Menurut OJK, Nilai transaksi saham sd Agustus hanya Rp 102,16 Triliun (average 12,77 T)

sedangkan nilai transaksi krypto sd Agustus sudah mencapai Rp 344 Triliun

Fakta ini memang sangat menyedihkan.

Jika kualitas perusahaan IPO sangat buruk, semakin banyak newbie sangkut setiap tahun karena kualitas perusahaan yang memang tidak layak IPO, tidak bankable bahkan, uang hanya masuk ke pemegang saham pengendali busuk maka tidak akan heran saham akan terlindas transaksi krypto.

Saya yang open mind belajar tentang crypto, teknologi block chain, baru 2024 ini. Setelah sekian lama, anggap underlying aset tidak ada. Kenyataannya memang tidak ada. Negara juga sudah beli crypto bluechip BTC, Etherum. Ada kelasnya juga crypto. Yang menengah Solana, BNB. Yang gorengan model meme ada juga kelasnya dari ibarat kelas bluechip sanpau gorengan doge, pepe, manta. Sekarang yang akan berpotensi masuk mid airdrop model dogs backingan dijaringan The Open Network (TON).

Tapi ada resiko, potensi krisis keuangan global berpotensi dari crypto jika transaksi kedepan semakin membesar melebihi DJ karena menjurus kearah spekulasi tinggi. Kecuali dibacking kelak bank sentral menjadi mata uang fiat. Saya juga sudah proses buka rekening crypto dan saham luar negeri tapi belum setor. Belajar dulu tentang crypto yang katanya pemulung. Kena abis waktu iseng di Hamster tapi ga tau jadi abu apa benaran nanti mau listing. Di DOGS milik Pavel Durov owner Telegram malah tidak perlu effort dapat uang gratis tanpa modal (reward kesetiaan menggunakan Telegram) kemarin hampir setara Rp 200.000,- tapi kemudian turun 140-160ribu. Mulai dari kecil.

Kembali ke saham, secara umum tidak ada usaha perbaikan saham IPO dari jaman tahun 2000 awal saya mengenal saham. Ada beberapa periode kepemimpinan BEI kualitas saham IPO bagus. Tapi ada periode kepemimpinan busuk hasil saham IPO keluar juga busuk. Silahkan riset dijaman siapa yang paling parah. Yang menyedihkan dugaan oknum penjahat kerah putih itu masih berkeliaran sampai sekarang karena mental judi pembeli saham IPO untung dalam waktu singkat masih ada sampai sekarang. Saham bukan lagi investasi tapi dilakukan seperti permainan. Zero sum game.

Kualitas pembeli, orang baru yang masuk saham juga sangat buruk. Mentalitinya ingin cepat harga naik. Ga salah, karena sampai sekarang penawaran investasi bodong juga ada dan banyak yang terkena. Orang banyak duit orang kalangan atas juga banyak kena, tapi karena uangnya banyak paling hanya berapa persen dari asetnya. Tapi bagi yang menengah bawah sekali kena bisa habis semuanya.

Judi online bagi penjudi yang tidak bisa dibilang sekalipun lebih besar untungnya katanya. Faktanya, saya sampai hidup hari ini, tidak pernah melihat ada yang kaya karena judi yang bahkan konvensional sekalipun judi bola, judi kunir dll yang ada pada bangkrut, hidupnya kacau dan berakhir mati tragis. Yang tobat dari judi malah akhirnya lebih berhasil.

Kembali kepada nilai hidup masing masing pribadi. Purpose driven life. Mau independence keuangan ya harus invest sambil fokus pada sektor riel kerja dari gaji, bisnis dan dagang jika ada. Jangan sampai usia masih produktif, orangtua tidak memiliki harta atau usaha mau nekad main (mindset pola pikirnya aja udah salah) saham. Saham bisnis serius bagi saya. Kalau didalamin nanti makin fasih istilah accounting, uang modal makin material bisa ekspansi mandiri ke bursa global.

$BTC $SUBA $JAKA $RYAN $DGSA