[%bMZa%] this post will be valuable to certain eyes Om. Hope this post reaches those eyes

Edited with additional quotes:

[%CiSd%]

If anyone can refute me-show me I'm making a mistake or looking at things from the wrong perspective-I'l l gladly change. It's the truth I'm after, and the truth never harmed anyone. What harms us is to persist in self-deceit and ignorance. -Marcus Aurelius

=========

[%YpaU%]

The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn. -Alvin Toffler

[%ZgyD%] [%JNVR%] [%gJDE%] [%lncq%] [%KXqL%]

@Bill this post will be valuable to certain eyes Om. Hope this post reaches those eyes

Edited with additional quotes:

https://www.azquotes.com/quote/851904

If anyone can refute me-show me I'm making a mistake or looking at things from the wrong perspective-I'l l gladly change. It's the truth I'm after, and the truth never harmed anyone. What harms us is to persist in self-deceit and ignorance. -Marcus Aurelius

=========

https://www.azquotes.com/quote/346046

The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn. -Alvin Toffler

$IHSG $ASII $UNVR $MYRX $TLKM

TIDAK ADA KESALAHAN APALAGI MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN HANSON INTERNATIONAL 2016 ( $MYRX ) Bagian 2. 

Sebenarnya tulisan pertama sy sudah lebih dari cukup menerangkan segalanya dan tdk ada niatan membuat tulisan lanjutan, tapi krn @skydrugz27 membuat tulisan lagi dng niat mendiskreditkan sy dan tulisannya makin lama makin parah aja, bukan SUBSTANSI MASALAH yg dibahas malah terus DISINFORMASI yg di-ulang2, maka sy buat tulisan bagian 2 spy tuntas jelas. Kembali sy fokus di FAKTA. 

✖️ Skydrugz27 mengklaim: "Ini dibuat berdasarkan data dan fakta dari situs OJK. Silahkan cek di OJK, gambar terlampir (gambar 1)" 

✅ FAKTANYA: Tidak ada data baru apapun yang ditunjukkan, boro2 data, membahas substansi masalah saja tidak ada sama sekali. Yg ada cuma mengulang-ulang DISINFORMASI terus. Gambar terlampirnya cuma POTONGAN BERITA yg tidak lengkap. Di tulisan pertama justru sudah saya berikan pengumuman RESMI dari OJK yang lengkap dan jelas, bukan bahas itu malah terus bahas berita2 yg ga lengkap dan ga jelas. Supaya jelas, sy kirim lagi pengumuman RESMI OJK terlampir (gambar 1). Disitu jelas tertulis apa yg dipermasalahkan OJK dan disebut sebagai pelanggaran PT Hanson. Point 1.a. sudah saya bahas secara mendetail di bagian pertama tulisan ini. Knp di tulisan pertama sy sebut cuma SATU hal yg dipermasalahkan OJK? Yah karena yg kita bahas tuh semata LAPORAN KEUANGAN, karena skydrugz27 selalu ulang2 bilang manipulasi LAPORAN KEUANGAN. Dan masalah yg berkaitan dengan laporan keuangan yah memang cuma SATU. Point 1a itu. Skydrugz27 justru sepertinya sengaja MENYEMBUNYIKAN FAKTA POKOK PERMASALAHAN dengan hanya menyebut: "Melanggar Pasal 69 UUPM serta berbagai peraturan lain terkait penyajian dan pengungkapan laporan keuangan". Kelihatan disini bahwa skydrugz27 selain tidak mengerti dasar akuntansi, juga tidak mengerti dasar hukum sehingga memberikan kesan seolah-olah bnyk peraturan yg dilanggar. Coba baca point 1.a. pengumuman RESMI OJK atau baca deh gambar yg diberikan skydrugz27 sendiri, jelas disitu disebut pasal 69 UUPM dilanjutkan dengan JO. Jo tuh kependekan dari juncto yang artinya "yang berhubungan dengan". Kalau diperhatikan urutannya, pasal 69 UUPM tuh terlalu umum dan luas, inti isinya: laporan keuangan yang disampaikan wajib disusun berdasarkan peraturan akuntansi yang berlaku umum, makanya disebut dng jo yg artinya yg berhubungan dengan atau dlm kasus ini "lebih spesifiknya". Jadi bukannya bnyk peraturan yg dilanggar tapi justru spesifik nya cuma satu, yg muaranya ke paragraf 36 PSAK 44. Baca paragraf 33 & 36 PSAK 44 terlampir (gambar 2 & gambar 3). Ini semua sudah saya bahas seluruhnya di tulisan pertama saya. Kalau aturan spesifik ini ternyata tidak terbukti dilanggar yah aturan2 lebih umum diatasnya otomatis gugur. 

