Beberapa catatan dalam penggunaan PER untuk valuasi
1. PER yang rendah belum tentu menjadi investasi yang baik. Pahami bisnisnya untuk mengetahui 'true value' yang dimilkinya.
2. Walaupun potensi pertumbuhan yang tinggi bisa saja menjustifikasi tingginya PER, pertimbangkan risiko jika pertumbuhannya ternyata tidak sesuai dengan harapan.
3. Membandingkan PER secara historis bisa berguna walaupun belum menggambarkan 'mengapa'' PER-nya bisa naik turun seperti itu.
4. Lakukan penyesuaian terhadap laba jika ada pendapatan yang tidak reguler.
5. PER bukan alat ukur valuasi yang absolut namun lebih seperti ambang batas untuk dipertimbangkan.
PER yang terlihat sederhana bisa memiliki banyak warna jika kita melihatnya dari berbagai sudut pandang.
Contoh:
- PER yang rendah secara historis bisa saja terlihat murah. Walaupun begitu, pandangan kita bisa saja berubah jika mengetahui bahwa ternyata bisnisnya mendekati sunset dan labanya terus turun.
- Ada beberapa saham yang sangat jarang atau bahkan tidak pernah memiliki PER yang rendah ( dan jarang juga terlalu tinggi) namun laba dan harga sahamnya cenderung terus naik dari tahun ke tahun.
- Ekonomi yang membaik dan peningkatan laba umumnya akan membuat PER secara keseluruhan meningkat. Jika pasar antusias terhadap bisnis atau industri tertentu, PER-nya secara relatif akan lebih tinggi dari pasar.
Kita akan memahami kaitan antara tinggi rendahnya PER dengan mahal murahnya suatu saham dengan lebih baik jika memahami bisnis suatu perusahaan. PER yang rendah bisa saja berarti murah pada suatu saham namun wajar atau bahkan mahal bagi saham lainnya.
Semoga kita bisa menjadi investor yang lebih baik.
Meskipun sedang mendung, jangan lupa ngopi dulu 馃槂鈽曪笍
$IHSG