Nickel Prices Soar: What It Means for $INCO, $ANTM, and $DKFT
Disclaimer:
1) Artikel ini sudah terbit di HINTS Bite untuk Priority Member pada 9 Mei 2024. Namun kami repost kembali sebagai referensi bagi public melalui Stockbit Forum/ Platform,
2) Artikel ini merupakan jawaban dari fitur Tanya Analis, exclusive bagi Priority Member yang ingin bertanya terkait emiten/isu tertentu,
3) Sejak artikel ini ditulis pada tanggal 9 Mei 2024, harga saham $DKFT turun -8.82% dari 102 (harga closing 8 Mei) menuju 93 di 20 Juni 2024.
—--
Pertanyaan:
Harga nikel mulai naik. China mulai pulih, kebutuhan stainless steel, dan nikel akan banyak. DKFT menurut saya cukup menarik, bagaimana menurut tim HINTS? Alasan saya ambil DKFT, karena Q1-2023 kan jelek, jadi nunggu LK di Q1-2024, dimana harga nikel mulai naik, jadi saya prediksinya ada kenaikan LK secara QoQ
Jawaban:
Rising LME to benefit INCO and to a lesser extent, ore miners – Harga nickel yang naik dalam beberapa minggu terakhir adalah LME nickel yang saat ini berada di $19.1k/ton (+18% MoM), sementara harga NPI (class-2) dan NiSo4 (class-1) masih relatif flat YTD di $11.7k/ton dan $17.1k/ton. INCO dan ANTM merupakan beneficiary dari kenaikan harga LME karena: 1) INCO – Kontrak penjualan menggunakan LME sebagai benchmark ASP dan 2) ANTM – Salah satu faktor penentu ASP nickel ore adalah LME.
Company profile – DKFT merupakan produsen nickel ore. Perusahaan memiliki smelter RKEF (Fe-ni) dengan kapasitas 100k ton/tahun yang sudah tidak beroperasi sejak 2022, sehingga saat ini kinerja perusahaan bergantung pada bisnis nickel ore. Dari 2020-2023, volume produksi dan penjualan nickel ore meningkat signifikan dari 580k ton ke 1.3 jt ton.
Better cost control should translate to better margin – Dalam 2 tahun terakhir, rata-rata ASP nickel ore DKFT berada di $55/ton (2022) dan $42/ton (2023), sejalan dengan tren LME nickel dan rata-rata ASP nickel ore ANTM di $50/ton (2022) dan $46/ton (2023). Namun, cash cost DKFT mencapai $41/ton (2022) dan $32/ton (2023), jauh lebih tinggi dibandingkan cash cost ANTM yang relatif stabil di $20-21/ton dalam beberapa tahun terakhir. Cash cost yang tinggi mengindikasikan aktivitas mining yang tidak efisien dan bertranslasi pada cash margin yang lebih rendah.
1Q24 result shows significant cost improvement – Kami tidak menemukan guidance produksi FY24F maupun realisasi produksi 1Q24. Namun, dari revenue 1Q24 sebesar IDR 80 M dan dengan menggunakan ASP nickel ore ANTM di $35/ton pada 1Q24, kami memperkirakan volume produksi 1Q24 sekitar 144k ton (~11% produksi FY23). Realisasi produksi yang rendah kemungkinan dikarenakan keterlambatan approval RKAB. Dari sisi cash cost, kami memperkirakan cash cost 1Q24 di $21-22/ton, mengindikasikan cash margin $14/ton (40%), relatif sama dengan cash cost dan cash margin ANTM.
FY24F estimate and valuation – Apabila net profit 1Q24 di-annualized, saat ini DKFT di-valuasi di FY24F P/E 9.6x, sedikit lebih undervalued dibandingkan peers di FY24F P/E 12-15x, namun dengan risiko volume/margin dan balance sheet yang lebih leveraged. Kami menduga porsi 'minority interest' (rugi) yang cukup besar berasal dari proyek RKEF. Dengan asumsi: 1) Volume produksi FY24 1 jt ton dan 2) Cash margin $14/ton; kami memperkirakan EBITDA FY24F sebesar IDR 224 M, mengindikasikan valuasi di FY24F EV/EBITDA 10x, jauh lebih premium dibandingkan peers di FY24F EV/EBITDA 6.7x (excluding $MBMA).
Non-operating items and fluctuating tax rate translate to choppy earnings growth – Di bawah EBIT/EBITDA, beberapa ‘non-operating items’ seperti ‘interest expense’, ‘forex gain/loss’, dan ‘effective tax rate’ yang berfluktuasi menyebabkan bottom-line DKFT sangat sulit diprediksi.
Our take – Kami menyukai model bisnis produsen nickel ore karena profit margin yang superior (dibandingkan smelter) di tengah kondisi oversupply class-2/class-1, namun secara valuasi, kami menilai risk/reward DKFT saat ini kurang menarik, kecuali apabila revenue dan profitability 2Q24 meningkat signifikan QoQ (menjustifikasi dugaan penurunan volume produksi 1Q24 karena masalah RKAB). Dalam timeframe yang lebih panjang, beberapa katalis re-rating adalah: 1) Kenaikan volume produksi, dengan cash margin terjaga di $14-15/ton, 2) Deleveraging, dan 3) Tidak berinvestasi pada smelter RKEF/HPAL.
—--
Kunjungi website kami untuk mengetahui lebih jauh tentang HINTS Investment melalui https://cutt.ly/zeanoLP2 dan Instagram https://cutt.ly/4eanoLN7