📝 Rangkuman Berita Hari Ini
▪ $BBCA: Bank Central Asia mencatatkan laba bersih (bank only) senilai 4,6 triliun rupiah (-6,4% MoM, +22% YoY) pada Agustus 2024, sehingga selama 8M24 mencapai 36 triliun rupiah (+13,5% YoY). Pertumbuhan laba bersih secara tahunan pada Agustus 2024 didorong oleh peningkatan Net Interest Income (+10,1% YoY) dan Non–Interest Income (+8,1% YoY), sementara beban operasional menurun (-11,5% YoY). Pertumbuhan kredit selama 8M24 mencapai +15,6% YoY, sementara Dana Pihak Ketiga tumbuh +4% YoY. Hal ini meningkatkan Loan–to–Deposit Ratio menjadi 76,5% (vs. 8M23: 68,8%, 7M24: 75,6%) dan menandai level tertinggi sejak 2022. Adapun Net Interest Margin mencapai 5,9% (+30 bps YoY, -6 bps MoM) pada Agustus 2024, sehingga Net Interest Margin selama 8M24 menjadi 5,7%.
â–Ş $TOWR: Sarana Menara Nusantara berencana menggelar rights issue hingga 9 triliun rupiah. Harga dan rasio pelaksanaan belum diumumkan, sementara dana yang diperoleh ditujukan untuk pembayaran pinjaman dan modal kerja. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 25 Oktober 2024. Pengumuman ini hanya berselang 2 pekan setelah Stockbit Snips melaporkan bahwa TOWR sedang mempertimbangkan rights issue sebagai opsi pendanaan alternatif.
â–Ş $UNTR: Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis, mengatakan bahwa pihaknya merevisi naik target penjualan alat berat merek Komatsu selama 2024 dari 4.000 unit menjadi 4.500 unit. Sara menjelaskan bahwa revisi naik tersebut didasarkan oleh outlook penjualan alat berat untuk akhir 2024 agak membaik. UNTR sendiri mencatatkan penjualan Komatsu sebesar 2.515 unit (-29,2% YoY) selama 7M24, dengan market share sebesar 28% (vs. 1H24: 28%, 7M23: 32%). Adapun target penjualan alat berat Komatsu di level 4.500 unit pada 2024 mengindikasikan penurunan -14,6% YoY dari realisasi 2023 di level 5.270 unit.
â–Ş $DOID: Anak usaha Delta Dunia Makmur, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, berencana menerbitkan obligasi hingga 1 triliun rupiah untuk pembayaran utang dan modal kerja. Obligasi tersebut terdiri atas tiga seri (tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun) dengan tingkat bunga yang belum diumumkan. Obligasi tersebut telah mendapatkan rating idA+ dari Pefindo.
CUAN: Petrindo Jaya Kreasi mendapatkan fasilitas kredit hingga 700 miliar rupiah dari Bank Mandiri (BMRI) dengan tanggal jatuh tempo pada 12 September 2029. Dana yang diperoleh ditujukan untuk membiayai gap cashflow perseroan.
▪ $PGAS: Direktur Utama Perusahaan Gas Negara, Arief S. Handoko, mengatakan bahwa pihaknya akan membuka opsi impor kargo gas alam cair (LNG) jika defisit gas pipa dari Blok Corridor tidak dapat diatasi dari potensi dalam negeri. Arief sendiri menyebut bahwa alokasi gas dari Blok Corridor – yang dikelola anak usaha Medco Energi Internasional (MEDC) – akan susut secara bertahap dari level 410 BBtud pada 2024 menjadi 129 BBtud pada 2028. Selain Blok Corridor, PGAS juga mengalami defisit gas pipa dari beberapa lapangan di kawasan Sumatra bagian tengah, antara lain PEP Sumatra Selatan (Regional 1), PEP Jawa Barat (Regional 2), dan PHE Jambi Merang. Sebelumnya, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, menyebut bahwa pihaknya tengah memfinalisasi upaya penambahan kargo LNG untuk menutup defisit gas pipa yang terjadi di sejumlah lapangan terkontrak dengan PGAS.
