Serial Catatan Perjalanan Investasi
Sang Pembelajar
----------------------------------------------------------
Milestone 100 Juta Pertama di Saham
----------------------------------------------------------
Saya memang masih pemula didunia persahaman. Selama 4 tahun milestone perjalanan investasi di Bursa Efek Indonesia yang dimulai dipertengahan tahun 2020, untuk nilai portofolio 100 juta pertama saya baru tercapai di quartal pertama tahun 2024 ini.
Sebelumnya setelah saya punya penghasilan sendiri saat mulai bekerja sekitar 12 tahun yang lalu, yg saya lakukan hanya menabung biasa di Bank. Nilai tabungan 100 juta itu tak pernah bertahan lama, begitu tercapai angka 100 juta biasanya akan langsung ter-reset ke angka minimal 3 bulan biaya hidup saat itu dan kebutuhan dana untuk sewa kontrakan rumah. Terkait tempat tinggal, karena saya hidup jauh merantau ke Pulau Jawa dari daerah asal saya di Provinsi Sumatera Barat, untuk saat ini sewa rumah kontrakan masih menjadi pilihan saya, mengenai alasannya tidak perlu saya jabarkan di catatan ini karena poinnya memang lebih ke milestone perjalanan investasi.
Untuk tabungan 100 juta pertama saya terkumpul di akhir tahun 2015, kira-kira setelah 4 tahun bekerja. Tabungan tersebut saya gunakan sebagai biaya menikah, membeli kebutuhan dasar sebagai modal untuk hidup berumah tangga hingga tersisa untuk dana darurat sekitar 30%nya yang setara untuk biaya hidup 10 bulan kala itu.
Singkat cerita ditahun 2020 saya juga berhasil menabung lebih dari 100 juta. Saat itu anak pertama saya berusia 3 tahun dan anak kedua berusia 6 bulan. Pandemi Covid-19 menghantam Indonesia kala itu, melumpuhkan ekonomi dan terjadi crash di pasar saham. Mobilitas sangat terbatas dengan adanya PSBB dan PPKM. Saya yang berdomisili di Kota Tangerang saat itu tentu sangat terkena imbasnya.
Mengingat harus jaga jarak dan demi keamanan dan sterilitas moda transportasi bagi 2 anak saya yang masih balita, di awal tahun 2021 saya putuskan membeli sebuah mobil MPV bekas (tangan pertama 3 tahun pakai) dari tabungan saya yg 100 juta lebih itu. Sisa dana darurat saat itu sekitar 3 bulan biaya hidup. Untuk membayar sewa rumah diakhir tahun, saya terpaksa mengurangi porsi investasi di saham, sehingga separuh nilai investasi saya cairkan. Dari sini saya belajar lagi bahwa untuk investasi benar-benar harus menggunakan uang dingin, dan harus tersedia dana darurat minimal 6 bulan biaya hidup, sehingga saat ada kebutuhan mendesak investasi kita tidak terganggu.
Harapan saya setelah melalui jalan yang berliku, terseok-seok menyisihkan penghasilan dengan memisahkan kebutuhan hidup sehari-hari, dana darurat dan modal investasi hingga mencapai milestone 100 juta pertama di saham ini, kedepan pencapaian saya ini tidak ter-reset lagi seperti sebelumnya tapi menjadi titik pijakan yg lebih kokoh untuk bergerak ke milestone-milestone berikutnya sampai tercapai cita-cita Financial Freedom yang diimpikan banyak orang. Maka dari itu saya bertekad untuk terus konsisten berinvestasi di pasar modal dengan menerapkan strategi longterm dividen investing.
Stockpick yang saya pilih adalah kombinasi saham berdividen jumbo yang pergerakan harganya sangat volatile diimbangi dengan saham yang rutin bagi dividen dan pergerakan harganya relatif tidak volatile extrim. Pertumbuhan portofolio utamanya ditopang oleh nilai dividen yg cenderung bertumbuh dengan rajin nambah jumlah lot dan pantang average up, utk nambah lot belinya pas merah saja, memanfaatkan momentum corporate action.
Melalui tulisan ini tidak ada maksud saya untuk pamer, tidak mengajak orang lain untuk mengikuti strategi investasi cara saya, atau pakai stockpick di portfolio saya juga tidak meminta pujian dari pembaca siapapun, justru masukan dan insight investasi yg saya butuhkan. Tidak ada yg bacapun bukan menjadi masalah bagi saya. Kalaupun ada sedikit manfaat bagi orang lain yang sempat membaca corat coret tulisan saya ini semoga dicatat sebagai ilmu yg bermanfaat.
Masya Allah, Tabarakallah.
Random tag $ASII $PTBA $SPTO $MPMX $SMSM
# Catatan ngalor ngidul investasi saham
# Bukan ajakan jual beli saham yang ditag
# Disclaimer on
# Dividen investing
1/2