✖️ Karena skydrugz27 juga menyebut semua point dng mengatakan Hanson International melanggar karena "Tidak mengungkapkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Kavling Siap Bangun" sekalian deh saya bahas point 1.b supaya lengkap dan transparan latar belakang masalahnya walaupun tidak terkait LANGSUNG dengan laporan keuangan. 

✅ Faktanya kembali skydrugz27 tidak menyebutkan FAKTA DETAIL permasalahan. Kalau diperhatikan di pengumuman OJK itu disebut bahwa Hanson International tidak mengungkapkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Kavling Siap Bangun (Kasiba) tanggal 14 JULI 2016 (PPJB 14 JULI 2016) lalu dibawahnya disebut Benny Tjokro sbg Direktur Utama yg menandatangani PPJB 14 JULI 2016 TIDAK MENYAMPAIKAN PPJB 14 JULI 2016 KEPADA AUDITOR. Sekarang kalau PPJB tidak disampaikan kepada auditor apakah benar spt yg dikatakan skydrugz bahwa auditor mengakui pendapatan tanpa bukti yg memadai? Sekarang kita check CALK 30 tahun 2016 yg pertama sebelum Restated terlampir (gambar 4), disitu disebut pada tgl 28 JUNI 2016, BTJ, entitas anak tidak langsung, menandatangani Perjanjian Jual Beli Tanah Kavling Siap Bangun (Kasiba) dengan PT. Asabri. Jadi jelas disini bahwa auditor punya dokumentasi lengkap termasuk PPJB 28 JUNI 2016. Kalau kemudian ada lagi PPJB 14 JULI 2016 yg tidak disampaikan kepada auditor, yah auditor tetap berpegang pada PPJB 28 JUNI 2016. Kita asumsikan dulu kalau memang PPJB 14 JULI 2016 adalah dokumen valid karena bisa saja dokumen ini memang awalnya tidak ada lalu baru dibuat belakangan, backdated, itu sebabnya tidak disampaikan pada auditor tahun 2016. Lalu apa urgensi PPJB 14 JULI 2016 sehingga hanya karena satu dokumen itu seluruh pencatatan transaksi dipermasalahkan? Sebenarnya tidak ada juga. Apapun isi PPJB 14 JULI 2016, masih ada lagi dokumen BAST 29 JULI 2016 belakangan yg sdh saya sebutkan di bagian pertama. Dokumen terakhir adalah dokumen final yg menentukan keabsahan transaksi. Dan FAKTA nya memang dokumen yg ditengah itu kan tidak menyebabkan transaksi batal. Tidak ada yg berubah sama sekali dengan transaksi jual beli, yg barang sdh diserahkan, ada dokumen BAST 29 JULI 2016, pembayaran sdh dilakukan, dana sdh diterima dan dicatat. Faktanya transaksi tidak ada yg batal atau berubah sama sekali, jadi knp pencatatan nya harus dipermasalahkan? Ini sdh dibahas sepenuhnya di bagian pertama tulisan saya. 

✅ FAKTA lain. Karena topik bahasan utama adalah laporan keuangan maka coba kita check dimana letak kesalahan auditor yg diterapkan OJK. Baca pengumuman RESMI OJK terlampir (gambar 5). Sama spt aturan yg diterapkan kepada PT. Hanson International, pasal yg dikenakan dimulai dari yg umum, pasal 66 UUPM yg bunyinya: "Setiap Profesi Penunjang Pasar Modal wajib menaati kode etik dan standar profesi yg ditetapkan oleh asosiasi profesi masing-masing sepanjang... dst". Ini aturan umum, lalu jis (junctis, bentuk jamak dari juncto):
SPAP SA 200 paragraf A-14, msh aturan umum yg merujuk ke:
Kode Etik Profesi Akuntan Publik IAPI Seksi 130, msh aturan umum yg merujuk dan bermuara ke: 

