ESENSI CHART PATTERN UNTUK MENIKMATI MASA KONSOLIDASI
Chart hanya output dari psikologi perdagangan, siapapun yang menggunakan chart untuk mengambil keputusan, merekalah yang cuannya selalu ketinggalan.
#Curhat dulu
Tadi di penerbangan jakarta surabaya tertahan dua kali. Di jakarta saat mau lepas landas tertahan sekitar 20 menit di dalam pesawat karena ada rombongan vatikan. Pas mau landing tertahan rombongan presiden yang membuat pesawat berputar-putar di atas bandara juanda sampai lebih dari 20 menit. Sampai-sampai bisa bikin tulisan panjang yang akan saya posting menjadi dua bagian.
Catatan ini bagian pertama soal: Esensi chart pattern sehingga kita tidak perlu khawatir dan menikmati saja naik turunnya harga saham di masa konsolidasi. Catatan kedua soal kapan waktu yang pas dalam mengambil keputusan untuk stop loss atau take profit.
-----------------------------------
###Esensi chart pattern
#Pergerakan Harga
Pada dasarnya, harga saham yang konsolidasi bergerak sideways di satu level terbawah (support) dan satu level teratas (resisten), awal yang menarik untuk fase pergerakan berikutnya, baik bullish maupun bearish.
Kenapa fase konsolidasi terjadi? Kembali lagi soal duit yang digunakan market maker untuk menjaga harga. Ada beberapa kondisi saat fase ini terjadi.
> saat ritel banyak nyerok dan market maker perlu nampung banyak, maka yang terjadi market maker perlu jualan sampai level stop loss supaya trader menjual barangnya. Tinggal market maker menampung sesuai targetnya hari itu. Dampaknya? Harga saham seringkali turun saat kita beli difase ini. Sekarang paham kan? Saat beli saham, kok malah turun harga.
> saat ritel nyerok dan market maker masih belum punya target pembelian hari itu, maka ramainya ritel bakal menggerakkan harga ke atas, tapi besoknya bakal amblas. Terutama saat pengelola duit besar sudah punya target baru pembelian saham. Bahkan sering terjadi penurunan harga saham yang anjlok meskipun menurut kita sudah di bottom saat konsolidasi. Biasanya bakal muncul narasi mau membentuk inverted head and shoulders lah, cup and handle lah, menjangkau support yang baru lah, dst, apalagi kalau breakoutnya justru segera reversal tah jauh dari harga support.
> Saat permintaan ritel rendah dan market maker mau nampung banyak karena ngejar target, maka sebanyak apapun offer akan dimakan terus sampai mencapai target dalam sehari tersebut. Makanya di emiten small cap bakal mentok ara, sementara kalau di big cap paling 3%-5% saja kenaikannya. Parahnya, saat sudah sepi pembelian ritel, sahamnya naik tinggi. Karena ritel sudah jualan di resistennya, sementara harga saham menjulang lebih tinggi. Makanya muncul narasi break up resisten, dan saatnya beli lagi. Siapa yang diuntungkan? sekuritas lah. Wkwkwkwkwkw
#Saat bullish
Harga pun bakal naik diikuti koreksi, karena ada aksi take profit di tengah-tengah saham yang lagi bullish. Apalagi kalau pengelola big fund lagi tak melakukan aksi beli karena target beli. Tak heran muncul muncul narasi wave 1, wave 2, dst. Kerennya ada teori elliot wave.
#Mulai bearish
Sementara, saat market maker sudah mencapai target harga san jumlah saham yang diperlukan, banyak yang mulai nyangkut karena dianggap sebagai support berikutnya. Teorinya biasanya disebut higher Low, padahal market maker sudah distribusi. Akibatnya di harga psikologi support higher low tadi banyak ritel yang beli dan kejebak di harga tinggi. Padahal market maker masih distribusi.
#Chart Hanya Output
Nah, chart pettern menjadi output pola pergerakan proses jual beli yang menjadi target market maker. Ingat ya, OUTPUT. Artinya, siapapun yang mengikuti pola chart, menjadi pihak yang memiliki gain terbatas.
Misalnya, beli di support dan jual di resist, mungkin dialah yang awal mendapat cuan 1%-5%, namun paling sedikit mendapatkan capital gain, bahkan belum dikurangi fee sekuritas. karena saat harga saham terbang bullish ritel sudah tidak punya barang karena bisa jadi uangnya sudah buat beli saham emiten lain. Takut fomo kan ya.
Yang cuan lebar? Investor/trader yang hold jauh saat konsolidasi dari bawah. Itulah kenapa saya selalu menekankan untuk beli di harga bawah saat fase konsolidasi.
#Pengambilan Keputusan
Nah, pengambilan keputusan untuk memastikan arah, ada di ujung konsolidasi. Jadi capital gain yang lebar justru bukan di fase konsolidasi atau sideways. Meskipun diperoleh berkali-kali.
Jadi ya menurut saya, siapapun yang mengandalkan chart untuk mendapatkan capital gain, merekalah yang mendapatkan keuntungan paling kecil. Tapi kembali lagi, setiap investor punya cara, setiap trader punya gaya. Dan semuanya menguntungkan, tinggal keputusan kita mau lebar atau secukupnya.
Dah, lanjut ngopi dulu. ☕️☕️☕️
© 2024, made with ☕️ for better data mining.
Pergerakan harga saham: https://stockbit.com/post/15454107
Cara beli harga murah: https://stockbit.com/post/15639981
Indikator penghasil cuan: https://stockbit.com/post/15562346
Satu indikator dapat harga murah dengan resiko rendah: https://stockbit.com/post/15530229
Mau ngeselin atau ada yang menggelitik dari catatan ini, tetap beri saya semangat dengan "LIKE" dan "FOLLOW"