$ENRG
Penutupan saham $ENRG membentuk hammer , menunjukkan jenuh aksi jual atau oversold.
Perlawanan ini menunjukkan trend positif , saya melihat akan bergerak keatas
Serta saham2 yang bergerak di bidang CPO sudah mulai menunjukkan kekuatan ,setelah Indonesia memenangkan gugatan di uni Eropa.
Saham yang layak dikoleksi contoh : $LSIP, $PALM
$ACST
Berikutnya mengupas saham $ACST yang juga patut diperhitungkan kinerjanya yang positif
ACST Membukukan Kinerja 2017 yang Cemerlang
Banyaknya proyek infrastruktur membuat nilai perolehan kontrak baru ACST meningkat tajam. Sepanjang tahun 2017 ACST berhasil mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 8,4 triliun dan hal tersebut meingkat 121% dibandingkan dengan perolehan kontrak baru Rp 3,8 triliun di tahun 2016. Padahal manajemen ACST menargetkan kontrak baru sebesar Rp 7,5 triliun itu artinya perolehan kontrak baru ACST melebihi target yang ditetapkan sebesar 12%. Pendapatan ACST di tahun 2017 sebesar Rp 3 triliun dan hal tersebut meningkat 68,7% dari Rp 1,8 triliun di tahun 2016. Laba bersih ACST pun melonjak drastis sebesar Rp 68,3 miliar menjadi Rp 154,2 miliar pada periode yang sama. Total kontrak carry over ACST saat ini adalah sebesar Rp 10,5 triliun. Manajemen ACST juga menargetkan kontrak baru sebesar Rp 10 triliun, jumlahnya meningkat sebesar 33% dari target kontrak 2017 yang sebesar Rp 7,5 triliun. Tentunya ACST masih memiliki ruang untuk bertumbuh bahkan visi ACST adalah menjadi kontraktor swasta Indonesia terbesar di tahun 2020.
Valuasi Harga Saham ACST
Kinerja yag bagus ternyata kurang direspon dengan baik oleh pasar. Dalam setahun terakhir saham ACST begerak sideways dan mengalami downtrend di bulan November dan Desember 2017. Namun saham ACST di awal tahun 2018 ini mulai bergerak secara uptrend hingga mencapai angka 2900 pada penulisan artikel ini. Di harga 2900 saham ACST dihargai dengan PER sebesar 13 dengan laba bersih di tahun 2017 dan PBV sebesar 1,5. Nilai ini sudah terlalu murah untuk sebuah perusahaan yang mencatatkan kinerja triple digit alias undervalue. Ditambah lagi sepertinya kinerja pertumbuhan tersebut bisa tumbuh di tahun ini sehingga membuat sahamnya prospek untuk investasi di harga sekarang yakni 2900.
Kesimpulan:
Banyaknya proyek infrastruktur dari pemerintah juga dinikmati oleh swasta dan Acset Indonusa (ACST) merupakan salah satu kontraktor swasta yang diuntungkan. Kinerjanya di tahun 2017 terbilang sangat bagus dan diprediksi akan berlanjut di tahun 2018. Karena labanya meningkat pesat sedangkan harga sahamnya mondar mandir maka sahamnya menjadi murah dan layak untuk investasi.
Nah beberapa saham yang sudah dikupas untuk hari ini.
:muscle: :muscle: :rocket: :rocket: :rocket:
Salam Cuan selalu teman2 SB
Read more ...
Symbol
Posted on
9 Mar 18, 08:17
Current Price
ENRG
240
2400 (0.00%)
LSIP
1,395
1,3950 (0.00%)
PALM
300
3000 (0.00%)
ACST
2,860
2,8600 (0.00%)
1
C
cuanmoney
$ENRG
Penutupan saham $ENRG membentuk hammer , menunjukkan jenuh aksi jual atau oversold.
Perlawanan ini menunjukkan trend positif , saya melihat akan bergerak keatas
Serta saham2 yang bergerak di bidang CPO sudah mulai menunjukkan kekuatan ,setelah Indonesia memenangkan gugatan di uni Eropa.
