"Menguasai Simple Moving Average: Rahasia Mengidentifikasi Tren dan Sinyal Trading" by @owennath
Apa Itu Moving Average?
Moving Average (MA) adalah salah satu indikator teknikal yang paling populer dan sering digunakan dalam analisis pasar saham. Indikator ini membantu trader untuk memuluskan fluktuasi harga dan mengidentifikasi tren pasar dengan lebih mudah. Intinya Moving Average ini merupakan rata-rata harga penutupan saham selama periode tertentu. Misalnya, SMA 50-hari adalah rata-rata harga penutupan saham selama 50 hari terakhir.
Lalu, apa saja jenis-jenis yang ada di indikator Moving Average?
1. Simple Moving Average (SMA)
2. Exponential Moving Average (EMA)
3. Weighted Moving Average (WMA)
4. Smoothed Moving Average (SMMA)
Setelah mengetahui jenis-jenis Moving Average diatas, lalu apa perbedaannya? sebenarnya perbedaannya yang paling jelas itu ada didalam rumus perhitungannya, dan untuk visualisasinya temen" mungkin bisa lihat gambar pertama postingan ini untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai perbedaan dari jenis-jenis moving average tersebut. Adapun, biasanya jika kita mau untuk trading santai / swing trading, better bisa pakai saja yg Simple Moving Average, namun jika kita mau mendeteksi sinyal" yang muncul dengan lebih sensitif dan lebih cepat, bisa pakai Exponential Moving Average atau Weighted Moving Average.
Lalu, Hal Penting apa yang Harus Diperhatikan dalam Indikator ini?
- Periode Moving Average : Periode yang lebih pendek (misalnya 10 atau 20 hari) akan lebih responsif terhadap perubahan harga dan lebih cocok untuk trading jangka pendek. Periode yang lebih panjang (misalnya 100 atau 200 hari) lebih stabil dan cocok untuk identifikasi tren jangka panjang. Jadi intinya, untuk periode dari Moving Average ini bisa temen" sesuaikan dengan tujuan trading/investasi temen" sendiri.
- Lagging Indicator : Moving Average ini merupakan indikator yang berbasis data historis, sehingga cenderung memberikan sinyal setelah tren telah dimulai (lagging indicator).
Lalu, Bagaimana Cara Menggunakan Moving Average?
1. Pertama, kita harus bisa memilih Periode MA yang Tepat.
- Moving Average Jangka Pendek (5-20 hari): Cocok untuk trader harian atau swing trader yang ingin menangkap pergerakan harga jangka pendek.
- Moving Average Jangka Menengah (50-100 hari): Cocok untuk trader yang ingin melihat tren jangka menengah.
- Moving Average Jangka Panjang (200 hari atau lebih): Cocok untuk investor yang ingin memahami tren jangka panjang.
2. Kedua, Terapkan Indikator Moving Average pada Grafik Kalian.
- Gunakan Chartbit by @Stockbit di perangkat kalian masing", bisa menggunakan handphone maupun laptop.
- Tambahkan indikator "Moving Average" pada grafik harga, caranya dengan klik bagian indikator di Chartbit kalian dan pilih "Moving Average"
- Untuk mengatur periode Moving Averagenya, tinggal klik bagian indikator moving averagenya dan pilih bagian pengaturan, setelah itu ubah lengthnya dengan panjang periode Moving Average yang kalian inginkan.
3. Lalu, Menginterpretasikan Sinyal dari Indikator Moving Average ini.
- Tren Naik: Jika harga berada di atas Moving Average, ini menunjukkan tren naik. Trader bisa mempertimbangkan untuk membeli. Adapun Moving Average ini akan berguna sebagai area support/entry area ketika trennya sedang naik. Jadi ketika trennya sedang naik, dan harga ini mendekati garis Moving Average, maka hal ini bisa dijadikan sebagai peluag untuk BUY.
- Tren Turun: Jika harga berada di bawah Moving Average, ini menunjukkan tren turun. Trader bisa mempertimbangkan untuk menjual atau tidak melakukan aksi buy/entry. Adapun Moving Average ini akan berguna sebagai area Resistance/TP area ketika trennya sedang turun. Jadi ketika trennya sedang turun, dan harga ini mendekati garis Moving Average, maka hal ini bisa dijadikan sebagai peluag untuk SELL.
- Crossovers (Persilangan antara 2 Moving Average):
- Golden Cross: Terjadi ketika Moving Average dengan periode yang lebih pendek (misalnya 50 hari) melintasi/menembus KEATAS Moving Average dengan periode yang lebih panjang (misalnya 200 hari). Ini adalah sinyal bullish yang kuat. Jadi sinyal buy bisa ditemukan dengan memanfaatkan golden cross ini.
- Death Cross: Terjadi ketika Moving Average dengan periode yang lebih pendek melintasi/menembus KEBAWAH Moving Average dengan periode yang lebih panjang. Ini adalah sinyal bearish yang kuat. Jadi sinyal sell bisa ditemukan dengan melihat apakah terjadi deathcross atau tidak.
4. Kombinasi dengan Indikator Lain
- Menggunakan RSI (Relative Strength Index) untuk mengkonfirmasi overbought atau oversold.
- Menggunakan MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk mengidentifikasi momentum harga.
- Menggunakan Bollinger Bands untuk melihat volatilitas dan potensi pembalikan harga.
Setelah memahami cara penggunaan dari indikator Moving Average ini, sekarang bagaimana Implementasinya dalam Praktek Trading kita?
Berikut ini adalah Langkah-langkah Implementasi dalam Praktek Trading kita :
1. Terdapat 2 Strategi Trading yang bisa diimplementasikan dalam menggunakan Indikator Moving Average ini, yaitu :
- Strategi Breakout: Menggunakan Moving Average untuk mengidentifikasi titik breakout. Jika harga menembus keatas Moving Average setelah periode konsolidasi, ini bisa menjadi sinyal untuk ENTRY/BUY.
- Strategi Pullback: Menunggu harga kembali mendekati ke area Moving Average setelah tren naik terbentuk untuk melakukan aksi ENTRY/BUY.
2. Pengelolaan Risiko
- Selain sebagai area BUY, Moving Average ini juga bisa dijadikan titik untuk kita menentukan level stop-loss, yaitu dengan menempatkan titik stop-loss di bawah Moving Average untuk membatasi kerugian.
- Menggunakan Moving Average untuk menerapkan trailing stop untuk mengunci profit seiring dengan pergerakan harga yang terus naik.
Selanjutnya, Yuk kita coba praktekkan langsung!
Pada Gambar Ke-3 dipostingan ini, bisa dilihat ada beberapa pilihan saham, namun saya disini akan membahas secara khusus untuk saham $CYBR yang saat ini sedang bergerak dalam Bullish Trendnya, hal ini bisa dilihat dari pergerakan harga CYBR ini yang hingga saat ini terus bergerak diatas MA-20, MA-50, dan MA-200nya, adapun saat CYBR ini bisa dikatakan sedang mengalami retracement/koreksi dan CYBR ini saat ini sedang menguji area MA-20nya yang ada diangka 406.
Dari Kasus CYBR ini, maka kita bisa membuat sebuah tradingplan untuk melakukan aksi BUY yaitu
ENTRY area di MA-20 diangka 406
TP area di Last High dari CYBR yang ada diangka 446
SL area di Pivot Areanya / Last Low dari CYBR ini yaitu diangka 380, jadi Jika Kedepannya CYBR ini turun dan menembus kebawa 380, maka mesti CL.
Disclaimer On! Keputusan BUY/SELL ditangan masing" ya, tradingplan diatas hanya sekedar contoh.
Kesimpulannya, Indikator Moving Average (MA) adalah alat yang efektif untuk mengidentifikasi tren dan mendapatkan sinyal trading. Dengan memahami cara menggunakan Moving Average dan mengkombinasikannya dengan indikator lain serta strategi manajemen risiko yang baik, Anda dapat meningkatkan probabilitas kesuksesan dalam trading.
Semoga penjelasan ini membantu temen-temen semua disini dalam memahami penggunaan Moving Average dengan lebih detail dan benar dalam praktek trading!
$ASII $BBRI $ADRO $BBCA
1/4