imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

### Rangkuman Penilaian Sarana Menara Nusantara ($TOWR)

#### 1. Strategi Deleveraging dan Posisi Keuangan
- Rasio Utang ke EBITDA (Deleveraging): TOWR fokus pada rencana deleveraging untuk menurunkan rasio utang bersih terhadap EBITDA yang saat ini berada di 4,15x.
- Akuisisi IBST: Setelah akuisisi IBST, rasio ini bisa naik menjadi 4,57x, menunjukkan beban utang yang signifikan. ‼️
- Rencana Penerbitan Hak Pre-emptive: Pertimbangan untuk penerbitan hak pre-emptive sebesar Rp8 triliun atau penjualan saham 15%-20% kepada investor asing. ‼️
- Target: Mempertahankan rasio utang di bawah 4x untuk menjaga peringkat kredit AAA domestik dan memberi ruang bagi ekspansi di masa depan.

#### 2. Pengumpulan Modal dan Skenario Right Issue
- Skenario Right Issue: Penelitian mengeksplorasi beberapa skenario right issue dengan valuasi antara 8x hingga 12x EV/EBITDA. ‼️
- Dampak Terhadap Utang: Dalam skenario terbaik, TOWR dapat menurunkan rasio utang ke EBITDA menjadi 3,06x jika 20% saham baru diterbitkan pada valuasi 12x EV/EBITDA.
- Efek Terhadap EPS: Dilusi EPS akan bervariasi tergantung pada skenario, tetapi pengumpulan modal ini akan meningkatkan fleksibilitas keuangan perusahaan.

#### 3. Prospek Pertumbuhan dan Ekspansi
- Capex 2024: TOWR telah menganggarkan Rp6 triliun untuk belanja modal pada 2024, terutama untuk memperluas bisnis fiber-to-the-home (FTTH) dan mendukung relokasi penyewa ISAT.
- Pertumbuhan Bisnis FTTH: Pendapatan dari bisnis FTTH diproyeksikan tumbuh dari Rp172 miliar di 2023 menjadi Rp500 miliar di 2024. ✅
- Pertumbuhan Pendapatan Non-Tower: Bisnis non-menara diharapkan tumbuh sebesar 21,6%, sedangkan bisnis menara hanya diproyeksikan tumbuh 0,3% pada 2024.

#### 4. Akuisisi Strategis
- Target Akuisisi: TOWR berencana memperluas bisnisnya secara anorganik melalui akuisisi aset fiber ISAT yang berjumlah 90.000 km dengan nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp9 triliun.
- Dampak Akuisisi: Akuisisi ini akan memperkuat posisi TOWR di pasar infrastruktur telekomunikasi Indonesia.

#### 5. Proyeksi Keuangan
- Pertumbuhan Pendapatan: Pendapatan diproyeksikan tumbuh dari Rp11,74 triliun pada 2023 menjadi Rp12,48 triliun di 2024.
- EBITDA 2024: Diperkirakan mencapai Rp10,57 triliun, meningkat dari Rp9,98 triliun pada 2023.
- Margin Laba: Margin laba kotor diprediksi sedikit menurun dari 70% di 2023 menjadi 68% di 2024.

#### 6. ESG dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
- Inisiatif Lingkungan: TOWR bersertifikat ISO 14001: 2015 dan terlibat dalam berbagai upaya penghematan energi serta konservasi alam melalui CSR.
- Tanggung Jawab Sosial: TOWR mengalokasikan Rp27,5 miliar (1,2% dari laba bersih) untuk kegiatan CSR yang meliputi pendidikan, kesejahteraan sosial, dan lingkungan.
- Tata Kelola Perusahaan: Struktur Dewan Direksi dan Komisaris mencerminkan perpaduan antara profesional dan perwakilan pemegang saham mayoritas.

### Kesimpulan
Fokus jangka pendek TOWR pada deleveraging, akuisisi strategis, dan ekspansi bisnis FTTH menempatkan perusahaan dalam posisi yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang. Namun, tingginya tingkat leverage masih menjadi perhatian utama, sehingga penggalangan modal potensial sangat penting untuk stabilitas keuangan dan ekspansi di masa mendatang.

Catatan lainnya: http://bit.ly/4a8K4E1

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy