imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

### Kinerja Keuangan
1. Pendapatan dan Laba
- Pendapatan: Pendapatan JPFA diproyeksikan tumbuh dari IDR 51,175,898 juta pada tahun 2023 menjadi IDR 58,467,394 juta pada tahun 2024, menunjukkan peningkatan sekitar 14%.
- Laba Bersih: Laba bersih untuk tahun 2024 diperkirakan mencapai IDR 2,452,757 juta, meningkat signifikan dari IDR 929,716 juta pada tahun 2023. Hal ini mencerminkan rebound yang kuat dan pertumbuhan profitabilitas.
- Laba per Saham (EPS): EPS normalisasi diproyeksikan meningkat dari 80,0 pada tahun 2023 menjadi 211,1 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 164%.

2. Kinerja Triwulanan
- Pada kuartal kedua tahun 2024, pendapatan JPFA diperkirakan mencapai IDR 14,188 miliar, dengan pertumbuhan kuartal-ke-kuartal sebesar 1,9%. Laba bersih diproyeksikan tumbuh sebesar 38% kuartal-ke-kuartal menjadi IDR 916 miliar, didorong oleh penurunan harga jagung dan perbaikan harga broiler dan anak ayam (DOC).

3. Margin dan Biaya
- Margin Laba Kotor: Margin laba kotor diperkirakan sebesar 16,7% pada tahun 2024, turun dari 18,4% pada tahun 2023. Penurunan ini disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas.
- Laba Operasional: Laba operasional diproyeksikan lebih dari dua kali lipat dari IDR 2,264 miliar pada tahun 2023 menjadi IDR 4,667 miliar pada tahun 2024.
- Harga Pokok Penjualan (COGS): Biaya jagung dan bungkil kedelai merupakan komponen signifikan dari COGS. Harga jagung diperkirakan menurun, yang akan menguntungkan struktur biaya JPFA, sementara harga bungkil kedelai mungkin sedikit meningkat.

### Kondisi Pasar dan Harga Komoditas
- Harga Jagung: Harga jagung menurun karena panen yang lebih baik dari perkiraan, yang menguntungkan manajemen biaya JPFA. Tren ini diperkirakan berlanjut dengan harga yang stabil pada paruh kedua tahun 2024.
- Harga Broiler dan DOC: Harga broiler dan DOC mengalami perbaikan, didorong oleh kombinasi penurunan pasokan dan permintaan yang solid. Harga ini diperkirakan tetap stabil, didukung oleh program pemusnahan sukarela dan stabilisasi pasca liburan.

### Rasio Keuangan dan Penilaian
- Rasio P/E: Rasio P/E yang diproyeksikan untuk tahun 2024 adalah 7,79, perbaikan signifikan dari 20,56 pada tahun 2023, menunjukkan bahwa saham semakin menarik berdasarkan pertumbuhan laba.
- Hasil Dividen: Hasil dividen diperkirakan meningkat menjadi 5,13% pada tahun 2024 dari 1,95% pada tahun 2023, mencerminkan peningkatan profitabilitas dan pengembalian pemegang saham JPFA.
- Return on Equity (ROE): ROE diproyeksikan meningkat menjadi 17,2% pada tahun 2024 dari 7,2% pada tahun 2023, menunjukkan peningkatan efisiensi dalam menghasilkan keuntungan dari ekuitas pemegang saham.

### ESG dan Keberlanjutan
- Komitmen ESG: JPFA menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan, dengan mendirikan Komite Keberlanjutan pada tahun 2019 dan menerima beberapa penghargaan keberlanjutan. Perusahaan juga meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mendukung petani lokal dengan meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.

### Risiko Utama
- Fluktuasi Harga Komoditas: Profitabilitas JPFA sensitif terhadap perubahan harga komoditas, terutama jagung dan bungkil kedelai.
- Perubahan Regulasi: Perubahan kebijakan atau regulasi pemerintah yang terkait dengan sektor pertanian dapat mempengaruhi operasional dan profitabilitas JPFA.
- Permintaan Pasar: Fluktuasi permintaan produk unggas dapat mempengaruhi pendapatan dan profitabilitas, terutama jika terjadi perubahan signifikan dalam preferensi konsumen atau kondisi ekonomi.

### Kesimpulan
JPFA berada dalam posisi untuk pertumbuhan yang kuat pada tahun 2024, didorong oleh perbaikan harga komoditas dan efisiensi operasional. Komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan manajemen biaya strategis semakin meningkatkan prospek jangka panjangnya. Namun, investor harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan volatilitas harga komoditas dan perubahan regulasi.

### Ticker Saham
- $JPFA

### Catatan lainnya:
http://bit.ly/4a8K4E1

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy