Shortsell itu TIDAK BERBAHAYA
Benar, anda tidak salah baca. Sebelum terlalu jauh, mari kami jelaskan secara singkat apa itu short sell. Shortsell atau SS adalah perdagangan saham yang dilakukan dengan berspekulasi pada penurunan harga saham. Dimana investor yang tidak memiliki saham tersebut, dapat meminjam ke sekuritas dan melakukan posisi jual. Jika harga saham tersebut turun, maka investor dapat membeli kembali sahamnya pada harga yang lebih murah dan mengembalikannya pada sekuritas, lalu mengantongi selisihnya.
Contoh;
Si Iman, yakin bahwa Barito Renewables Energy ini overvalued, mana ada perusahaan PBV ratusan, PER sudah ribuan. Alhasil ia mengshort/pinjam-jual saham $BREN pada tanggal 11 Jan 2024, dengan harga penjualan Rp 5.000 sebanyak 100 lot, setara 50 juta rupiah. Lalu, ia membeli kembali saham tersebut pada tanggal 15 Jan 2024, seharga Rp 4.400 sebanyak 100 lot, setara 44 juta rupiah, dan mengembalikannya kepada sekuritas peminjam. Artinya, Iman memiliki keuntungan 50-44= 6 juta dari transaksi ini. Terdengar sangat menarik bukan? Jutaan investor dapat meraup keuntungan sangat banyak dari proses ini… kok seperti dejavu ya..
Oke.. oke mari kita fokus.. shortsell itu tidak berbahaya jika dilakukan dengan benar, aktifitas ini seperti trading pada umumnya long atau long+margin, ya layaknya seperti pisau/pedang. Kita tidak bisa mengecap alat tersebut berbahaya karena bentuknya yang tajam. Di tangan orang yang tepat, alat ini bisa mendatangkan banyak keuntungan, seperti pisau yang benar ditangan koki handal akan menghasilkan makanan yang enak. Yang menjadi pertanyaan, apakah anda handal dalam menggunakan tools ini? Kami yakin jawabannya dari 10/10 investor yang anda di bursa, jawabannya TIDAK.
Buy Long, atau kebalikan dari short sell saja masih banyak yang ngaco, itu dengan modal anda sendiri bukan hutang. Apalagi anda mau shortsell menggunakan modal sekuritas? Pikirkan baik-baik, sekuritas atau market maker bisa mengintip/melihat berapa banyak investornya yang menggunakan fasilitas ini, berapa posisinya, berapa harga transaksinya. In short, the house always win. Apakah anda tau short-squeeze? Posisi dimana harga saham ditarik sangat tinggi sehingga posisi short seller mengalami kerugian.
Sekarang pertanyaannya kita bawa kembali ke Iman, jika setelah BREN di short oleh si Iman, lalu harganya tiba-tiba naik sangat banyak menjadi Rp 7.000, bagaimana posisi portfolio Iman? Portonya akan floating loss -Rp 2.000 atau setara 20 juta. Oke, kerugiannya hanya 40% pada hari itu. Kurang lebih sama lah dengan kalo beli saham biasa. Sebentar, lalu apa yang berbeda? Apa yang terjadi kalo harga BREN naik menyentuh Rp 12,000?
Berapa kerugian si Iman? Rp 7.000 per lembar, atau setara 140%. Anda tidak salah baca. Kerugiannya 140%, artinya si Iman harus top-up duit untuk membayar selisih kerugian 40% tersebut. Dari sini saja sudah tidak menarik. KERUGIAN ANDA TIDAK TERHINGGA, Keuntungan anda terbatas di 100%. Jika harga BREN ternyata benar ke Rp 1, berapa untungnya? Rp 4.999 atau hampir 100%.
Ini terbalik dengan proses LONG. Dimana KEUNTUNGAN ANDA TIDAK TERHINGGA, dan Kerugian anda terbatas di 100%. Jadi, kesimpulan kami pisau dapur itu tidak berbahaya selama anda tidak menyentuhnya. Kalau anda koki handal, anda harus gunakan, ciptakan makanan yang enak, oh ya pastikan dapur anda tidak kebakaran.
Sekian,
$BBRI $ASII $GOTO $BRIS