16 Negara Dengan Penurunan Bursa Saham Terparah di Seluruh Dunia
Oke bro, sejalan dengan keadaan market yang crash hari ini, mari kita bahas sejarah penurunan bursa saham dari 16 negara di dunia yang paling parah dampaknya.
1. AS – Krisis Keuangan 2008: Super Power, Siapa Sangka?
Jadi, krisis keuangan 2008 adalah salah satu momen paling epik dalam sejarah pasar saham. Bayangkan aja, tahun 2008 itu kayak nonton film bencana dengan akhir yang bener-bener dramatis. Semuanya dimulai dari krisis subprime di AS. Gimana ceritanya?
Kita mulai dari bubble properti yang gila-gilaan. Bank-bank besar mulai ngasih pinjaman kepada orang-orang yang sebenarnya nggak layak. Pinjaman ini dinamakan pinjaman subprime. Pokoknya, mereka percaya diri banget kalau harga rumah bakal terus naik, padahal faktanya harga rumah nggak bisa terus-terusan naik.
Lalu.... boom! Bubble properti meledak, dan pasar saham pun ikutan terjun bebas. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) jatuh sekitar 54% dari puncaknya di Oktober 2007 sampai Maret 2009. Lehman Brothers yang bangkrut itu kayak ledakan bom besar. Pemerintah AS harus turun tangan dengan bailout besar-besaran untuk menyelamatkan bank-bank besar dan mencegah kekacauan yang lebih parah. Hasilnya? Krisis ini nyebabin resesi global dan mengguncang seluruh sistem keuangan dunia.
2. Jepang – Kehilangan Dekade 1990-an: Jatuh dari Ketinggian
Krisis Jepang di 1990-an itu mirip banget kayak film tentang kehancuran imperium. Bubble ekonomi Jepang yang naik kayak roket selama 1980-an dan akhirnya meledak di awal 1990-an.
Begini ceritanya.. Jepang waktu itu kayak diserbu investor dan spekulan yang gila-gilaan beli properti dan saham. Indeks Nikkei 225 yang sempat melambung tinggi, tiba-tiba turun hampir 80% sepanjang dekade berikutnya. Kenapa bisa begini? Penyebab utamanya adalah spekulasi berlebihan dan investasi yang nggak berkelanjutan. Selain itu, sektor perbankan juga terlibat dalam berbagai praktik yang berisiko tinggi. Hasilnya, Jepang ngalamin stagnasi ekonomi yang berkepanjangan dan ketidakstabilan finansial.
3. Hong Kong – Krisis Asia 1997: Ketika Perekonomian Asia Tumbang
Krisis Asia 1997 itu kayak tsunami yang menghantam perekonomian negara-negara Asia. Krisis ini mulai dari Thailand, terus merembet ke negara-negara tetangga termasuk Hong Kong.
Bursa saham Hong Kong, yang diwakili oleh Indeks Hang Seng, turun sekitar 60% dari puncaknya sebelum krisis. Penyebab utama? Krisis mata uang dan masalah keuangan yang tersebar luas. Negara-negara Asia waktu itu kebanyakan bergantung pada pinjaman luar negeri dan terpapar pada fluktuasi mata uang. Intervensi dari pemerintah dan lembaga keuangan internasional jadi penyelamat, tapi dampaknya tetap terasa hingga beberapa tahun ke depan.
4. Argentina – Krisis Ekonomi 2001-2002: Kacau Balau
Krisis Argentina di awal 2000-an itu salah satu yang paling brutal. Jadi, Argentina mengalami krisis utang dan masalah ekonomi besar-besaran yang bikin bursa sahamnya hancur lebur.
Indeks Merval di Buenos Aires jatuh lebih dari 80% selama krisis ini. Penyebabnya? Kombinasi dari defisit anggaran yang luar biasa besar dan utang publik yang nggak bisa dibayar. Ketidakstabilan politik juga ikut memperburuk keadaan. Akibatnya, negara ini harus mengalami perubahan besar dalam kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
5. Turki – Krisis Ekonomi 2001: Seperti Ditampar Keras
Krisis ekonomi Turki pada 2001 adalah salah satu peringatan besar bahwa pasar saham bisa runtuh dengan cepat. Bursa saham Istanbul mengalami penurunan tajam, dengan Indeks BIST 100 turun sekitar 50% selama krisis ini.
Kenapa bisa begini? Masalahnya ada pada ketidakstabilan politik, krisis mata uang, dan masalah di sektor perbankan. Pemerintah Turki harus melakukan reformasi ekonomi dan keuangan yang signifikan untuk memulihkan keadaan.
6. Islandia – Krisis Keuangan 2008: Kehancuran Sebuah Negara Kecil
Islandia yang biasanya dikenal dengan pemandangannya yang indah, pernah mengalami krisis keuangan pada 2008. Krisis ini mirip dengan apa yang terjadi di AS, tapi dengan skala yang lebih kecil.
Bank-bank besar di Islandia terlibat dalam perdagangan internasional dan spekulasi yang sangat berisiko. Saat krisis global melanda, bursa saham Reykjavik (OMX Iceland 8) mengalami penurunan dramatis, dengan nilai pasar saham turun lebih dari 90%. Negara ini harus mengalami pengambilalihan pemerintah terhadap bank-bank utama dan intervensi internasional untuk bertahan.
7. Yunani – Krisis Utang Eropa 2010-an: Ketidakpastian yang Menyiksa
Krisis utang Yunani yang dimulai pada 2010 adalah bagian dari krisis utang Eropa yang lebih luas. Bursa saham Athena mengalami penurunan besar, dengan Indeks ASE jatuh sekitar 90% dari puncaknya sebelum krisis.
Kenapa Yunani bisa sampai begini? Hal itu deisebabkan karena defisit anggaran yang besar, utang publik yang tinggi, dan ketidakmampuan pemerintah untuk memenuhi kewajiban utangnya adalah beberapa penyebab utama. Uni Eropa dan IMF harus turun tangan dengan bantuan keuangan dan restrukturisasi utang untuk mengatasi krisis ini.
8. Rusia – Krisis Ekonomi 1998: Ketika Rubel Terjun Bebas
Krisis Rusia 1998 atau Krisis Rubel, adalah salah satu kejadian yang bikin pasar saham Rusia terjun bebas. Indeks RTS, yang mewakili bursa saham Rusia, mengalami penurunan tajam dengan nilai pasar saham jatuh lebih dari 70% selama krisis ini.
Apa yang bikin rubel dan bursa saham Rusia berantakan? Penurunan harga minyak, utang luar negeri yang besar, dan ketidakstabilan politik jadi penyebab utamanya. Krisis ini menyebabkan dampak besar pada ekonomi dan pasar saham Rusia.
9. India – Krisis Keuangan 2008: Dampak Global yang Terasa
Krisis keuangan global 2008 juga berdampak pada India, meskipun nggak separah di negara-negara lain. Indeks Sensex Mumbai turun sekitar 60% dari puncaknya sebelum krisis.
Apa yang terjadi? Ketidakstabilan global, penurunan investasi asing, dan ketidakpastian ekonomi mempengaruhi pasar saham India. Meskipun dampaknya tidak sebesar di negara lain yang lebih terpapar langsung, India tetap merasakan guncangan dari krisis global ini.
10. Brazil – Krisis Ekonomi 1998: Ketidakstabilan Ekonomi
Krisis ekonomi di Brazil pada akhir 1990-an adalah momen yang bikin pasar saham Brazil tertekan berat. Bursa saham Sao Paulo mengalami penurunan signifikan, dengan Indeks Bovespa jatuh lebih dari 50% selama krisis ini.
Krisis ini dipicu oleh devaluasi mata uang dan ketidakstabilan ekonomi domestik. Masalah utang luar negeri dan spekulasi terhadap mata uang real Brasil adalah beberapa faktor penyebab utamanya.
11. Pakistan – Krisis Ekonomi 2008: Ketidakstabilan yang Menyengsarakan
Pakistan juga mengalami krisis ekonomi pada 2008 yang cukup berat. Bursa saham Karachi (KSE-100) mengalami penurunan tajam, dengan nilai pasar saham turun lebih dari 50% selama krisis ini.