▪ HRUM: Pemegang saham Harum Energy pada Selasa (17/9) menyetujui rencana perseroan untuk melakukan buyback saham sebanyak 849 juta lembar – setara ~6,28% dari jumlah saham beredar – dengan dana maksimum 1 triliun rupiah. Periode buyback akan dilaksanakan selama 1 tahun pada 18 September 2024–17 September 2025.
đź§©Berita Lainnya
▪ Bank Indonesia mencatat bahwa penyaluran kredit perbankan tumbuh +11,4% YoY selama 8M24 (vs. 7M24: +12,4% YoY). Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kredit investasi (+13,08% YoY), kredit modal kerja (+10,75% YoY), dan kredit konsumsi (+10,83% YoY). Sementara itu, pembiayaan syariah selama 8M24 tumbuh +11,61% YoY dan pertumbuhan kredit UMKM mencapai +4,42% YoY. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2024 akan berada di batas atas dari target di kisaran +10–12%.
â–Ş Penjualan retail di AS tercatat naik tipis +0,1% MoM pada Agustus 2024 (vs. Juli 2024: +1,1% YoY), melampaui ekspektasi konsensus yang memperkirakan turun -0,2% MoM. Hasil ini mengindikasikan belanja konsumen di AS yang tetap relatif kuat. Secara tahunan, penjualan retail di AS tumbuh +2,1% YoY pada Agustus 2024 (vs. Juli 2024: 2,9% YoY).
▪ Erajaya Swasembada (ERAA) bersama 3 anak usahanya – yakni, PT Data Citra Mandiri, PT Erafone Artha Retailindo, dan PT Teletama Artha Mandiri – menandatangani perpanjangan sejumlah fasilitas kredit dengan Bank Mandiri (BMRI). Perpanjangan tersebut mencakup fasilitas kredit modal kerja hingga 3 triliun rupiah, fasilitas standby letter of credit (SBLC) hingga 150 juta dolar AS, dan fasilitas treasury lines dengan limit nasional sebesar 150 juta dolar AS dan limit credit equivalent sebesar 4,5 juta dolar AS. Jangka waktu fasilitas-fasilitas kredit tersebut hingga 14 September 2025.
▪ Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Surya Herjuna, mengatakan bahwa anak usaha Bumi Resources (BUMI), PT Kaltim Prima Coal, telah memperoleh rencana kerja sama untuk menggarap proyek hilirisasi batu bara. Meski demikian, Surya belum dapat merinci mitra terkait kerja sama tersebut. Menurut Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, Dileep Srivastava, pihaknya berencana melakukan pengumuman pada akhir 2024. Dalam proyek hilirisasi ini, PT Kaltim Prima Coal akan memasok batu bara sekitar 5–6,5 juta ton per tahun dengan kualitas GAR 4.200 untuk proyek gasifikasi di Bengalon, Kalimantan Timur. Sebelumnya, BUMI menggandeng Air Products and Chemicals Inc. untuk mengerjakan proyek hilirisasi batu bara, tetapi perusahaan tersebut menyatakan hengkang pada 2023.
▪ Permintaan minyak konsumsi (edible oil) di India tetap akan tumbuh +2–3% pada 2024–2025 meskipun ada kenaikan bea masuk sebesar 20 percentage point, menurut CEO Patanjali Foods Ltd., Sanjeev Asthana, yang merupakan salah satu importir terbesar di negara tersebut. Sanjeev mendasarkan proyeksinya dari harga edible oil yang masih terjangkau, bahkan setelah mengalami kenaikan bea impor. Sanjeev juga menyebut bahwa India dapat mengimpor CPO sekitar 9–10 juta ton pada 2025, naik dibandingkan sekitar 9 juta ton selama 2024, seiring minyak bunga matahari sebagai produk substitusi yang memiliki harga yang lebih tinggi. India adalah importir minyak nabati terbesar di dunia, dengan eksportir CPO ke negara tersebut berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
-------------
Stockbit Snips
Rabu, 18 September 2024