imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMLE Perusahaan Baru IPO, Vendor dari $INDF $ICBP dan Wardah

PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) adalah perusahaan yang baru IPO. Saya biasanya malas analisis perusahaan yang baru IPO. Tapi berhubung ada member Pintar Nyangkut yang tanya, jadi coba kita cek dulu.

PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) adalah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan bahan kimia khusus untuk bahan baku makanan dan minuman, bahan baku perawatan diri, serta bahan baku kimia industri. Perusahaan ini berlokasi di Business Park Kebon Jeruk, Kembangan, Jakarta Barat. https://bit.ly/45FDAJu

Pemegang Saham Pengendali (PSP) SMLE adalah PT Sinergi Asia Corporindo, dengan Siu Min sebagai pemegang saham pengendali akhir dari perusahaan ini.

Pada Juni 2024, SMLE memiliki struktur organisasi yang terdiri dari 4 direktur dan 3 komisaris. Di bawah kepemimpinan mereka, perusahaan juga mempekerjakan 66 karyawan tetap. https://bit.ly/3S3mmS8

Dalam periode enam bulan pertama tahun 2024, total gaji dan tunjangan yang diterima oleh para direktur dan komisaris mencapai Rp3,96 miliar. Jumlah ini relatif stabil dibandingkan dengan total gaji mereka sepanjang tahun 2023 yang mencapai Rp7,68 miliar, menunjukkan tidak ada pertumbuhan yang signifikan dari segi remunerasi bagi manajemen puncak perusahaan.

Di sisi lain, total gaji dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan perusahaan selama periode yang sama mencapai Rp9,211 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan total gaji karyawan pada tahun 2023 yang mencapai Rp11,89 miliar. Ini menunjukkan adanya peningkatan yang kuat dalam kompensasi karyawan di paruh pertama tahun 2024. https://bit.ly/3YGX6Dc

Jika dirata-ratakan, para direktur dan komisaris menerima gaji sekitar Rp82,5 juta per bulan, sementara karyawan menerima rata-rata gaji sekitar Rp23,26 juta per bulan. Pertumbuhan gaji yang dialami karyawan menunjukkan bahwa perusahaan mungkin sedang berfokus pada peningkatan kesejahteraan karyawan, meskipun remunerasi manajemen puncak tetap stabil.

Perusahaan ini dipimpin oleh Siu Min sebagai Direktur Utama, dengan Gunawan sebagai Komisaris Utama. Anggota direksi lainnya meliputi Liawan Yusdianto, Yulia Rosaline, dan Tanti Royani. Sementara itu, Halim Liawan dan Drs. Basa Sidabutar, S.H., M.H. melengkapi jajaran komisaris dengan peran sebagai komisaris dan komisaris independen.

- Total aset SMLE meningkat sebesar 99,85%, dari Rp91,91 miliar menjadi Rp183,64 miliar. ✅
- Kontributor terbesar dalam peningkatan ini adalah kas dan setara kas yang melonjak dari Rp1,02 miliar menjadi Rp67,15 miliar, dengan pertumbuhan mencapai 6.456,11%. ✅

aset terbesar:
- Kas dan setara kas: Rp67,15 miliar (36,57%), growth 6.456,11% ✅
- Persediaan: Rp44,53 miliar (24,25%), growth 9,85% ❌
- Piutang usaha pihak ketiga: Rp34,21 miliar (18,63%), growth 40,14% ❌
- Aset tetap: Rp24,73 miliar (13,47%), growth 29,72% ✅
- Uang muka pembelian aset tetap: Rp5,57 miliar (3,03%), pertumbuhan baru ✅

- Total liabilitas SMLE naik sebesar 17,99%, dari Rp68,40 miliar menjadi Rp80,72 miliar. ❌
- Utang usaha pihak ketiga menjadi penyumbang utama dengan kenaikan dari Rp41,38 miliar menjadi Rp50,64 miliar, atau naik 22,38%. ❌ https://bit.ly/3YGX6Dc

liabilitas terbesar:
- Utang usaha pihak ketiga: Rp50,64 miliar (27,57%), growth 22,38% ❌
- Utang bank jangka pendek: Rp13,33 miliar (7,26%), growth -1,10% ✅
- Utang bank jangka panjang: Rp9,91 miliar (5,40%), growth 50,78% ❌
- Liabilitas imbalan kerja: Rp3,32 miliar (1,81%), tidak ada perubahan (0%) ❌
- Beban akrual: Rp154 juta (0,08%), growth -58,10% ✅

