馃懛 NET PROFIT Q1 ANJLOK, GIMANA PROFITABILITAS DAN ZONA BUY INCO? (2/2)
Kita telah membahas bagaimana anjloknya performa INCO di Q1 2024. Selain karena faktor harga nikel, ada beberapa faktor lain yang harus kita ketahui terkait performa INCO ini.
Pertama, perubahan dewan direksi. Kedua, perkiraan dilusi dari rencana penerbitan HMETD. Ketiga, minimnya penundaan dari output smelter karena pemeliharaan tahun depan. Keempat, peningkatan porsi bagi hasil setelah perpanjangan izin.
Selain itu, jika memang tertarik invest di INCO, anda harus tahu kalau 1% perubahan pada Average Selling Price (ASP) akan berdampak pada 5-6% Laba per Saham (EPS).
Namun, margin operasional INCO memang diperkirakan akan stabil pada tahun ini. Sehingga INCO ini memang proksi terdekat dari pergerakan nickel LME, nikel kualitas tingginya mudah diakses berbagai pasar.
Bagaimana profitabilitas INCO? Walau margin konservatif, ada fluktuasi harga energi, dan berbagai tingkat utilisasi dalam memproses bahan baku, nampaknya arus kas INCO akan tetap sehat.
Kebutuhan ekspansi INCO bakal tercukupi jika mereka mampu mempertahankan neraca keuangan yang kuat.
Selain berbagai proyek, INCO juga telah menyusun strategi jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Salah satu langkah strategis penting yang diambil adalah penandatanganan perjanjian offtake bijih nikel dengan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), yang berlaku mulai tahun 2026.
Perjanjian ini memberikan MIND ID hak untuk membeli bijih saprolit dan limonit yang diproduksi oleh INCO, sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam perjanjian tersebut.
Langkah ini bukan cuma semata-mata memperkuat hubungan bisnis, tetapi juga memastikan pasar yang stabil untuk produk nikel INCO di masa mendatang.
Untuk zona buy INCO sendiri, target harga 2025 menjadi lebih rendah sebesar IDR5.400/saham (sebelumnya IDR5.700/saham) jika dinilai valuasi pada 7X EV/EBITDA.
Alasan utama penurunan ini adalah realisasi ASP yang lebih rendah dibandingkan dengan patokan LME Nickel, meskipun harga nikel LME mengalami penurunan selama Q1 2024.
Oleh karena itu, perkiraan ASP kami turun sebesar 5,6%/5,6%, menjadi USD13.529/ton dan USD14.261/ton untuk tahun fiskal 2024 dan 2025.
Hal ini menghasilkan penurunan pendapatan sebesar 5,6%/5,6% dan penurunan laba sebesar 27%/23,5% untuk tahun fiskal 2024 dan 2025.
Jadi bagaimana? Apakah masih kuat kepercayaan terhadap masa depan nikel? Komen dibawah pendapat anda!
$IHSG $BREN $PTBA $ANTM
=======
Follow & Like ^^
Cek bio untuk dapetin analisa2 saham, dashboard, watchlist Momentum investing: https://cutt.ly/EetQOBGO
Kalo mau ebook gratis, ada juga ya disitu
=======
Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative. Mau ikutan perjalanan investasi saya?
鉂わ笍 Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community
1/2