🏦 BBRI 2Q24: NIM Dropped, but CoC Shows Early Signs of Improvement
Stockbit's take – Kami menilai kinerja Bank Rakyat Indonesia ($BBRI) pada 2Q24 sebagai performa yang kurang memuaskan, dengan laba bersih turun menjadi Rp13,8 T (-13% QoQ, -1% YoY) yang utamanya disebabkan oleh penurunan NIM. Hasil ini membuat laba bersih selama 1H24 hanya naik tipis +0,9% YoY menjadi Rp29,7 T, di bawah ekspektasi karena setara 48% dari estimasi FY24F konsensus. Performa tersebut didorong oleh: 1) NIM yang turun akibat pembengkakan Cost of Fund; 2) credit cost dan kualitas aset menunjukan tanda-tanda perbaikan; dan 3) dorongan pertumbuhan kredit beralih ke segmen korporasi.
▪ NIM yang turun akibat pembengkakan Cost of Fund
NIM pada 2Q24 melemah, sehingga selama 1H24 turun menjadi 7,64% atau berada di rentang bawah guidance FY24F manajemen. Penurunan NIM terjadi meskipun sumber dana mahal (time deposit) turun secara QoQ. Penurunan NIM utamanya didorong oleh pembengkakan Cost of Fund. Kami berhati-hati atas outlook NIM ke depannya akibat guidance dari manajemen mengenai potensi adanya one–off adjustment yang dapat berimbas pada NIM selama 2H24.
▪ Credit cost dan kualitas aset menunjukan tanda-tanda perbaikan
Credit cost (CoC) pada 2Q24 tercatat membaik ke level 3,13%, sehingga selama 1H24 membaik ke level 3,48%. Pencapaian ini didukung oleh kualitas aset yang membaik. Meski demikian, CoC selama 1H24 masih lebih buruk dibandingkan guidance FY24F manajemen yang mengincar level maksimum 3%. Secara kuartalan, NPL gross dan Loan at Risk (LAR) tercatat sedikit membaik, meski masih lebih buruk dari guidance FY24F manajemen. Segmen mikro, konsumer, dan UMKM mengalami akselerasi penurunan kualitas ke NPL, sementara segmen komersial dan korporasi membaik. Manajemen BBRI masih percaya dapat mencapai guidance CoC untuk FY24F, tetapi masih melihat adanya kemungkinan meleset dari guidance terutama jika pertumbuhan kredit dan restrukturisasi yang meleset dari target.
▪ Dorongan pertumbuhan kredit beralih ke segmen korporasi
Pertumbuhan kredit mencapai +11,2% YoY selama 1H24 (vs. 1Q24: +10,9% YoY), sejalan dengan guidance FY24F manajemen. Kredit bertumbuh di semua segmen, tetapi utamanya didorong oleh kredit dari segmen korporasi yang naik +29,2% YoY. Di sisi lain, strategi manajemen untuk lebih berhati-hati di menyalurkan kredit untuk segmen mikro (+7,8% YoY) dan UMKM (+2% YoY) terefleksi dari pertumbuhan kredit di kedua segmen tersebut yang hanya mencapai single-digit.
--------------
Rahmanto Tyas Raharja (@AntoTyas)
Investment Analyst Lead Stockbit