Mau berhasil disaham harus selalu mengosongkan otak, belajar dari ilmu serta wawasan didunia persahaman. Banyak baca, banyak berpikir, mensinkronisasi, merefleksikan, berkontempelasi merupakan pengembangan dari kaki kursi filsafat investasi koin mas dari kaki IQ.
Saya tidak pernah melihat contoh nyata kehidupan, yang rajin membaca, rajin belajar, membumikan mempraktekkan teori keilmuan tidak akan berhasil. Jika belum tinggal tunggu waktu. Proses tidak akan pernah mengkhianati HASIL akhir.
Dalam sejarah orang yang berhasil sepanjang saham memiliki salah satu ciri khas diatas tanpa memungkiri peran kaki kursi yang lain EQ, SQ, MM
Warren Buffet, Alm. Charlie Munger, Larry Fink, Peter Lynch, Lo Keng Hong orang yang sudah berhasil didunia persahaman merupakan contoh teladan suka membaca dan belajar dari pengalaman. Dan itu terus dilakukan setiap hari menyisihkan waktu.
Jadi yang terus mengharapkan stockpick dari influencer saham, tinggal tunggu waktu saja kegagalan menunggu atau hasil akhirnya biasa biasa saja.
Saham boleh sama, tapi karena tingkat keyakinan dalam proses pencarian, pembelajaran, riset emiten tidak dilakukan sendiri (hanya mencontek) ketika harga pasar bergejolak turun tingkat keyakinan memudar. Yang riset dari proses bisa multibagger, yang cuma ngikut bisa kebalikan multibeggar.
Kata tju pat kay penderitaan tiada akhir, tapi kata Hadits belajar sampai akhir hayat (tiada akhir), Amsal Salomo mengatakan orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
$TMPI $RINA $SIAP $ENVY $HKMU