankan saldo dana yang kita miliki.
Namun, bukan berarti kita harus menggunakan RRR tinggi tanpa mempertimbangkan faktor lain. RRR tinggi juga memiliki kekurangan, yaitu:
Sulit mencapai TP yang jauh dari harga entry, terutama di saham yang sideways atau tidak bergerak banyak.
Mudah tersentuh SL yang dekat dengan harga entry, terutama di saham yang volatile atau bergerak cepat.
Sebaliknya, RRR rendah juga memiliki kelebihan, yaitu:
Mudah mencapai TP yang dekat dengan harga entry, terutama di pasar yang trending atau bergerak satu arah.
Tidak mudah tersentuh SL yang jauh dari harga entry, terutama di pasar yang tenang atau bergerak lambat.
Tidak membutuhkan modal yang besar untuk menahan fluktuasi harga yang kecil.
Namun, bukan berarti kita harus menggunakan RRR rendah tanpa mempertimbangkan faktor lain. RRR rendah juga memiliki kekurangan, yaitu:
Sulit mencapai win rate yang tinggi untuk break even, terutama di pasar yang tidak konsisten atau sering berubah-ubah.
Membutuhkan frekuensi trading yang tinggi untuk mendapatkan profit yang besar.
Membutuhkan konsentrasi dan disiplin yang tinggi untuk mengikuti aturan SL dan TP.
===========================
Tips untuk memilih RRR yang sesuai dengan gaya dan kondisi trading kita adalah sebagai berikut:
Sesuaikan RRR dengan win rate dari strategi trading masing-masing. Jika win rate kita tinggi, kita dapat menggunakan RRR rendah. Jika win rate kita rendah, kita dapat menggunakan RRR tinggi.
Sesuaikan RRR dengan target profit kita. Jika target profit kita besar, kita dapat menggunakan RRR tinggi. Jika target profit kita kecil, kita dapat menggunakan RRR rendah.
Sesuaikan RRR dengan toleransi risiko. Jika toleransi risiko tinggi, kita dapat menggunakan RRR tinggi. Jika toleransi risiko rendah, kita dapat menggunakan RRR rendah.
Sesuaikan RRR dengan frekuensi trading juga. Jika frekuensi trading tinggi, kita dapat menggunakan RRR rendah. Jika frekuensi trading rendah, kita dapat menggunakan RRR tinggi.
Kalau kamu lebih cocok pakai yang mana? Comment di bawah ya
Jangan lupa juga gabung dengan komunitas kami biar kamu bisa belajar lebih dalam tentang Risk Reward Ratio
https://stockbit.com/community/F35921
Salam Cuan!
random tag
$IHSG $ADMR $BBCA $BBRI $BMRI