$PBRX Contoh Laporan Keuangan yang Aneh di IHSG
Di postingan sebelumnya saya sudah bahas tentang kasus PKPU yang sedang dihadapi oleh PBRX karena ada salah satu vendor perusahaan yang merasa belum dibayar sehingga mereka menuntut PKPU. Bisa baca kisahnya di sini https://cutt.ly/6eyy11WP
Melihat berita PKPU itu, saya jadi tertarik baca laporan PBRX untuk melihat apa sebenarnya masalah hidup PBRX sehingga susah banget bayar utang. Setelah baca sekilas laporan keuangan PBRX dengan menggunakan metode #Jongkoxnomic yang saya adaptasi dari buku Analisis Laporan Keuangan milik Pak Toto, saya menemukan bahwa masalah utama PBRX adalah masalah arus kas. https://bit.ly/45FDAJu
Arus kas pada laporan keuangan adalah catatan yang mencatat aliran masuk dan keluar uang tunai dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Ini mencakup aktivitas operasi (seperti penjualan dan pembelian), investasi (seperti investasi dalam aset jangka panjang), dan pendanaan (seperti pinjaman dan pembayaran dividen). Arus kas memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai dan mengelola keuangan dengan baik. Nah pada kasus PBRX ini, selama bertahun-tahun mereka mengaku bisa cetak laba tapi mereka kesulitan bayar utang. Itu artinya mayoritas laba mereka itu tidak otomatis dalam bentuk kas.
Laba yang tercatat dalam laporan laba rugi tidak selalu sama dengan arus kas yang sebenarnya masuk ke perusahaan. Beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan dapat mencetak laba tetapi mengalami kesulitan dalam membayar utang karena gagal mencetak arus kas yang cukup adalah PBRX mungkin telah mencatat pendapatan dari penjualan barang atau jasa, tetapi jika sebagian besar penjualan dilakukan dengan kredit, uang tunai mungkin belum masuk ke perusahaan dalam jangka waktu yang sama dengan penjualan. Ini dapat menghasilkan laba yang tercatat tetapi kurangnya arus kas yang cukup. Ini bisa terjadi karena piutang macet.
Jadi PBRX sudah mengakui piutang itu sebagai Revenue tapi kemudian piutang gagal ditagih sehingga cashflow perusahaan bermasalah. Untuk membiayai operasional dan capex perusahaan, PBRX ambil utang bank dan Obligasi lalu akhirnya utang menumpuk dan terjadilah PKPU. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara laba yang tercatat dan arus kas yang sebenarnya untuk menghindari kebingungan tentang kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Benjamin Graham mengajarkan agar investor jangan hanya lihat laporan laba rugi tapi juga lihat laporan piutang dan arus kas perusahaan. https://bit.ly/3PP2BgF
Soalnya banyak perusahaan mengaku cetak laba tapi ternyata itu hanya laba laba.
Salah satu keanehan yang bisa kita lihat di laporan keuangan PBRX adalah kepemilikan mereka di anak usaha Teodore Pan Garmindo (gambar 1).
Jadi awalnya Teodore Pan Garmindo ini adalah anak usaha PBRX karena PBRX adalah pemilik suara mayoritas 51% saham. Tapi kemudian di September 2023, PBRX tiba - tiba kehilangan pengendalian atas Teodore Pan Garmindo meskipun masih punya 51% saham. Ini sungguh aneh. Bagaimana bisa perusahaan kehilangan pengendalian atas 51% saham secara mendadak.
Yang masalah lagi adalah PBRX memiliki piutang usaha 5,95 juta dollar dan piutang lain - lain 17,2 juta dollar pada Teodore Pan Garmindo. Dengan total piutang 23,15 juta dollar atau sekitar 370 Miliar rupiah, PBRX malah tidak bisa tagih piutang tersebut.
Jika PBRX memiliki piutang sebesar 370 miliar pada perusahaan Teodore Pan Garmindo, itu berarti bahwa Teodore Pan Garmindo masih memiliki hutang kepada PBRX sebesar 370 miliar. Dalam konteks ini, piutang mengindikasikan jumlah uang yang masih harus dibayar oleh Teodore Pan Garmindo kepada PBRX atas barang atau jasa yang telah diberikan oleh PBRX kepada Teodore Pan Garmindo.
Ini bisa berarti bahwa Teodore Pan Garmindo telah membeli barang atau jasa dari PBRX dan belum membayarnya sepenuhnya, atau mungkin ada kesepakatan pembayaran tertentu yang harus dipenuhi oleh Teodore Pan Garmindo kepada PBRX dalam jangka waktu tertentu.
Yang bikin penasaran adalah siapa pemegang saham 49% Teodore Pan Garmindo? Siapa direktur dan komisaris Teodore Pan Garmindo? Apakah ada hubungan keluarga dengan PSP PBRX? Hanya sekedar bertanya 馃檹
Apakah ada manipulasi Laporan keuangan PBRX? Entahlah. Yang bisa memutuskan apakah ada manipulasi laporan keuangan adalah OJK dan BEI. Dari laporan audit laporan keuangan full year 2023, kita bisa melihat bahwa auditor mengatakan bahwa laporan keuangan PBRX itu mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (gambar 2). Itu artinya auditor tidak terlalu mempermasalahkan lepasnya pengendalian atas PT Teodore Pan Garmindo dan piutang macet PBRX yang aneh.
Saya sudah pernah membaca laporan keuangan $TLKM $ANTM $CUAN $BREN tapi tidak sampai menemukan laporan keuangan yang aneh seperti PBRX.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi聽 Pintarsaham di sini 聽
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/3