Saham yang layak dikoleksi contoh : $LSIP, $PALM
$ACST
Berikutnya mengupas saham $ACST yang juga patut diperhitungkan kinerjanya yang positif
ACST Membukukan Kinerja 2017 yang Cemerlang
Banyaknya proyek infrastruktur membuat nilai perolehan kontrak baru ACST meningkat tajam. Sepanjang tahun 2017 ACST berhasil mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 8,4 triliun dan hal tersebut meingkat 121% dibandingkan dengan perolehan kontrak baru Rp 3,8 triliun di tahun 2016. Padahal manajemen ACST menargetkan kontrak baru sebesar Rp 7,5 triliun itu artinya perolehan kontrak baru ACST melebihi target yang ditetapkan sebesar 12%. Pendapatan ACST di tahun 2017 sebesar Rp 3 triliun dan hal tersebut meningkat 68,7% dari Rp 1,8 triliun di tahun 2016. Laba bersih ACST pun melonjak drastis sebesar Rp 68,3 miliar menjadi Rp 154,2 miliar pada periode yang sama. Total kontrak carry over ACST saat ini adalah sebesar Rp 10,5 triliun. Manajemen ACST juga menargetkan kontrak baru sebesar Rp 10 triliun, jumlahnya meningkat sebesar 33% dari target kontrak 2017 yang sebesar Rp 7,5 triliun. Tentunya ACST masih memiliki ruang untuk bertumbuh bahkan visi ACST adalah menjadi kontraktor swasta Indonesia terbesar di tahun 2020.
Valuasi Harga Saham ACST
Kinerja yag bagus ternyata kurang direspon dengan baik oleh pasar. Dalam setahun terakhir saham ACST begerak sideways dan mengalami downtrend di bulan November dan Desember 2017. Namun saham ACST di awal tahun 2018 ini mulai bergerak secara uptrend hingga mencapai angka 2900 pada penulisan artikel ini. Di harga 2900 saham ACST dihargai dengan PER sebesar 13 dengan laba bersih di tahun 2017 dan PBV sebesar 1,5. Nilai ini sudah terlalu murah untuk sebuah perusahaan yang mencatatkan kinerja triple digit alias undervalue. Ditambah lagi sepertinya kinerja pertumbuhan tersebut bisa tumbuh di tahun ini sehingga membuat sahamnya prospek untuk investasi di harga sekarang yakni 2900.
Kesimpulan:
Banyaknya proyek infrastruktur dari pemerintah juga dinikmati oleh swasta dan Acset Indonusa (ACST) merupakan salah satu kontraktor swasta yang diuntungkan. Kinerjanya di tahun 2017 terbilang sangat bagus dan diprediksi akan berlanjut di tahun 2018. Karena labanya meningkat pesat sedangkan harga sahamnya mondar mandir maka sahamnya menjadi murah dan layak untuk investasi.
$BMRI
Laba Bersih Bank Mandiri Naik 49,5% Sepanjang 2017
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih Rp20,6 triliun pada akhir 2017, dimana capaian tersebut meningkat 49,5% secara year on year (yoy)
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih Rp20,6 triliun pada akhir 2017, dimana capaian tersebut meningkat 49,5% secara year on year (yoy). Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, peningkatan ini seiring dengan upaya perusahaan dalam memperbaiki kualitas aset produktif dan meningkatkan fungsi intermediasi.
"Pencapaian ini juga didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 0,6% menjadi Rp54,8 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa atau fee based income sebesar 16,4% menjadi Rp23,3 triliun," ujar Kartika di Jakarta
Ia menambahkan, Bank Mandiri telah melaksanakan fungsi intermediary melalui penyaluran kredit sebesar Rp 729,5 triliun pada akhir tahun lalu, atau naik 10,2% secara year on year. Dimana kontribusi pembiayaan produktif sebesar 74,7% dari total portofolio. "Kinerja baik tersebut pun berhasil mendongkrak nilai aset perseroan menjadi Rp1.124,7 triliun pada akhir tahun lalu,” paparnya
Nah beberapa saham yang sudah dikupas untuk hari ini.
:muscle: :muscle: :rocket: :rocket: :rocket:
Salam Cuan selalu teman2 SB