Potret Industri Operator Telekomunikasi Indonesia
---------------
Saat menulis ini, kami sedikit nostalgia pada masa-masa sekitar tahun 2000-an awal. Masa itu ditandai dengan banyak sekali operator seluler dan hampir semua operator seluler kala itu pernah kami coba demi membandingkan mana yang menawarkan harga yang paling murah dalam mengirimkan SMS dan nelpon semalaman šŸ˜

Masih jelas juga dalam ingatan beberapa kode nomor operator seluler, seperti kartu simPATI yang awalanya 0813 atau 0821, kartu Halo di 0811, Tri 0899, Mentari 0858 mengingat kode ini cukup penting dulu, karena kalau mau nelpon harus sesama operator biar murah.

Periode tahun 2000 -an awal, dari ingatan kami dan hasil riset, ada sekitar 10 operator telekomunikasi yang beroperasi dengan berbagai ā€œbrandā€ yang tersedia (Gambar 1)

- $TLKM , dari entitas anaknya Telkomsel (TSEL) melahirkan brand simPATI, kartu Halo, Kartu AS, dan LOOP, Telkom Indonesia saat itu juga memiliki brand Flexi
- $ISAT , dulunya punya IM3, Mentari, Starone, dan Matrix
- Hutchison dengan brand ā€œ3ā€ (Tri)
- STC dengan brand AXIS
- $EXCL juga punya 3 brand waktu itu, XL, Bebas dan Jempol
- Smartel dengan brand Smart
- Mobile 8 dengan brand Fren, Mobi, dan Hepi
- Net1 milik Sampoerna Group dengan brand Ceria
- $BTEL dengan brand Esia

Setelahnya, 1 dekade kemudian, terjadi banyak perubahan dalam industri operator seluler ini. Banyak brand yang kemudian ā€œdimatikanā€ dan ā€œdisederhanakan.ā€ Bukan hanya brand saja yang semakin sedikit, namun jumlah pemain diindustri ini juga semakin sedikit.

Rasanya semua bermula pada tahun 2009 saat terjadi banyak konsolidasi dan mulainya perpindahan teknologi dari CDMA (Code Division Multiple Access) ke teknologi GSM (Global System for Mobiles).

Dan kalau kita coba runut peristiwanya, brand yang memakai jaringan CDMA duluan menutup operasionalnya yang diikuti dengan aksi korporasi merger antar pemain di industri operator telekomunikasi seluler.

- 2009 Mobile-8 diakuisisi Sinarmas Group yang akhirnya dimerger dengan Smart Telecom melahirkan PT Smartfren Telecom ( $FREN )
- 2014 PT Axis Telekom Indonesia efektif diakuisisi oleh PT XL Axiata, sehingga brand AXIS kini berada di bawah EXCL bukan entitas yang berdiri sendiri
- 2014 Telkom Indonesia resmi menghentikan operasional Flexi
- 2015 Giliran Indosat yang mengentikan operasional StarOne
- 2016 giliran Bakrie Telecom (BTEL) yang memutuskan untuk meninggalkan industri operator seluler, Esia benar-benar sudah tidak bisa dihentikan
- 2017 Ceria berganti menjadi Net 1 Indonesia dan diganti menjadi 4G LTE
- 2017 Pada akhir tahun Smartfren resmi menutup layanan CDMA, yang menjadi layanan CDMA terakhir di Indonesia
- 2022 Indosat dan 3 resmi merger dan membentuk Indosat Ooredoo Hutchison
- Terbaru ada kabar merger antara EXCL dan FREN.

Merger dan konsolidasi, penyederhanaan merek ini membuat peta persaingan industri telekomunikasi memang mengerucut. Telkomsel melebur brand simPATI, Halo, KartuAS, Loop menjadi Telkomsel prabayar dan pascabayar saja, mengikuti jejak ISAT yang sebelumnya melebur brand Mentari, Matrix menjadi IM3.

Jadi saat ini ada 4 besar pemain, TLKM, ISAT, EXCL dan FREN. Jika EXCL dan FREN kemudian merger, maka akan tersisa 3 pemain diindustri ini.

Merger nya pemain industri telekomunikasi seluler memang sudah diramalkan jauh-jauh hari. Merger antar perusahaan telekomunikasi seluler memang bisa mengoptimalkan sumber daya yang mereka miliki yang akhirnya mampu meningkatkan skalabilitas yang akhirnya bisa lebih memaksimalkan profitabilitas.

Jika kita melihat dari jumlah pelanggan masing-masing operator telekomunikasi yang tersisa sekarang, TLKM memang masih menjadi market leader (gambar 2) dengan 159,3 juta pelanggan di tahun 2023, disusul oleh ISAT dengan 98,8 juta pelanggan (setelah merger dengan TRI), dan diposisi ketiga, EXCL dengan 57,5 juta pelanggan dan FREN sebesar 36,5 juta.

Dengan anggapan merger EXCL dan FREN yang merger dan berdasarkan jumlah pelanggan di 2023, EXCL + FREN masih tetap di posisi ketiga, dengan total sekitar 94 juta pelanggan.

Peta persaingan industri telekomunikasi seluler memang cukup menarik untuk dilihat dalam beberapa tahun kedepan, apalagi banyak yang meramalkan bahwa Starlink juga berpotensi mengambil irisan market pemain telekomunikasi seluler dan ISP (Internet Service Provider) dalam memberikan layanan komunikasi dan data.

Kira-kira apakah memang Starlink akan mendirupsi pemain industri telekomunikasi?

ā€”

Kalau teman-teman kesulitan menjawabnya dan ingin belajar lebih dalam mengenai industri telekomunikasi seluler, kami membuat webinar ā€œTELCO INDUSTRY VS STARLINKā€ di tanggal 24 Agustus 2024.

Benefit yang didapatkan:

- Mengetahui beragam model bisnis perusahaan telekomunikasi
- Mengetahui peta persaingan industri telekomunikasi dalam negeri
- Mengetahui seberapa besar ancaman Starlink ke industri telekomunikasi dalam negeri
- Akses Grup Telegram setelah webinar untuk Q&A sepuasnya!

Untuk info pendaftaran, bisa WA kami lewat link berikut https://cutt.ly/Jex9SJEu

Read more...

1/3

testestes
2013-2024 Stockbit Ā·AboutĀ·ContactHelpĀ·House RulesĀ·TermsĀ·Privacy