馃彮 SSIA: Revise up 2024 Targets, NAV & Strategic Developments
Surya Semesta Internusa ($SSIA) menggelar analyst meeting pada Rabu (22/5) berikut adalah beberapa poin penting pada meeting tersebut.
鈻笍 FY24 target & Marketing sales revise up - Target marketing sales 2024 dinaikkan +83% dari semula ~65ha (45ha Subang, 20ha Karawang) menjadi 184ha, yang membuat target marketing sales menjadi Rp2.2T. Marketing sales target ini di kontribusi dari 164ha dari Subang (108ha dari BYD yang sudah terfinalisasi dan 56ha yang dalam tahap negosiasi dengan 1 perusahaan garmen) dan 20ha dari Karawang. Untuk finansial, SSIA menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp5,6 T (+23% yoy). Sedangkan laba bersih ditargetkan tumbuh menjadi ~Rp500 M (+182% yoy).
鈻笍 BYD Land Sales signed, potential of additional sales - Estimasi rata-rata margin dari penjualan Subang 2024 ada di 50% (menggunakan asumsi target ASP manajemen di US$80/m2 pada 2024 dan COGS sebesar US$40-50/m2), lebih rendah dari margin penjualan industri SSIA yang mencapai 73% di FY23, karena Subang adalah kawasan industri baru. Walaupun manajemen tidak merinci detail nilai transaksi penjualan 108ha kepada BYD, margin penjualan ini kemungkinan besar akan lebih rendah dari 50%, karena BYD adalah anchor tenant. Sebagai anchor tenant, BYD bisa menarik demand land sales dari supply chainnya dan tenant lain. BYD sendiri juga sudah memberikan inquiries untuk tambahan lahan sebesar 30ha, menurut manajemen.
鈻笍 Strategic Partnership with Djarum Group - SSIA menyebut investasi sebesar ~Rp3,1 T dari salah satu entitas anak Djarum, PT Anarawata Puspa Utama akan digunakan untuk pembayaran hutang sebesar~Rp1,4 T sehingga gearing ratio akan turun ke ~22% (vs 57% FY23). Sisa dana akan digunakan sebagai capex pengembangan Subang Smartpolitan kedepan. Total capex untuk pengembangan fase I dan II Subang Smartpolitan sekitar Rp3 T.
鈻笍 NAV Rp2,781/lembar, ~60% disc to NAV - Menurut kalkulasi manajemen SSIA, valuasi porsi kepemilikan SSIA di Subang Smartpolitan sebesar 63,5% naik dari Rp1,8 T menjadi Rp5,4 T setelah investasi dari Djarum. Dengan berasumsi valuasi aset lainnya tidak berubah, kalkulasi NAV SSIA menurut manajemen mencapai Rp13,1 T atau setara Rp2.781/lembar, sekitar ~60% diskon dari harga saham pada penutupan Senin (27/5).
鈻笍 Subang Smartpolitan development update - Pembangunan akses tol Patimban masih dalam proses pembebasan lahan dan direncanakan mulai dibangun pada 3Q/4Q23 dan beroperasi pada 1Q26. Dalam proyek tol senilai ~Rp3,3 T ini, anak usaha SSIA yang bergerak dibidang konstruksi, Nusa Raya Cipta ($NRCA) ditargetkan menjadi subkontraktor. Manajemen menargetkan fase I dari Subang Smartpolitan bisa beroperasi tahun ini. Pembangunan fase II juga akan segera dimulai karena pembelian lahan BYD berada di fase II.
--------------
Arvin Lienardi (@ArvinL)
Investment Analyst Stockbit