SHORT SELLING - berakhirnya gerakan “ayo menabung saham” dimulainya “ayo transaksi saham”
=========================================================================
Setelah kemarin FCA sebentar lagi akan diterapkan short selling di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terlepas dari rencana pemberlakuan short selling di saat market sedang lesu, sebagai investor ritel kita sebaiknya mempersiapkan diri jika short selling ini jadi diterapkan. Untuk itu, kita coba mengenal apa itu short selling.
Di media sudah banyak yang memberikan penjelasan mengenai short selling, sayangnya masih sebatas definisi dan resiko yang ada masih sangat umum penjelasannya.
Sedikit insight saya untuk teman-teman investor ritel, semoga membantu dalam pengambilan keputusan jika short selling nanti jadi diterapkan di BEI
Perhatikan kalimat di bawah ya
“Short selling dilakukan dengan menjual barang yang belum dimiliki (pinjam barang broker) di harga tertentu untuk kemudian di closing dengan membeli di harga tertentu pula, jika harga saham turun maka akan cuan, namun jika harga saham terus naik malah akan boncos.”
Hal-hal yang bisa kita jadikan pertimbangan dari kalimat diatas:
#Menjual barang yang belum dimiliki bagi muslim secara umum haram hukumnya, namun jika ada ijin dari pemilik (broker) bisa saja dianggap pembenaran, terlepas dari halal/haram hal ini seringkali jadi perdebatan. Bagi yang melakukan investasi di saham namun ragu-ragu hukum short selling sebaiknya tidak usah melakukan transaksi short selling, masih banyak jalan dan pintu rejeki di tempat lain (note: bahkan hukum investasi di bursa saham pun juga masih menjadi perdebatan apalagi melakukan short selling)
#Skenario harga saham turun setelah dijual maka tidak ada batasan waktu dan jaminan tambahan yang dibutuhkan untuk membatasi kapan saham akan di closing dengan aksi buy atau kapan investor akan merealisasikan keuntungan, maksimal keuntungan terbatas hampir 100% dari jumlah nilai pembelian, sebagai contoh ambil posisi jual di harga 100/lembar sebanyak 1000lot sehingga nilai penjualan 10juta rupiah, harga saham turun terus menjadi 1/lembar kemudian ambil closing dengan aksi beli membutuhkan modal 100ribu sehingga total keuntungan (10juta-100rb) 9.9juta rupiah.
#Skenario harga saham naik setelah dijual, maka short seller punya batasan harga saham kapan harus eksekusi opsi buy sesuai dengan jaminan yang diberikan ke broker atas aksi pinjam saham yang dijual. Apabila tidak mampu memberikan jaminan tambahan jika harga saham sudah menyentuh harga tertentu maka akan di closed paksa (artinya dipaksa membeli) dan SELURUH UANG SHORT SELLER AKAN HABIS TAK BERSISA, ini yang jarang disampaikan di media. Untuk menutup selisih harga harus menambah uang jaminan, apalagi jika mau menekan harga dengan melakukan short selling lagi maka harus menambah jaminan lagi sehingga butuh kapital yang semakin besar. Skenario ini hanya mampu dimenangkan oleh mereka yang punya bemper equity yang sangat besar terhadap nilai transaksi di saham tersebut, jelas bukan ritel.
Siapa yang bisa membuat harga saham terus turun di case short selling, kita kesampingkan dulu faktor fundamental dan kinerja saham, anggap aja bagus semua, belajar tentang supply and demand, jika banyak supply maka harga agar cenderung turun, untuk memastikan banyak supply maka short seller harus mendapat banyak pinjaman saham dari broker. Untuk dapat lebih banyak pinjaman saham tentunya short seller harus memberikan lebih banyak uang jaminan. Pada akhirnya mereka yang punya KAPITAL besar yang akan mampu mengatur naik turunnya harga saham. Hukum alam berlaku, yang kuat (punya banyak modal) yang akan menang.
Di saat banyak saham-saham dengan kinerja dan fundamental yang bagus dan teruji sedang mengalami tekanan harga, jika tidak mempunyai bemper equity yang besar sebaiknya tidak fomo jadi short seller, bayangkan di harga yang sudah wajar cenderung murah, kita coba-coba short selling pas ada fund yang melakukan aksi beli karena bagi mereka memang sudah masuk area buy, bagaimana kita akan menahan lajunya, karena seringkali tidak butuh waktu lama suatu saham dengan kinerja bagus untuk kembali ke harga wajarnya, kan nyesek harus boncos akibat short selling di emiten yang seharusnya menjadi corestock kita karena kinerja yang bagus hanya karena sedang tertekan harga sahamnya.
Jika selaku ritel kita punya kemampuan membaca gerak para kapitalis kita tinggal nebeng, namun sampai saat ini saya belum bisa caranya, untuk hal-hal yang tidak bisa kontrol kita tidak perlu menghabiskan energi. Kejadian seperti case gamestop (silahkan di browsing sendiri) sangat jarang terjadi apalagi di negara Indonesia yang secara historikal mudah diadu domba dan pemaaf.
Terkait dengan rencana penyempurnaan perubahan peraturan OJK terkait jaminan awal short selling jadi lebih terjangkau, rencana bisa short selling tanpa menunjukkan jaminan ketersediaan saham asal closing di hari yang sama istilahnya intraday short selling pada intinya ditujukan untuk menyemarakkan transaksi saham, apa kabar dengan gerakan “ayo menabung saham” yang pernah digaungkan BEI di 2015. Mungkin lebih tepat BEI mulai gerakan “ayo transaksi saham” dengan sponsor para broker saham yang sudah pasti akan menjadi pihak paling mendapat benefit jika transaksi perdagangan saham meningkat.
Pada akhirnya kembali ke konsep awal investasi, penting menanamkan mindset bahwa uang yang kita tanam akan dikembalikan melalui hasil kinerja perusahaan diwujudkan dalam bentuk pembagian dividen. Apabila harga saham jatuh modal tetap akan balik melalui dividen yang kita dapatkan tentunya butuh waktu. Apabila sepanjang pengembalian modal lewat dividen harga saham mengalami kenaikan, anggap saja bonus yang nilainya bisa jadi lebih besar.
Untuk mengoptimalkan dividen, jangan hanya terpaku pada screening data perusahaan dengan dividen yield saat ini, bisa sangat menjebak, kalau memungkinkan di stream yang lain saya akan membahasnya.
Tetap semangat investasi di BEI di tengah tekanan kurs USD yang makin menggila melemahkan rupiah tapi dianggap relative masih baik oleh gubernur BI, ibarat terkena tembakan masih bersyukur kehilangan lengan karena melihat sebelahnya kehilangan nyawa.
Semoga bermanfaat.
^endraw^
$IHSG $BBRI $BBCA $ASII $BRIS