đźš— PUNYA 283 ANAK PERUSAHAAN, BEGINI SEJARAH DAN DIVERSIFIKASI $ASII (1/3)
PT Astra International Tbk, yang awalnya didirikan pada tahun 1957 di Jakarta dengan nama Astra International Inc., perusahaan sudah tumbuh dan berkembang jauh semenjak itu.
Awalnya, perusahaan ini bergerak dalam perdagangan umum, tetapi pada tahun 1990, namanya diubah menjadi PT Astra International Tbk seiring dengan IPO sahamnya. Seperti kita tahu, Saat ini Astra terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ASII.
Orang awam mungkin hanya mengenal Astra dari bisnis industri otomotif, padahal sektor yang digeluti Astra ini banyak sekali. Bisnis Astra mencakup berbagai sektor seperti perdagangan, industri, pertambangan, transportasi, pertanian, konstruksi, jasa, dan konsultasi.
Astra telah mengembangkan model bisnis berbasis sinergi dan terdiversifikasi. Bisnisnya berfokus di tujuh segmen utama, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi & energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan properti.
Perusahaan ini juga menjadi distributor tunggal untuk merek otomotif terkemuka seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Peugeot, dan BMW. Kantor pusat Astra berlokasi di Jakarta.
Saat ini, Astra mengelola operasional bisnisnya melalui 283 anak perusahaan, ventura bersama, dan entitas asosiasi, dengan dukungan dari lebih dari 201.553 karyawan. Tidak hanya itu, Astra juga menjunjung tinggi prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan tanggung jawab lingkungan.
Sebagai salah satu grup usaha “dominan” di Indonesia, reputasi Astra sangat solid. Kita semua pasti pernah memakai, setidaknya sekali, produk dan layanan Astra. Kalian bisa testimoni sendiri kualitasnya seperti apa.
Kepemilikan saham Astra didominasi oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd dengan kepemilikan sebesar 50,11% dan publik (49,84%). Sisanya dimiliki beberapa individu kunci dalam manajemen perusahaan.
Melalui berbagai segmen bisnisnya, Astra telah menunjukkan kekuatannya dalam portofolio yang terdiversifikasi. Bisnis otomotif dan alat berat, pertambangan, konstruksi & energi (HEMCE) merupakan kontributor utama pendapatan, yang mencakup 85% dari total pendapatan Astra.
Segmen lainnya seperti jasa keuangan dan agribisnis. Sayangnya menghasilkan net income yang lebih kecil. Walau begitu, segmen-segmen ini tetap berkontribusi menjaga stabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
Dengan strategi bisnis yang cermat dan diversifikasi yang kuat, Astra terus berupaya memperluas operasionalnya dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan. Dukungan dari pemerintah dan inisiatif untuk mengadopsi teknologi modern dalam berbagai sektor bisnis juga membantu Astra dalam menjaga daya saingnya di pasar domestik dan internasional.
Setelah mengetahui banyaknya segmen Astra, bagaimana potensi pertumbuhan segmen-segmennya? Mari kita ulik laporan keuangannya di part 2. Stay tuned!
$PTBA $ANTM $GOTO $BBRI
=======
Follow & Like ^^
Cek bio untuk dapetin analisa2 saham, dashboard, watchlist Momentum investing: https://cutt.ly/EetQOBGO
Kalo mau ebook gratis, ada juga ya disitu
=======
Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative. Mau ikutan perjalanan investasi saya?
❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community
1/2