- Total utang berbunga meningkat 25,49% menjadi Rp25,83 miliar dari Rp20,42 miliar. ❌
- Persentase terhadap total kas adalah 38,47% dan terhadap total aset adalah 14,07%. ❌ https://bit.ly/3PP2BgF

- Piutang usaha pihak ketiga naik 40,14% dari Rp24,42 miliar menjadi Rp34,21 miliar. ❌
- Piutang non-usaha pihak ketiga juga naik 21,79% dari Rp469 juta menjadi Rp571 juta. ❌
- Piutang macet (>90 hari) sebesar Rp326 juta, berkontribusi 0,94% terhadap total piutang dan 0,18% terhadap total aset. ❌

Piutang terbesar:
- Piutang lancar: Rp26,85 miliar (14,63% dari total aset), growth 53,32% ✅
- Piutang 1-30 hari: Rp6,22 miliar (3,39% dari total aset), growth -4,62% ❌
- Piutang 31-60 hari: Rp1,21 miliar (0,66% dari total aset), growth 35,98% ✅
- Piutang 61-90 hari: Rp114 juta (0,06% dari total aset), growth tidak ada data
- Piutang >90 hari: Rp326 juta (0,18% dari total aset), baru muncul ❌

- Persediaan SMLE meningkat 9,85% dari Rp40,54 miliar menjadi Rp44,53 miliar. ❌
- Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan nilai barang jadi. ❌https://bit.ly/3XemeAx

Persediaan terbesar:
- Barang jadi: Rp44,53 miliar (24,25% dari total aset), growth 9,85% ❌

- SMLE memiliki 1 anak usaha, yaitu PT Sinar Aroma Sentosa, dengan nilai aset sebesar Rp2,34 miliar atau 1,27% dari total aset. ✅
- Anak usaha ini baru mulai beroperasi pada tahun 2024. ✅

- Pendapatan SMLE meningkat sebesar 22,98%, dari Rp92,32 miliar menjadi Rp113,56 miliar. ✅
- Segmen bahan kimia menjadi penyumbang utama pendapatan dengan penjualan terbesar kepada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan PT Paragon Technology and Innovation, yang secara keseluruhan berkontribusi Rp27,01 miliar atau 23,77% dari total revenue. ✅ https://bit.ly/3XemeAx

Saya tidak tahu mengapa ICBP yang bisnis makanan dan Paragon Wardah Kahf bisnis kosmetik pesan bahan kimia dari perusahaan yang sama. Mungkin ada chemical cosmetic grade dan chemical food grade.

Sumber revenue terbesar:
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk: Rp19,28 miliar (16,98% dari total revenue), growth 98,31% ✅
- PT Paragon Technology and Innovation: Rp7,73 miliar (6,80% dari total revenue), growth -29,82% ❌
- Beban pokok penjualan (COGS) naik 23,21% dari Rp68,95 miliar menjadi Rp84,92 miliar. ❌
- Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan dalam pembelian barang jadi. ❌

COGS terbesar:
- Synthite Industries Ltd: Rp33,23 miliar (29,26% dari total revenue), growth 11,39% ❌
- Zhejiang Hengdian Apeloa Imp. & Exp. Co., Ltd: Rp7,00 miliar (6,16% dari total revenue), growth -35,05% ✅
- Iwase Cosfa Co., Ltd: Rp6,83 miliar (6,01% dari total revenue), growth -49,68% ✅

- Selling, General, and Administrative (SGA) expenses naik 29,06% dari Rp7,83 miliar menjadi Rp10,10 miliar. ❌
- Gaji dan tunjangan menjadi komponen terbesar dalam SGA, berkontribusi 70,95% dari total SGA. ❌

SGA terbesar:
- Gaji dan tunjangan: Rp7,17 miliar (6,31% dari total revenue), growth 34,39% ❌
- Jasa profesional: Rp531 juta (0,47% dari total revenue), growth 136,48% ❌
- Penyusutan aset tetap: Rp502 juta (0,44% dari total revenue), growth -17,05% ✅
- Perlengkapan kantor: Rp462 juta (0,41% dari total revenue), growth 45,34% ❌
- Perbaikan dan pemeliharaan: Rp178 juta (0,16% dari total revenue), growth -41,14% ✅

- Beban lain-lain naik 588,11% dari Rp741 juta menjadi Rp5,10 miliar. ❌
- Penyumbang utama adalah pajak sebesar Rp2,88 miliar dan rugi selisih kurs sebesar Rp2,22 miliar. ❌

- Beban keuangan turun 38,28% dari Rp1,98 miliar menjadi Rp1,22 miliar. ✅
- Penurunan ini sebagian besar karena berkurangnya biaya bunga dari utang bank dan lembaga keuangan. ✅

