### Rangkuman Penilaian Komprehensif Bank Tabungan Negara ($BBTN)
#### 1. Inisiatif Digitalisasi dan Pendanaan
- Fokus pada Digitalisasi: BBTN terus berupaya meningkatkan digitalisasi untuk mendapatkan pendanaan berbiaya rendah dan meningkatkan pendapatan berbasis biaya. Program cashback *Bale*, diluncurkan pada Juli 2024, mencakup transaksi internasional, BTN Mobile, dan transaksi QRIS di merchant.
- Ekspansi Layanan Mobile Banking: BBTN adalah satu-satunya bank BUMN yang menawarkan aplikasi KPR melalui aplikasi mobile yang juga memungkinkan pengguna mencari properti yang dijual, memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan bank lain. ✅
#### 2. Skema KPR Bersubsidi dan Kolaborasi dengan Pemerintah
- Skema KPR Baru: Pada tahun 2024, pemerintah berhasil mencapai kuota awal sebanyak 166.000 unit rumah bersubsidi dan sedang mempertimbangkan untuk menambah 34.000 unit lagi. BBTN juga diminta bergabung dalam diskusi untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah terjangkau dalam lima tahun. ✅
- Pengembangan Skema Subsidi Suku Bunga (SSB): Sedang dibahas kemungkinan skema SSB yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Jika disetujui, skema ini berpotensi lebih menguntungkan dibandingkan skema FLPP saat ini, yang dapat meningkatkan margin bunga bersih (NIM) BBTN. ✅
#### 3. Pemisahan Unit Bisnis Syariah
- BBTN berencana memisahkan unit bisnis Syariah-nya dalam 3-6 bulan setelah membeli bank Syariah. BBTN akan menjadi pemegang saham mayoritas, dengan kemungkinan adanya mitra strategis yang juga terlibat.
#### 4. Proyeksi Keuangan dan Kinerja
- Metode Keuangan Utama: Proyeksi laba bersih BBTN diperkirakan akan meningkat dari Rp3,49 triliun pada tahun 2024 menjadi Rp4,5 triliun pada tahun 2026. EPS inti juga diperkirakan akan meningkat sebesar 17,3% pada tahun 2026. ✅
- Faktor Risiko: BBTN diproyeksikan mendapat manfaat dari kemungkinan pemotongan suku bunga BI pada tahun 2024, namun risiko seperti penurunan kualitas pinjaman dan penurunan NIM tetap ada. Bank ini menargetkan rasio kecukupan modal (CAR) sekitar 18% pada akhir tahun 2024.
#### 5. Perbandingan dengan Bank Sejenis
- Dibandingkan dengan bank-bank lain di Indonesia, rasio P/E BBTN relatif rendah, menunjukkan potensi apresiasi nilai di masa depan. Imbal hasil dividen bank ini juga diperkirakan akan meningkat dari 3,35% pada tahun 2024 menjadi 4,33% pada tahun 2026, yang menarik bagi investor yang mencari dividen.
### Kesimpulan
BBTN menunjukkan fokus yang kuat pada transformasi digital, skema KPR bersubsidi, dan pemisahan unit Syariah yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan bank di masa depan. Namun, keberhasilan implementasi dari inisiatif-inisiatif ini serta mitigasi risiko seperti kualitas pinjaman akan menjadi faktor kunci untuk memastikan perbaikan kinerja keuangan yang berkelanjutan.
Catatan lainnya: http://bit.ly/4a8K4E1