SPAP SA 560 paragraf 14 huruf (b) (gambar 6) yg bunyinya: "Fakta yang Diketahui oleh Auditor setelah Laporan Keuangan Diterbitkan.
14. Setelah laporan keuangan diterbitkan, auditor tidak memiliki kewajiban untuk melakukan prosedur audit atas laporan keuangan tersebut. Namun, jika setelah laporan keuangan diterbitkan, suatu fakta diketahui oleh auditor, yang jika fakta tersebut diketahui oleh auditor PADA TANGGAL LAPORAN AUDITOR, mungkin dapat menyebabkan auditor mengubah laporan auditnya, maka auditor harus:
(a) Membahas hal tersebut dengan manajemen dan, jika relevan, dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
(b) Menentukan apakah laporan keuangan memerlukan perubahan atau tidak
(c) Meminta keterangan bagaimana manajemen bermaksud untuk menyelesaikan hal tersebut dalam laporan keuangan."
Jelas sekali terlihat bahwa penerapan aturan ini dalam kasus MYRX SANGAT DIPAKSAKAN dan SANGAT TIDAK TEPAT karena:
1. Sudah jelas2 OJK menyebut bahwa: "Direktur Utama yg menandatangani PPJB 14 JULI 2016 TIDAK MENYAMPAIKAN PPJB 14 JULI 2016 KEPADA AUDITOR." Jadi jangankan pada tanggal laporan auditor, sampai kasus ini dimunculkanpun kemungkinan baru auditor tahu, itupun asumsi PPJB 14 JULI 2016 memang valid spt yg telah disebutkan diatas. 
2. Tidak ada satupun prosedur audit yg bisa capture kejadian spt ini karena kejadian terjadi di level top manajemen dan KALAU ada kemungkinan kolusi. Kalau top manajemen ga kasih tahu ada dua dokumen PPJB yg berbeda, bgmn auditor bisa tahu karena di mata auditor dokumen2 yg standar sdh ada lengkap semua. Jadi tuduhan tidak cermat juga sebenarnya sangat tidak tepat. Batas tanggung jawab auditor adalah melaksanakan semua prosedur yg perlu utk memastikan transaksi, dalam hal ini sudah dilakukan semua.
3. Ini yang TERPENTING, seperti yg sudah sy tulis di tulisan pertama dan tulisan diatas juga, bolak balik keberadaan dokumen PPJB 14 JULI 2016 SAMA SEKALI TIDAK MERUBAH FAKTA TRANSAKSI. Semuanya sama saja. Wong pembayaran SUDAH DITERIMA dan dicatat, pembayaran atas transaksi jual beli jg SUDAH SELESAI, barang sudah diserahkan, sdh disebut di dokumen BAST 29 JULI 2016 sebagai dokumen terakhir bahwa pembeli berkewajiban menanggung segala resiko atas kavling siap jual yg dibeli. Ada atau tidak ada PPJB 14 JULI 2016, bila tidak mau melanggar pasal 69 UUPM maka sesuai SPAP SA 560 paragraf 14 huruf (b) auditor justru harus menentukan bahwa laporan keuangan TIDAK MEMERLUKAN PERUBAHAN krn auditor dpt tetap memegang BAST 29 JULI 2016 sbg dokumen terakhir. Apalagi di tahun 2019 dimana kepastian transaksi sudah sangat jelas. Aneh sekali kalau justru di tahun 2019 ketika kepastian transaksi sudah sangat jelas, transaksi 2016 justru lalu pembayarannya hrs dicatat sbg uang muka dan pendapatan penjualannya ditangguhkan sampai tahun berikutnya. Justru pencatatan macam begini yg kacau balau, melanggar prinsip akuntansi yg berlaku umum. Justru perintah restate yang melanggar pasal 69 UUPM.  

KESIMPULAN: Sama sekali tidak ada kesalahan di pencatatan transaksi jual beli Kasiba yg dipermasalahkan karena seluruh siklus transaksi sudah selesai di tahun yang sama. Fakta ada dokumen yg tdk disampaikan kepada auditor bukanlah kesalahan auditor dan sama sekali tidak merubah fakta apapun terkait transaksi karena auditor harus tetap memegang BAST 29 JULI 2016 sebagai dokumen terakhir. 

MISINFORMASI dan/atau DISINFORMASI seperti yg dilakukan Skydrugz27 tuh SANGAT MASIF DAN TERSTRUKTUR. Bukan hanya melibatkan media resmi juga tapi bahkan ke institusi2 pendidikan yang semuanya kalau diperhatikan punya pola yang sama, hanya terus menerus membawa narasi "manipulasi laporan keuangan" tapi tanpa satupun yg membahas substansi masalahnya, dimana letak kesalahan pencatatan terdahulu DAN YANG TERPENTING MENGAPA HARUS DIRUBAH sementara tidak ada fakta transaksi yg berubah. Dokumen juga sdh tepat pegang dokumen BAST 29 JULI 2016 sebagai dokumen yg terakhir. Penyebutan bnyk pasal2 memberikan kesan seolah benar sdh terbukti bersalah, padahal kalau diteliti benar2 isi pasal dng perbuatan yg dituduh melanggar pasal bisa jadi malah ga nyambung. Ini sama saja dng MISAL sy bilang tulisan skydrugz27 terbukti melakukan tindak pidana melanggar pasal 310 dan 311 KUHP. Tanpa disebut isi pasal DAN tindakannya yg mana yg membuat dia melanggar pasal2 tersebut, pernyataan tersebut tidak valid.