Membuat Screener di Google Sheet dengan GOOGLEFINANCE (Link Google Sheet Tersedia)
GOOGLEFINANCE adalah salah satu function di Google Sheet yang sangat membantu kita dalam memonitor dan menganalisa data saham, baik saham di Bursa Saham Indonesia (BEI), maupun saham di bursa saham Amerka (NYSE & NASDAQ) dan bursa saham negara lainnya. Di tulisan ini kita fokus menggunakan GOOGLEFINANCE untuk memonitor data saham di BEI.
Apa saja informasi yang bisa didapatkan dengan function GOOGLEFINANCE? Banyak. Tapi di tulisan ini kita fokus untuk mendapatkan 18 informasi tentang suatu saham, berdasarkan data perdagangan terakhir. Di tulisan ini saya share link Google Sheet untuk memonitor 939 saham yang terdaftar di BEI. Goggle Sheet tersebut berisi 18 kolom:
1. Kode Saham
2. Nama Perusahaan
3. Market Cap (dalam Triliun Rupiah)
4. High Price
5. Low Price
6. Close Price (atau Current Price) => Rp 50 ke bawah warna merah
7. Price Change => 0.0% ke atas warna hijau
8. Volume
9. Volume Average (30 Hari)
10. Volume Breakout (Volume dibagi Volume Average) => di atas 1 warna hijau
11. 52 Week High (Harga tertinggi setahun terakhir)
12. 52 Week Low (Harga terendah setahun terakhir)
13. 52 Week DrawDown (Penurunan harga dari 52 Week High) => -25% atau kurang warna merah
14. 52 Week Low Up (Kenaikan harga dari 52 Week Low) => 25% atau kurang warna hijau
15. Value (Volume kolom 8 dikalikan harga closing kolom 6) => Di atas 100 juta warna hijau
16. Value Average (Volume average kolom 9 dikalikan harga closing kolom 6) => Di atas 100 juta warna hijau
17. EPS TTM (Earning Per Share, 12 bulan terakhir)
18. PE TTM => 30 ke atas warna kuning
Link Google Sheet bisa diklik di sini: https://cutt.ly/tebdBAdS
Angka-angka di Google Sheet tersebut akan berubah sesuai pergerakan harga di pasar reguler. Jika dibuka di jam market masih open, harga bisa jadi ada delay hingga 20 menitan. Masih bisa digunakan, misalnya, jika mau buy / sell menjelang closing pkl 15.50, jika Google Sheet dibuka pkl 15.30, yang tampak data di atas pkl 15.00.
Selain untuk memonitor harga saham, Google Sheet tersebut juga bisa digunakan untuk menjadi screener. Gambar di tulisan ini adalah contoh jika Google Sheet tersebut dipakai untuk screening saham dengan kriteria berikut:
1. Harga di atas Rp 50
2. Return saat ini tidak merah (0% atau hijau di atas 0%)
3. Volume breakout (Volume di atas volume rata2 30 hari)
4. 52 Week DrawDown di bawah -25% (Harga minimal -25% di bawah ATH setahun terakhir)
5. 52 Week Low Up di bawah 25% (Harga baru naik maksimal 25% dari ATL setahun terakhir)
6. Nilai transaksi di atas Rp 100 juta
7. Rata2 nilai transaksi 30 hari terakhir di atas Rp 100 juta
8. PE TTM di bawah 30
Jika filter itu dijalankan hari ini, 18 Agustus 2024, muncul 23 dari 939 saham di BEI.
ACES $INCO $ASII $ANTM $HRTA $TLKM TMAS dan seterusnya.
Jika kode saham diklik, akan terbuka halaman Stockbit untuk kode saham yang bersangkutan.
Dari halaman tersebut bisa diklik lagi untuk melihat chart saham yang bersangkutan.
Disclaimer dari Google, bahwa GOOGLEFINANCE function bukan untuk production, tidak dijamin digunakan sebagai dasar jual beli saham, karena datanya bisa jadi tidak 100% akurat dan real time. Untuk kebutuhan production, ada versi berbayar. Tetapi jika kita butuh data yang bisa membantu kita memonitor harga saham, saya kira GOOGLEFINANCE function ini sangat bermanfaat.
Oh ya, GOOGLEFINANCE function juga bisa digunakan untuk mengumpulkan data history suatu saham, data sampai 5, 10, 15 tahun terakhir atau lebih. Data itu bisa digunakan untuk analisa data history, termasuk untuk backtesting.
Note: Anda bisa membuat copy Google Sheet di link di atas, untuk kemudian diutak-atik sesuai kebutuhan Anda.