1. Reaksi Pasar dan Spin-off:
- ADRO mengumumkan pemisahan (spin-off) 99,99% unit bisnis batubara termal, yaitu PT Adaro Andalan Indonesia (AAI), dengan nilai transaksi antara USD 2,45 miliar hingga 2,63 miliar.
- Setelah pengumuman tersebut, saham ADRO naik 13,6% dalam sesi perdagangan pertama dan ditutup 9,4% lebih tinggi.
- Valuasi transaksi AAI berada di 1,3-1,4x P/E tahunan 1H24, yang lebih rendah dari rata-rata industri 4-6x, menjadikannya menarik bagi investor.
2. Dampak Keuangan:
- AAI menyumbang sekitar 89% dari pendapatan ADRO dan 105% dari laba bersih. Pemisahan ini diperkirakan akan berdampak pada kondisi keuangan ADRO, dengan kemungkinan penurunan harga saham seiring penilaian ulang investor terhadap struktur keuangan perusahaan tanpa AAI.
- Di sisi lain, pemisahan ini bisa memicu dividen khusus, yang berpotensi meningkatkan daya tarik ADRO dalam jangka pendek.
3. Transisi ADRO ke Energi Hijau:
- ADRO telah menguraikan inisiatif energi hijau yang ambisius, termasuk pengembangan PLTA Mentarang Induk 1.375 MW dan investasi dalam rantai pasokan panel surya dan BESS. Proyek ini diproyeksikan akan beroperasi dalam dekade mendatang, menandakan peralihan ADRO ke portofolio energi yang lebih berkelanjutan.
4. Pertimbangan Valuasi:
- Setelah pemisahan, ADRO mungkin akan dipandang sebagai perusahaan energi terbarukan, yang berpotensi menarik kelipatan valuasi yang lebih tinggi.
- Namun, ada juga risiko bahwa investor dapat melihat ADRO lebih sebagai perusahaan holding, yang dapat memicu penurunan rasio P/E, yang saat ini berada di 4,9x.
### Kesimpulan
Peluang jangka pendek $ADRO tampak menguntungkan karena potensi dividen khusus dan sentimen positif pasar. Namun, nilai dan kinerja keuangan jangka panjang akan sangat bergantung pada keberhasilan proyek energi terbarukan serta bagaimana ADRO mengelola lanskap bisnis setelah pemisahan AAI.
Catatan lainnya: http://bit.ly/4a8K4E1