Analisis Keuangan PT Pradiksi Gunatama Tbk $PGUN Triwulan Q2 2024: Anjlok di Segala Lini
Perusahaan milik Haji Isam ini labanya anjlok di Q2 2024. https://bit.ly/45FDAJu
1. Penjualan Bersih:
- 2024: Rp 256,838 miliar
- 2023: Rp 403,955 miliar
- Pertumbuhan: -36.42%
2. Beban Pokok Penjualan:
- 2024: Rp 211,282 miliar
- 2023: Rp 303,159 miliar
- Pertumbuhan: -30.31%
https://bit.ly/3YGX6Dc
3. Laba Bruto:
- 2024: Rp 47,356 miliar
- 2023: Rp 100,796 miliar
- Pertumbuhan: -53.02%
4. Beban Umum dan Administrasi:
- 2024: Rp 21,211 miliar
- 2023: Rp 22,247 miliar
- Pertumbuhan: -4.66%
5. Laba Usaha:
- 2024: Rp 32,998 miliar
- 2023: Rp 83,706 miliar
- Pertumbuhan: -60.58%
6. Laba Sebelum Pajak Penghasilan:
- 2024: Rp 13,703 miliar
- 2023: Rp 57,846 miliar
- Pertumbuhan: -76.31%
7. Laba Bersih Tahun Berjalan:
- 2024: Rp 10,573 miliar
- 2023: Rp 44,745 miliar
- Pertumbuhan: -76.37%
8. Kas Bersih dari Aktivitas Operasi:
- 2024: Rp 53,727 miliar
- 2023: Rp 149,360 miliar
- Pertumbuhan: -64.03%
9. Akrual
Total Akrual:
- Total Akrual: Laba Bersih Tahun Berjalan - Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
- Total Akrual 2024: Rp 10,573 miliar - Rp 53,727 miliar = Rp -43,154 miliar
Total akrual menunjukkan nilai negatif yang besar, menandakan bahwa arus kas operasi jauh lebih besar dibandingkan laba bersih tahun berjalan, mengindikasikan adanya pengakuan pendapatan yang belum terealisasi dalam bentuk kas. https://bit.ly/3XemeAx
⛔Penyebab Penurunan Penjualan
1. Penjualan Minyak Kelapa Sawit (MKS):
- 2024: Rp 237,926 miliar
- 2023: Rp 370,460 miliar
- Penurunan: Rp 132,534 miliar (-35.77%)
2. Penjualan Inti Kelapa Sawit (IKS):
- 2024: Rp 18,619 miliar
- 2023: Rp 31,461 miliar
- Penurunan: Rp 12,842 miliar (-40.83%)
3. Penjualan Cangkang:
- 2024: Rp 2,092 miliar
- 2023: Rp 2,034 miliar
- Peningkatan: Rp 58 miliar (+2.86%)
Total Penjualan:
- 2024: Rp 258,637 miliar
- 2023: Rp 403,955 miliar
- Penurunan: Rp 145,318 miliar (-36.00%)
Penurunan penjualan PGUN terutama disebabkan oleh penurunan signifikan dalam penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS). Faktor yang mungkin berkontribusi terhadap penurunan ini meliputi penurunan harga komoditas, penurunan volume penjualan, atau kombinasi keduanya. Penjualan cangkang menunjukkan sedikit peningkatan, tetapi kontribusinya terhadap total penjualan relatif kecil. https://bit.ly/3PP2BgF
⛔Penyebab Penurunan Laba Bersih
1. Penurunan Penjualan Bersih:
- Penurunan sebesar 36.42%, dari Rp 403,955 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 256,838 miliar di tahun 2024.
2. Penurunan Laba Bruto:
- Penurunan sebesar 53.02%, dari Rp 100,796 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 47,356 miliar di tahun 2024.
3. Penurunan Laba Usaha:
- Penurunan sebesar 60.58%, dari Rp 83,706 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 32,998 miliar di tahun 2024.
4. Beban Umum dan Administrasi:
- Sedikit menurun sebesar 4.66%, dari Rp 22,247 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 21,211 miliar di tahun 2024.
5. Pembayaran Bunga:
- Menurun sebesar 16.58%, dari Rp 25,213 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 21,033 miliar di tahun 2024.
6. Penurunan Laba Sebelum Pajak Penghasilan:
- Penurunan sebesar 76.31%, dari Rp 57,846 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 13,703 miliar di tahun 2024.
7. Beban Pajak Penghasilan:
- Penurunan sebesar 76.09%, dari Rp 13,101 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 3,130 miliar di tahun 2024.
⛔Penyebab Penurunan Arus Kas Operasional
1. Penurunan Penerimaan Kas dari Pelanggan:
- Penurunan dari Rp 457,519 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 295,101 miliar di tahun 2024.
2. Pembayaran Kas kepada Pemasok:
- Menurun dari Rp 225,158 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 155,095 miliar di tahun 2024.
3. Pembayaran Kas untuk Beban Usaha:
- Sedikit meningkat dari Rp 54,033 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 56,553 miliar di tahun 2024.
4. Pembayaran Kas kepada Karyawan:
- Meningkat signifikan dari Rp 3,757 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 8,893 miliar di tahun 2024.
5. Pembayaran Bunga:
- Menurun dari Rp 25,213 miliar di tahun 2023 menjadi Rp 21,033 miliar di tahun 2024.
Penurunan laba bersih dan arus kas operasional PGUN terutama disebabkan oleh penurunan signifikan dalam penjualan bersih dan penerimaan kas dari pelanggan. Peningkatan pembayaran kas kepada karyawan dan beban usaha juga turut berkontribusi pada penurunan ini. Meskipun ada sedikit pengurangan dalam pembayaran bunga dan beban pajak penghasilan, dampak positifnya tidak cukup besar untuk mengatasi penurunan besar dalam pendapatan dan laba usaha. Total akrual negatif menandakan arus kas dari operasi lebih besar dari laba bersih, mengindikasikan pengakuan pendapatan yang belum terealisasi dalam bentuk kas. Penurunan penjualan terutama disebabkan oleh penurunan dalam penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS).
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/2