Emas $XAU Masih di Zona >2000 Dollar
Dalam beberapa hari terakhir, heboh berita harga emas anjlok. Padahal kalau kita lihat harga emas dalam 5 - 30 tahun terakhir, harga emas >2000 Dollar ini masih bisa dianggap sebagai harga emas Zona all time high (gambar 1). Ketika harga emas anjlok < 1700 dollar baru lah itu bisa dianggap harga emas anjlok. Apakah mungkin harga emas akan anjlok < 1700 dollar lagi? Bisa saja, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Tapi menurut saya dalam waktu dekat ini, emas nampaknya akan sulit anjlok ke harga < 1700 karena beberapa faktor berikut;
1. Konflik di Timur Tengah antara Israel dan Palestina yang berpotensi melibatkan Iran dapat meningkatkan ketidakpastian global. Iran adalah pemain kunci di kawasan tersebut, dan keterlibatannya dapat memperburuk situasi, mendorong investor mencari aset safe haven seperti emas.
2. Konflik perang Ukraina - Rusia yang berpotensi menimbulkan ancaman perang nuklir dapat mengakibatkan ketidakstabilan ekstrem dan ketakutan di pasar global. Dalam situasi seperti ini, permintaan emas sebagai aset aman meningkat tajam karena investor mencari perlindungan dari risiko besar.
3. Konflik China dan Taiwan yang bisa mengakibatkan invasi Taiwan dapat mengganggu stabilitas ekonomi regional dan global. Invasi potensial oleh China akan menciptakan ketidakpastian besar, mendorong investor ke emas sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik.
4. Naiknya indeks Dollar (DXY) di atas 100 serta menguatnya dolar terhadap mata uang negara lain seperti rupiah dan yen. Penguatan dolar membuat emas lebih mahal dalam mata uang lain, yang bisa mengurangi permintaan internasional. Namun, seringkali penguatan dolar juga mencerminkan kekhawatiran ekonomi global, yang bisa meningkatkan permintaan emas sebagai safe haven.
5. Bank sentral China memborong emas selama 18 bulan berturut-turut. Pembelian besar-besaran oleh bank sentral China meningkatkan permintaan emas secara signifikan. Ini mendorong harga emas naik dan menunjukkan kepercayaan pada emas sebagai penyimpan nilai di tengah ketidakpastian global.
6. The Fed masih menahan suku bunga acuan seperti halnya bank sentral Jepang, tetapi Bank sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga acuan. Penahanan suku bunga acuan oleh The Fed dan Bank Sentral Jepang menunjukkan kebijakan moneter longgar, yang bisa menurunkan daya tarik mata uang tersebut dan mendorong investor ke emas. Penurunan suku bunga oleh ECB lebih lanjut meningkatkan likuiditas di pasar Eropa, yang juga bisa mendorong permintaan emas sebagai aset alternatif.
7. Terjadi inverted yield curve treasury bond Amerika selama lebih dari 6 bulan. Inverted yield curve terjadi ketika imbal hasil obligasi jangka pendek lebih tinggi dari obligasi jangka panjang, yang sering dianggap sebagai tanda resesi yang akan datang. Ketika investor khawatir tentang resesi, mereka biasanya mencari aset aman seperti emas, yang mendorong harga emas naik.
8. Kebijakan fiskal pemerintah Indonesia yang meleset karena kesalahan asumsi dollar hanya dianggap 15.000 rupiah tapi ternyata malah meroket ke 16.300 rupiah. Kesalahan dalam asumsi kebijakan fiskal yang mengakibatkan depresiasi rupiah terhadap dolar AS dapat meningkatkan harga emas dalam rupiah. Ketidakpastian dan kesalahan kebijakan fiskal membuat investor lokal beralih ke emas untuk melindungi nilai aset mereka.
9. Naiknya harga minyak dunia di atas 80 dolar. Kenaikan harga minyak sering kali diikuti oleh inflasi yang lebih tinggi. Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Hubungan antara harga emas dan minyak juga bisa dilihat dalam konteks biaya produksi dan transportasi yang lebih tinggi, yang pada akhirnya mempengaruhi harga emas. Rasio harga emas terhadap minyak (gold to oil ratio) adalah indikator berapa banyak barel minyak yang bisa dibeli dengan satu ons emas. Rasio ini dapat mencerminkan kondisi ekonomi. Rasio yang tinggi menunjukkan emas mahal relatif terhadap minyak, yang bisa berarti emas dipandang sebagai aset safe haven yang kuat di tengah ketidakpastian ekonomi atau geopolitik.
Intinya core of the core dan kunci adalah key nya adalah demand emas masih tinggi sehingga untuk saat ini mustahil anjlok ke harga <1700 dollar.
Tinggal kita lihat saja nanti bagaimana strategi perusahaan Trader emas seperti $ANTM dan $HRTA versus perusahaan penghasil emas seperti $MDKA $UNTR dan AMMN. Bagaimana mereka akan mencari cuan dari berbagai faktor makro tersebut.
Secara teori, mereka harusnya bisa cuan. Tapi pada praktiknya, belum tentu bisa cuan apalagi kalau banyak kasus korupsi. Jual 10 Ton emas tapi yang dicatat di laporan keuangan hanya jual 8 Ton. Dua ton sisanya masuk kantong direktur, who knows. Semua Perusahaan bisa korupsi dan Auditor eksternal pun belum tentu bisa deteksi.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/9