⛏️ INI ALASAN PROFIT $INCO ANJLOK DI 1Q24, APAKAH BISA COMEBACK? (1/2)
Awal tahun 2024 ini, hidup sedang tidak baik-baik saja untuk PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), perusahaan pertambangan nikel terkemuka di Indonesia.
Kinerja keuangan INCO pada kuartal pertama 2024 mengalami penurunan signifikan. Jumbo malah.
Laba bersih anjlok sebesar 96,4% YoY dan 88,5% QoQ menjadi USD 6 juta, jauh di bawah ekspektasi pasar.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh kerugian pada derivatif sebesar USD 13 juta, dibandingkan dengan keuntungan USD 96 juta pada kuartal pertama 2023.
Pendapatan INCO pada kuartal pertama 2024 juga turun drastis sebesar 36,7% YoY dan 21,9% QoQ menjadi USD 230 juta.
Hal ini disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP) nikel yang turun 41,6% YoY dan 11,2% QoQ menjadi USD12.651 per ton.
Meskipun volume penjualan meningkat sebesar 8,5% YoY, kenaikan ini nggak cukup menahan penurunan ASP tetap menjadi faktor utama yang menekan pendapatan.
Lantas apakah semua hal terlihat suram untuk INCO? Ada sedikit kabar baik, dalam pertemuan bersama para analis, manajemen INCO menyampaikan bahwa konsumsi energi yang tinggi pada kuartal pertama 2024 hanya bersifat sementara.
Perusahaan optimis untuk berfokus meningkatkan transportasi pasokan higher-grade ore dari Bahodopi ke Sorowako.
Memang gimana sih keadaan proyek-proyek INCO? Proyek Sorowako sendiri mengalami kemajuan.
Dengan studi kelayakan telah diselesaikan, perusahaan kini beralih ke tahap akuisisi lahan dan perizinan.
Proyek Bahodopi juga terus dikembangkan. Harapannya, studi potensi bijih limonit (bijih nikel berkadar rendah) selesai pada akhir tahun ini.
Selain itu, INCO telah menandatangani perjanjian dengan Ford dan Huayou terkait proyek Pomala untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS (IRA).
Meskipun kinerja kuartal pertama mengecewakan, proyeksi kuartal kedua 2024 menunjukkan potensi peningkatan.
Pendapatan diperkirakan mencapai USD250 juta (+8,8% QoQ) dan laba bersih USD27 juta (+44% QoQ).
Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan dan laba bersih tetap lebih rendah. Jauh sekali menurun net profitnya, yaitu 71.5%! Sangat mencerminkan tantangan yang dihadapi industri nikel saat ini.
Dalam jangka panjang, INCO tetap optimis dengan proyeksi harga nikel di London Metal Exchange (LME) yang diperkirakan stabil di sekitar USD18.000 per ton.
Meskipun demikian, perusahaan harus menghadapi penurunan realisasi ASP yang diprediksi turun menjadi 75,2% pada 2024.
Ini menunjukkan bahwa INCO perlu terus beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis untuk menjaga kinerjanya di masa depan.
Memang tantangan industri nikel ini sedang banyak sekali. Jadi pada part selanjutnya, kita akan membahas tentang strategi jangka panjang INCO dan langkah-langkah yang diambil untuk semua tantangan ini. Stay tuned!
$BBRI $IHSG $BREN $PTBA
=======
Follow & Like ^^
Cek bio untuk dapetin analisa2 saham, dashboard, watchlist Momentum investing: https://cutt.ly/EetQOBGO
Kalo mau ebook gratis, ada juga ya disitu
=======
Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative. Mau ikutan perjalanan investasi saya?
❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community
1/2