- Laba usaha turun 42,45% dari Rp4,93 miliar menjadi Rp2,83 miliar. ❌

- Laba sebelum pajak turun 43,48% dari Rp2,95 miliar menjadi Rp1,67 miliar. ❌
- Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya laba usaha dan peningkatan beban lain-lain. ❌

- Laba bersih turun 57,34% dari Rp2,22 miliar menjadi Rp947 juta. ❌
- Penurunan ini disebabkan oleh penurunan laba usaha dan peningkatan beban lain-lain. ❌
- Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp947 juta, sedangkan kepentingan non-pengendali mengalami kerugian sebesar Rp72 ribu.

- CFO turun 84,75% dari -Rp2,56 miliar menjadi -Rp4,73 miliar. ❌
- Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran kepada pemasok dan karyawan. ❌

Arus Kas Masuk Terbesar
- Penerimaan dari pelanggan: Rp116,32 miliar (102,44% dari total revenue), growth 33,43% ✅
- Penghasilan jasa giro: Rp54 juta (0,05% dari total revenue), growth 1.413,10% ✅
- Setoran modal dari non-pengendali: Rp1 juta (tidak signifikan dibandingkan total revenue), growth baru ✅

Arus Kas Keluar Terbesar
- Pembayaran ke pemasok: Rp92,74 miliar (81,65% dari total revenue), growth 36,81% ❌
- Pembayaran ke karyawan: Rp13,37 miliar (11,77% dari total revenue), growth 11,55% ❌
- Pembayaran beban operasional dan lainnya: Rp11,68 miliar (10,28% dari total revenue), growth 101,60% ❌ https://bit.ly/3NTO55Z

- CFO lebih kecil dari laba, dengan gap sebesar -Rp5,68 miliar. ❌
- Idealnya, CFO harus lebih besar dari laba, namun pada kasus ini, CFO berada dalam kondisi negatif, yang menunjukkan potensi masalah likuiditas.

- CFO tidak cukup untuk menutupi seluruh capital expenditure (Capex) dan utang berbunga. ❌
- Total Capex sebesar Rp7,39 miliar, sedangkan utang berbunga mencapai Rp25,83 miliar, jauh di atas nilai CFO. ❌

- CFO tidak cukup untuk menutupi arus kas keluar dari aktivitas pendanaan dan investasi. ❌
- Arus kas dari aktivitas pendanaan positif sebesar Rp78,40 miliar, namun arus kas dari aktivitas investasi negatif sebesar Rp7,39 miliar. CFO yang negatif menambah beban likuiditas perusahaan.

- Cadangan kas SMLE meningkat drastis dari Rp1,02 miliar menjadi Rp67,15 miliar, dengan pertumbuhan mencapai 6.456,11%. ✅
- Peningkatan ini terutama berasal dari hasil penawaran umum perdana (IPO) yang memberikan tambahan modal signifikan kepada perusahaan. ✅

- SMLE mengalami penurunan laba terutama karena turunnya laba usaha dan peningkatan beban lain-lain, terutama pajak dan rugi selisih kurs. ❌
- Peningkatan utang dan beban juga menambah tekanan terhadap profitabilitas perusahaan.

- Unappropriated retained earnings atau saldo laba positif sebesar Rp5,46 miliar, menunjukkan potensi untuk membagikan dividen di masa depan. ✅

Dari analisis #Skydrugznomic #Jongkoxnomic #SMLE atau PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk menunjukkan kinerja yang bervariasi dalam beberapa aspek keuangannya. Pada aspek pertumbuhan pendapatan (Revenue Growth), perusahaan mencatatkan pertumbuhan yang positif sebesar 22,98%, dari Rp92,32 miliar menjadi Rp113,56 miliar, yang merupakan indikasi yang baik untuk perusahaan. ✅ Namun, laba bersih justru mengalami penurunan signifikan sebesar 57,34%, dari Rp2,22 miliar menjadi Rp947 juta, menandakan adanya tekanan yang besar pada profitabilitas perusahaan. ❌

CFO (Arus Kas dari Operasi) juga mengalami penurunan drastis sebesar 84,75%, dari -Rp2,56 miliar menjadi -Rp4,73 miliar, menunjukkan adanya kesulitan dalam menghasilkan kas dari operasi. ❌ Meskipun demikian, arus kas dari pelanggan menunjukkan pertumbuhan sebesar 33,43% dari Rp87,15 miliar menjadi Rp116,32 miliar, yang merupakan tanda positif. ✅ Namun, arus kas dari pelanggan masih tidak lebih besar dari pendapatan, dengan perbandingan Rp116,32 miliar terhadap Rp113,56 miliar. ❌ https://bit.ly/3XemeAx