Ketidakstabilan politik, kekurangan likuiditas, dan dampak dari krisis global mempengaruhi pasar saham Pakistan. Situasinya bikin perekonomian Pakistan agak goyang dan berusaha keras untuk pulih.
12. Venezuela – Krisis Ekonomi 2014: Hiperinflasi dan Kacau Balau
Krisis ekonomi Venezuela pada 2014 adalah salah satu yang paling parah. Penurunan harga minyak dan kebijakan ekonomi yang buruk menyebabkan keruntuhan ekonomi yang sangat dalam.
Bursa saham Caracas mengalami penurunan yang sangat tajam, dengan Indeks IBC mengalami penurunan besar. Hiperinflasi, kekurangan barang pokok, dan ketidakstabilan sosial yang meluas jadi hasil dari krisis ini.
13. Korea Selatan – Krisis Ekonomi 1997: Terbakar dalam Krisis Asia
Krisis ekonomi Korea Selatan pada 1997 adalah bagian dari Krisis Asia yang melanda kawasan. Bursa saham Seoul mengalami penurunan tajam, dengan Indeks KOSPI jatuh sekitar 50% dari puncaknya sebelum krisis.
Penyebab utama? Masalah utang luar negeri, spekulasi mata uang, dan ketidakstabilan ekonomi di kawasan Asia. Intervensi internasional dan reformasi domestik membantu memulihkan stabilitas, tetapi dampaknya masih terasa.
14. Kolombia – Krisis Ekonomi 1999: Ketidakpastian Ekonomi
Kolombia mengalami krisis ekonomi pada akhir 1990-an yang dipicu oleh penurunan harga minyak dan ketidakstabilan politik. Bursa saham Kolombia, diwakili oleh Indeks COLCAP, mengalami penurunan signifikan selama krisis ini.
Ketidakpastian ekonomi dan dampak dari krisis global mempengaruhi pasar saham Kolombia. Situasinya bikin perekonomian Kolombia agak goyang, dan negara ini harus berusaha keras untuk pulih.
15. Nigeria – Krisis Minyak 2014: Hancur karena Minyak
Krisis minyak Nigeria pada 2014 adalah salah satu yang bikin bursa saham Nigeria terjun bebas. Penurunan harga minyak global dan ketidakstabilan politik domestik menyebabkan bursa saham Nigeria mengalami penurunan yang tajam.
Indeks NSE 30 turun lebih dari 50% selama krisis ini. Krisis ini berdampak besar pada ekonomi Nigeria yang sangat bergantung pada sektor minyak.
16. Indonesia – Krisis Finansial 1998: Gelombang Besar di Asia
Krisis finansial 1998 di Indonesia adalah salah satu yang paling berdampak dalam sejarah Asia. Terjadi di tengah Krisis Asia, Indonesia mengalami keruntuhan ekonomi yang parah. Bursa saham Jakarta, diwakili oleh Indeks JSX Composite (sekarang IDX Composite), mengalami penurunan drastis sekitar 85% dari puncaknya sebelum krisis.
Apa yang bikin Indonesia mengalami krisis gila ini? Ada beberapa faktor, termasuk krisis mata uang yang bikin rupiah terdevaluasi parah, utang luar negeri yang menumpuk, dan ketidakstabilan politik yang mencekam. Ditambah lagi, spekulasi yang gila-gilaan di sektor keuangan dan bank-bank yang terjebak dalam utang berbunga tinggi.
Hasil dari krisis ini adalah kekacauan ekonomi yang meluas, ketidakpastian sosial, dan perubahan besar dalam kebijakan ekonomi dan politik di Indonesia. Pemerintah harus melakukan reformasi besar-besaran, termasuk program restrukturisasi utang dan intervensi dari IMF untuk stabilisasi ekonomi.
Nah, itu dia 16 negara dengan penurunan bursa saham yang paling parah. Dari krisis keuangan global hingga masalah utang dan ketidakstabilan politik, setiap negara punya ceritanya masing-masing yang bikin pasar sahamnya jatuh dengan drastis.
Semoga informasi ini bisa memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana pasar saham bisa hancur dalam waktu singkat dan apa yang bisa dipelajari dari setiap krisis tersebut.
Random Tags: $BBRI $BBCA $GOTO $ADRO $BMRI