Melihat seluk beluk perusahaan $ALTO
ALTO atau dengan nama perusahaan adalah PT Tri Bayan Tirta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri minuman air kemasan yang memproduksi produk minuman air kemasan bernama ALTO, TOTAL, dan produk air alkali dengan merk total 8 +. Perusahaan ini sudah melantai di bursa ALTO sejak tahun 2012 dengan total saham yang beredar mencapai angka 2,19 miliar lembar.
Salah satu hal yang menarik dari saham tersebut terletak pada performa laba rugi perusahaan yang terus mencatatkan kerugian secara cukup konsisten. Hal tersebut merupakan suatu hal yang cukup aneh dengan melihat kinerja pendapatan perusahaan tidak terdapat perubahan yang cukup signifikan .Situasi ini sudah terjadi sejak tahun 2019, dan masih terus terjadi hingga tahun 2023 ini.
Sebagai salah satu contoh, pada tahun 2023 lalu perusahaan mencatatkan penurunan pendapatan sebesar hampir 50% mencapai angka Rp 286 miliar (YoY). Atas hal tersebut, perusahaan mencatatkan rugi yang membengkak hingga mencapai angka Rp 25 miliar rupiah. 40% lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi sebesar Rp 14 miliar rupiah. Kira kira apa yang menyebabkan rugi ALTO terus terjadi secara konsisten secara 5 tahun terakhir?
Jika kita mencoba untuk membedah laporan keuangan perusahaan secara lebih terperinci, tercatat bahwa terdapat 3 jenis beban dalam perusahaan yang apabila diakumulasikan mencapai angka yang lebih besar dibandingkan dengan perolehan pendapatan perusahaan. Beban tersebut antara lain adalah sebagai berikut : beban pokok penjualan, beban penjualan, beban umum dan administrasi, hingga beban keuangan perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 2023, apabila beban tersebut diakumulasikan, maka beban tersebut akan mencapai angka lebih dari 300 miliar rupiah, sementara pendapatan perusahaan hanya sebesar 286 miliar. Hal tersebut menunjukan bahwa efisiensi perusahaan sangat dipertanyakan.
Mari kita coba bedah secara lebih spesifik terkait beberapa jenis beban tersebut :
1. Jika melihat beban pokok penjualan, tercatat perusahaan memiliki pembelian yang sangat besa, bersama dngan beban gaji, penyusutan terhadap aset, hingga beban telepon listrik dan air yang tergolong besar.
2. Selanjutnya dari beban penjualan, dimana beban promosi dan transportasi memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap beban penjualan secara keseluruhan.
3. Selanjutnya dari beban umum dan administrasi dimana pesangon bersama dengan pemberian gaji dan tunjangan memiliki nominal yang cukup besar dan berkontribusi lebih dari 50% terhadap total beban umum dan administrasi perusahaan.
4. Selanjutnya adalah biaya keuangan dimana beban bunga bank berkotribusi 80% terhadap total seluruh beban keuangan perusahaan.
Artinya apa? menurut saya pribadi faktor faktor yang memberikan kontribusi terhadap kerugian perusahaan terletak pada beban gaji, biaya promosi hingga beban bunga bank. penjualan yang lebih kecil dibandingkan dengan beban promosi perusahaan menunjukan bahwa pemasaran maupun promosi perusahaan sepertinya tidak terlalu efektif untuk dijalankan. Sementara beban bunga bank, sepertinya perusahaan harus lebih memerhatikan hutangnya dengan baik, bersamaan dengan beban gaji. ALTO sepertinya harus memerlukan strategi dari pengembangan produk dan penjualannya sehingga perusahaan dapat meningkatkan penjualan bersamaan dengan sejumlah penyesuaian terhadap biaya promosi, untuk mengurangi risiko keuangan ALTO sendiri dengan mengurangi beban bunga bank yang dimiliki. Apabila hal tersebut terus terjadi, maka ini akan berdampak signifikan terhadap likuiditas perusahaan yang semakin memburuk bahkan berpotensi untuk pailit.