Perusahaan juga menghadapi ketidakseimbangan antara laba yang dilaporkan dengan kas yang dihasilkan, di mana CFO yang negatif sebesar -Rp4,73 miliar jauh lebih kecil dari laba bersih yang tercatat sebesar Rp947 juta. ❌ CFO juga tidak cukup untuk membayar pengeluaran modal (Capex) yang mencapai Rp7,39 miliar, menandakan adanya tekanan likuiditas. ❌

CFO annualized yang negatif tidak cukup untuk membayar utang berbunga sebesar Rp25,83 miliar dalam waktu kurang dari 5 tahun. ❌ Selain itu, CFO juga tidak mampu menutup utang berbunga dikurangi kas. ❌ Cadangan kas perusahaan yang sebesar Rp67,15 miliar masih lebih kecil dibandingkan total utang bank sebesar Rp25,83 miliar. ❌

Meskipun demikian, cadangan kas perusahaan mampu menutupi liabilitas jangka pendek sebesar Rp67,45 miliar, yang merupakan hal positif. ✅ Namun, pertumbuhan utang berbunga yang meningkat sebesar 25,49% menambah tekanan pada struktur keuangan perusahaan. ❌

Profitabilitas perusahaan juga menghadapi tantangan dengan Net Profit Margin (NPM) hanya sebesar 0,83% dan Operating Profit Margin (OPM) sebesar 2,50%, keduanya jauh dari standar ideal 10%. ❌ Di sisi lain, Price to Book Value (PBV) SMLE sebesar 1,43 lebih rendah dari PBV sektoral barang baku sebesar 1,61, yang bisa dianggap positif. ✅ Namun, Price to Earnings Ratio (PER) SMLE sebesar 77,41 jauh lebih tinggi dari PER sektoral sebesar 13,34 dan mean PER sebesar 31,86, yang menunjukkan valuasi yang tinggi. ❌ https://bit.ly/3OZWjZR

Selain itu, terdapat net sell oleh investor asing dalam seminggu terakhir, yang menunjukkan sentimen negatif dari investor luar. ❌ Perusahaan juga mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp2,22 miliar, menunjukkan adanya risiko kurs yang signifikan. ❌ Risiko suku bunga juga terlihat dengan laba yang berkurang akibat beban keuangan dari utang berbunga. ❌

Piutang macet di atas 90 hari hanya sebesar 0,94% dari total piutang, yang masih dalam batas aman di bawah 10%, menandakan kualitas piutang yang baik. ✅ Selain itu, tidak ada piutang relasi yang tercatat, yang merupakan tanda independensi yang baik dalam transaksi bisnis. ✅

Tidak ada informasi mengenai masalah hukum yang dihadapi perusahaan, yang merupakan indikator positif lainnya. ✅ Namun, tidak ada informasi mengenai pembagian dividen, yang bisa menjadi perhatian bagi investor yang mencari pendapatan dividen. ❌ Selain itu, SMLE melakukan IPO pada periode ini, yang mungkin dilihat sebagai pengenceran nilai bagi pemegang saham. ❌

Di sisi lain, PBV SMLE sebesar 1,43 lebih rendah dari PBV sektoral sebesar 1,61, yang bisa dianggap sebagai indikasi undervalued. ✅ Namun, PER SMLE yang sangat tinggi dibandingkan PER sektoral dan mean menunjukkan bahwa perusahaan mungkin overvalued. ❌

Pemegang saham pengendali (PSP) SMLE bukan bagian dari 9 naga, yang mungkin mengurangi persepsi kekuatan kendali. ❌ Namun, jumlah investor menurun sebanyak 162 orang di bulan Juli 2024, yang bisa dianggap sebagai pengurangan spekulasi pasar. ✅

CFO tidak cukup untuk menutupi semua arus kas keluar dari aktivitas pendanaan dan investasi, yang menunjukkan adanya tantangan likuiditas lebih lanjut. ❌

Secara keseluruhan, SMLE menghadapi lebih banyak indikator negatif (20) dibandingkan positif (14), dengan beberapa area penting yang perlu diperbaiki, terutama dalam aspek likuiditas, profitabilitas, dan manajemen risiko. Ini menjadi tantangan yang harus diatasi oleh manajemen untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di masa depan.

Keputusannya jual beli ada di tangan investor. Ini hanya analisis iseng - iseng.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy