Perjalanan jika berinvestasi pada saham dividen: Bagian pertama - BJTM
Di antara 900-an saham yang ada di Bursa Efek Indonesia, terdapat berapa saham yang selama ini dikenal rajin membagikan dividen setiap tahunnya dan bahkan ada yang hingga puluhan tahun tidak pernah absen membagikan dividen.
Kali ini saya akan membahas tentang saham Bank Jatim (BJTM) yang dikenal rutin membagikan dividen dengan yield yang cukup tinggi. Sejak IPO pada tanggal 12 Juli 2012, tercatat BJTM selalu rutin membagikan dividen yang dijumlah hingga saat ini mencapai angka Rp 555,2 per saham. Jumlah tersebut lebih besar daripada harga saham BJTM saat ini yang berada di level 500/saham.
Saya tidak akan membahas secara rinci tentang bisnis BJTM melainkan fokus pada penggunaan sahamnya sebagai instrumen investasi untuk mendapatkan dividen.
Jika kita lihat secara historis, BJTM secara rata-rata membagikan 59,9% laba bersihnya sebagai dividen dan memberikan dividend yield rata-rata sebesar 8,2%. Hal ini sangat menarik karena BJTM memberikan dividend yield yang lebih besar daripada return ORI atau SRI yang saat ini berkisar 6% per tahun.
Tentu saja dividend yield sebesar 8,2% perlu kita cermati lebih lanjut karena perhitungannya menggunakan harga saham akhir tahun sebelumnya. Seperti yang kita ketahui, harga saham bergerak secara fluktuatif. Artinya, dividend yield sebesar 5% secara nominal akan berbeda setiap tahunnya karena harga saham yang menjadi acuannya juga berbeda. Jika katakanlah harga saham pada akhir tahun 2022 adalah 1.000 dan pada akhir tahun 2023 1.100, maka dividend yield 5% akan bernilai 50 pada tahun 2023 dan 55 pada tahun 2024.
Sebagai pengingat, saya menghitung dividend yield dengan membandingkan antara dividen tahun ini dengan harga saham akhir tahun sebelumnya. Alasannya adalah karena saya ingin mengetahui return yang akan didapatkan ketika telah memegang sahamnya. Tidak tertutup kemungkinan ada yang menghitungnya dengan menggunakan acuan harga saham pada tahun berjalan. Bagi saya itu tidak menjadi masalah. Yang penting konsisten saja dalam penggunaannya.
Saya menggunakan pendekatan yang sama untuk menghitung dividend payout ratio, yaitu membandingkan dividend tahun ini dengan laba bersih tahun sebelumnya karena dividen yang kita terima tahun ini sejatinya adalah bagian dari laba bersih yang telah diperoleh pada tahun sebelumnya.
Selanjutnya, mari kita kembali pada saham BJTM. Pertanyaannya adalah apakah dengan dividend yield yang terbilang cukup tinggi, investasi pada saham ini bisa memberikan return yang memuaskan terutama dalam jangka panjang?
Untuk itu, saya akan membuat sebuah simulasi sederhana.
Kita akan membeli saham BJTM sejak tahun pertama membagikan dividen dan melihat hasilnya hingga saat ini. Dividen yang diterima akan digunakan untuk membeli sahamnya sehingga menambah jumlah saham yang kita miliki. Agar lebih riil, pembelian saham dilakukan pada tanggal penerimaan dividen. Praktik tersebut juga akan memberikan keuntungan tersendiri karena biasanya harga sahamnya masih turun sebagai imbas dari efek ex dividend date.
Oya, saya juga membulatkan jumlah pembelian saham sesuai dengan jumlah lot terdekat. Pada simulasi misalnya nilai investasi awal adalah Rp 100 juta dengan harga beli 440/saham, Maka jumlah maksimum yang bisa dibeli adalah 2.631 lot dengan nilai Rp 99.978.000. Demikian juga saat menggunakan dividen untuk membeli sahamnya, Misalnya, pada tahun 2013 dividen yang diterima adalah Rp 10.455.594. Jumlah dividen tersebut bisa digunakan untuk membeli saham maksimal sebanyak 243 lot dengan nilai Rp 10.449.000.
Perjalanan investasi kita kira-kira akan seperti ini:
Tahun 2013
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pada akhir tahun 2012 kita membeli 263.100 lembar saham BJTM di harga 380 dengan nilai Rp 99.978.000. Kemudian pada tanggal 3 Mei 2013, dengan dividend per share 39,74 kita menerima dividen sebesar Rp 10.455.594 yang mewakili yield 10,5% (39,74/380). Dividen itu kita pergunakan untuk membeli tambahan 24.300 saham. Dengan demikian, jumlah saham kita menjadi 287.400 (263.100 + 24.300).
Pada akhir tahun 2013, harga saham BJTM turun sedikit menjadi 375 yang membuat nilai investasi kita menjadi Rp 107.775.000 sehingga total return kita pada tahun ini adalah 7,8%. Sebagai perbandingan, pada tahun 2013 IHSG turun 1% dari 4.316 menjadi 4.274. Artinya, BJTM memberikan return yang lebih baik dari IHSG.
Tahun 2014
Pada tahun ini, BJTM memberikan dividen sebesar 40,61/saham yang mewakili dividend yield 10,8%. Setelah dibagikan pada tanggal 14 Mei 2014, kita membeli tambahan saham BJTM di harga 418 senilai Rp 11.662.200. Selain karena kenaikan DPS (Dividend per Share), dividen yang kita terima juga meningkat sebagai hasil dari tambahan saham yang telah kita beli tahun lalu. Dengan tambahan 27.900 saham, secara total kita memiliki 315.300 saham.
Pada akhir tahun, BJTM ditutup di harga 460 yang menjadikan nilai investasi kita menjadi Rp 145.038.000 yang mewakili return tahunan sebesar 34,6%. Sangat impresif.
Tahun 2015
DPS BJTM kembali meningkat menjadi 41,86/saham. Hal tersebut membuat dividen yang kita terima meningkat menjadi Rp 13.198.458. Tahun ini kita hanya bisa mendapatkan tambahan 27.400 saham karena harga saham BJTM meningkat menjadi 480 pada saat pembelian (8 Mei 2015). Secara total, kita sekarang memiliki 342.700 saham.
Sayangnya, pada akhir tahun harga saham BJTM kembali turun menjadi 437 sehingga investasi kita yang bernilai Rp 149.759.90 memberikan return hanya 3,3% dibandingkan dengan tahun lalu. Namun jangan sedih, return IHSG tahun ini ternyata adalah -12,1% yang membuat return investasi kita walaupun kecil terlihat cukup baik.
Tahun 2016
Pada tahun ini kita cukup beruntung karena beberapa hal, yaitu:
- Harga saham BJTM naik cukup tinggi
- Kita bisa mendapatkan harga yang rendah untuk pembelian tambahan saham
- DPS BJTM masih terus meningkat
Dividen yang kita terima melonjak menjadi Rp 14.736.100 yang bisa kita gunakan untuk membeli 34.800 saham tambahan di harga 423. Yup, seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, harga pembelian tersebut sangat rendah sehingga tambahan jumlah saham yang kita dapatkan cukup banyak sehingga secara total kita memiliki 377.500 saham.
Saham BJTM ditutup di harga 570 dan naik sebesar 30,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut membuat nilai investasi kita meningkat 43,7% menjadi Rp 215.175.000 dan sekaligus memberikan 2-baggers bagi kita.
Tahun 2017
Tahun ini kembali menjadi tahun yang menggembirakan dengan alasan yang mirip dengan tahun sebelumnya. DPS BJTM kembali naik menjadi 43,64/saham sehingga memberikan kita dividen sebesar Rp 16.474.100. Dengan dividen itu, kita bisa membeli tambahan 28.900 saham BJTM di harga 570 sehingga jumlah saham kita meningkat menjadi 406.400 saham.
Pada akhir tahun, harga saham BJTM kembali melonjak menjadi 710 sehingga membuat investasi kita bernilai Rp 288.544.000 atau setara dengan return 34,1% setahun. Sebagai perbandingan, return IHSG tahun ini adalah sebesar 20,0%.
Tahun 2018
Setelah 2 tahun mengalami kenaikan nilai investasi yang cukup tinggi, pada tahun ini kenaikan nilai investasi kita agak terbatas.
Walaupun begitu, DPS kembali meningkat menjadi 44,10/saham yang memberikan kita dividen sebesar Rp 17.922.240 yang setara dengan dividend yield 6,2%. Sama sekali tidak buruk.
Dengan tambahan 28.000 saham, nilai investasi kita pada akhir tahun meningkat menjadi Rp 299.736.000 (return 3,3% YoY). Pada tahun ini, IHSG ditutup -2,5%.
Oya, itu berarti kita juga telah memperoleh 3-baggers dari investasi kita.
Tahun 2019
Pada tahun ini, dengan DPS 45,61/saham kita menerima dividen sebesar Rp 19.812.984. Harga saham BJTM turun cukup tajam menjadi 610 pada saat kita membeli tambahan 32.400 saham.
Harga saham BJTM turun tipis tahun ini dari 690 menjadi 685. Walaupun begitu, karena adanya dividen nilai investasi kita tetap meningkat menjadi Rp 319.758.000 atau sekitar 6,7% dibandingkan dengan tahun lalu.
Tahun 2020
Seperti yang kita ketahui bersama, tahun ini adalah tahun yang berat karena terjadi Pandemi Covid-19. Yang menarik, walaupun sempat turun cukup dalam, harga saham BJTM hanya turun tipis dari 685 menjadi 680 pada akhir tahun.
Lalu bagaimana dengan kinerja investasi kita?
BJTM kembali meningkatkan DPS-nya menjadi 48,20/saham sehingga membuat dividen yang kita terima menjadi Rp 22.499.760. Pada saat itu, harga saham BJTM anjlok menjadi 480 sehingga memungkinkan kita untuk membeli tambahan 46.800 saham sehingga jumlah saham yang kita miliki menjadi 513.600 saham.
Alhasil, pada akhir tahun nilai investasi kita naik 9,2% dari Rp 319.758.000 menjadi Rp 349.248.000 yang lebih baik dari IHSG yang menurun 5,1%.
Tahun 2021
Manajemen BJTM sepertinya lebih berhati-hati karena Pandemi masih berlangsung sehingga DPS yang diberikan hanya meningkat tipis kurang dari 1 rupiah menjadi 48,85/saham. Dividen yang kita terima adalah Rp 25.089.360. Kali ini, kita membeli tambahan saham dengan harga yang cukup tinggi di 740 sehingga hanya mendapatkan 33.900 saham.
Harga saham BJTM naik cukup tinggi pada akhir tahun menjadi 750 sehingga membuat nilai investasi kita menjadi Rp 410.625.000.
Tahun 2022
Pada tahun ini, dengan DPS 52,11/saham kita mendapatkan dividen sebesar Rp 28.530.225 yang mewakili dividend yield 6,9%. Tambahan saham yang bisa kita dapatkan dari dividen tersebut adalah 37.700 saham di harga 755.
Pada akhir tahun, harga saham BJTM turun menjadi 710. Walaupun begitu, karena adanya dividen nilai investasi kita tetap meningkat menjadi Rp 415.492.000.
Tahun 2023
Harga saham BJTM turun cukup dalam dari 710 menjadi 625. Walaupun begitu, DPS BJTM masih meningkat menjadi 53,09/saham. Dividen yang kita terima juga meningkat menjadi Rp 31.068.268. Namun karena harga sahamnya turun, nilai investasi kita juga ikut menurun menjadi Rp 395.812.500.
Sebagai catatan, ini adalah tahun pertama nilai investasi kita menurun.
Tahun 2024
Pada tahun ini, harga saham BJTM turun lebih dalam lagi yang sampai dengan tulisan ini dibuat berada di level 500. Dividen yang diterima adalah Rp 34.445.187 cukup besar namun tidak mampu untuk mempertahankan nilai investasi kita yang menurun dari Rp 395.812.500 menjadi Rp 345.350.000
Apa yang bisa kita dapatkan dari simulasi selama 11 tahun tersebut (hanya sampai 2023 saja)?
1. Dengan menginvestasikan kembali dividen, CAGR investasi kita adalah sebesar 13,3% yang tidak buruk karena pada kurun waktu yang sama, CAGR IHSG hanyalah 4,9%.
2. Hasil yang cukup baik ini terjadi manakala pasar tidak banyak meningkat sehingga kita bisa mendapatkan cukup banyak saham tambahan dengan menggunakan dividen yang kita terima. Hal yang berbeda bisa terjadi jika pasar dalam kondisi bullish. Peranan dividen mungkin tidak akan sekuat itu karena return akan didominasi oleh kenaikan harga saham. Lebih lanjut, ada kemungkinan return investasi kita akan kalah oleh return pasar.
3. Senada dengan yang saya sampaikan di awal, walaupun dividend yield tetap namun harga sahamnya terus turun, secara nominal dividen yang kita terima akan terus menurun juga. Ini perlu kita perhatikan karena bisa menyebabkan return investasi kita secara keseluruhan sangat rendah atau bahkan negatif. Oleh karenanya, jika berburu saham dividen, perhatikan juga apakah prospek bisnisnya masih akan bagus juga atau tidak ke depannya. Dividen yang kita dapatkan akan bisa terus meningkat jika laba perusahaan juga terus meningkat. Demikian juga sebaliknya.
Apakah harga saham BJTM akan terus menurun atau berhasil pulih? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Yang jelas, masa depan mungkin saja berbeda dari masa lalu. Kinerja bisnisnya bisa saja menurun.
Apakah saham-saham dividen tinggi juga akan memberikan return yang seperti ini? Belum tentu. Kita tidak bisa begitu saja meng-generalisasi.
Selalu kerjakan PR-mu.
Disclaimer: Tulisan ini adalah media edukasi dan bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Segala kerugian sebagai akibat dari penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis.
$BJTM