$SMSM Tidak Sempurna Tetapi Layak Dipertimbangkan
(Namun Tetap Keputusan Investasi ada di (Jempol) Masing-Masing Ya)

Sebagai awalan tulisan saya harus mengakui bahwa kalau ada yang berhasil cuan di emiten ini sampai hampir bagger (100%) maka selamat, sayangnya saya sendiri di emiten ini bahkan tak sampai cuan 50%, dan itu-pun sudah hitung dividen yang saya terima. Kenapa saya tak bisa bagger tentu bukan karena saya beli setelah tahun 2022 tetapi saya justru beli di 2021 dan sejak 2023 sepertinya saya sudah tidak punya, karena sudah jualan duluan. Bisa ditelusuri sendiri riwayat tulisan saya.

Di pasar modal kejadian selalu mirip-mirip, kalau tak mau dibilang berulang, yang sudah punya barang berharap harga tak turun, tetapi untuk yang seperti saya, yang baru mau koleksi berharap harga akan turun. Saya tidak mendoakan siapapun di sini merugi tetapi memang saya ada harapan, meski harap-harap cemas juga harga SMSM akan koreksi.
Kalau misal harga SMSM turun sampai, katakan 1.400 dan LK Q2 atau Q3 belum rilis, beli dalam porsi besar di harga 1.400 juga tentu butuh keyakinan.

Saya atau siapapun yang masih punya sedikit barang (saham SMSM) dan ingin beli, pasti berharap harga SMSM akan turun sampai 1.400 atau berapapun supaya bisa beli murah. Namun kalau sudah kejadian dan kalau yang seperti saya yang berpatokan pada kinerja (bisa dilihat di Laporan Keuangan) belum nampak kinerjanya, saya bisa katakan pasti cemas, minimal ada sebersit tanya, "bagaimana kalau kinerja SMSM memang menurun?"

Namun seperti yang sudah banyak guru saham katakan, beli-lah emiten yang kita pahami dan ingin invest di dalamnya.
Itulah mengapa di tulisan di atas saya selalu tulis 1.400, bukan 1.000 apalagi 200.

Kita sama-sama tahu bahwa ada isu bahwa penjualan kendaraan mulai lesu, bisa dicari saja di media. Data Gaikindo dan AISI juga memvalidasi hal tersebut. Data Gaikindo terlampir di gambar pertama sedangkan AISI dapat diakses melalui link berikut https://cutt.ly/Jer5zcDH. Mohon maaf kalau saya menampilkan data yang sudah diketahui, saya kira investor di sektor otomotif pasti sudah mengetahui data-data tersebut.

Lantas kenapa 1.400 dan SMSM menarik buat saya pribadi?

Angka 1.400 itu saya ambil dari angka konservatif saya pribadi. Saya setidaknya berharap SMSM bisa memberikan kepada saya dividen setidaknya (minimal) 5%, yang apabila diukur dari kondisi "buruk" di tahun 2021 adalah sebesar kurang lebih 70 Rupiah/lembar saham. Maka apabila 70 adalah 5% berarti harga yang rela saya bayar maksimal adalah 1.400.
Di paragraf di atas saya tidak bilang bahwa tahun 2024 atau 2025 atau selanjutnya SMSM dividennya pasti jadi 70 Rp/lembar karena penurun kinerja (laba bersih). Itu sekedar jaga-jaga saja.

Berhenti di situ saja?
Tentu saja tidak.

Hal yang perlu kita sama-sama tahu adalah bahwa pendapatan (penjualan) dan laba bersih SMSM itu relatif terus meningkat, bahkan ketika penjualan/produksi kendaraan bermotor (KB) di Indonesia mulai melandai peningkatannya bahkan beberapa tahun terakhir cenderung stagnan kalau tak ingin dibilang menurun.
Data terdapat terlampir di gambar kedua dan ketiga.

Kalau ditelisik di data penjualan secara geografis SMSM, juga terlihat bahwa sejak tahun 2017 s.d. 2023 pendapatan dari domestik SMSM telah meningkat hampir dua kali lipat, bandingkan saja pada gambar sebelumnya apakah sejak tahun 2017 s.d. 2023 penjualan/produksi KB Indonesia meningkat dua kali lipat, perhatikan angka-angkanya tiap tahun.

Untuk yang belum memperhatikan SMSM saya ingin menyampaikan bahwa SMSM adalah produsen sparepart aftermarket, jadi kalaupun produksi/penjualan KB Indonesia stagnan bahkan cenderung menurun saya pribadi percaya bahwa selama jumlah KB di Indonesia meningkat dan ekonomi aman-aman saja yang akan menyebabkan masyarakat tetap berkomuter dan merawat KB yang digunakan maka yaa seharunsya kinerja SMSM akan aman dan semoga terus meningkat.
Saya pribadi kurang setuju apabila ada yang bilang bahwa dengan menurunnya penjualan KB di Indonesia akan berdampak buruk pada kinerja SMSM, kalau menurunnya perekonomian Indonesia yang membuat masyarakat enggan merawat (membeli sparepart after market) berdampak negatif pada SMSM maka saya setuju.

Kalau langsung to the point di tanya, berarti beli SMSM di 1.400 ke bawah saja ya?
Kalau saya pribadi sudah saya cicil saja sekarang tapi dengan kondisi cuma nyocol saja atau beli selot saja biar tidak lupa.
Siapa yang tahu, selain Tuhan, kalau kinerja SMSM bagaimana di Q2 atau Q3 tahun ini.
Saya memang percaya bahwa penurunan penjualan/produksi KB tidak berdampak negatif pada kinerja SMSM tapi kalau ternyata perekonomian juga memburuk dan pembelian sparepart after market di masyarakat menurun juga, saya kan tidak/belum tahu.

Sebelum terakhir saya mau ingatkan bahwa saya tidak memiliki niat menjadi swinger mingguan apalagi bulanan.
SMSM saya juga percayai bukan tempat yang bisa menghasilkan ribuan persen keuntungan dalam waktu kurang dari setahun, emiten ini emiten yang relatif sudah mature, jadi efek kejutnya (kenaikan laba yang signifikan secara tiba-tiba karena efisiensi atau hal baru lainnya) sudah berkurang dan rerata isinya adalah pemburu dividen yang sudah sama-sama tahu seperti apa SMSM dan bagaimana perilaku para pemegang sahamnya - yang penting dividen lancar dan kalau bisa membesar, masalah harga saham urusan kesekian.

Kemudian selalu ingat keputusan investasi ada di pribadi masing-masing. Mungkin SMSM buat saya menarik bisa jadi tidak untuk anda. Selalu ingat tidak ada yang pasti di dunia, apalagi di bursa.

Lantas saya juga mau bilang bahwa kalau ada yang floating loss di SMSM, yaa memang seperti itulah di bursa, semoga bisa jadi pembelajaran. Kalau yang memang sudah niat floating loss, seperti saya di SMSM yaa bagus berarti mungkin memang sudah paham apa tujuannya. Sekali lagi ingat yang merah hari ini belum tentu akan merah dua atau tiga tahun lagi, tapi belum tentu sudah hijau juga sih. Semua kan sesuai kehendak Tuhan. Kita hanya berhak berusaha dan berkewajiban menerima kehendak-Nya.

Terakhir sebelum penutup, buat saya pasangan (balancing) dari SMSM adalah $DRMA , yang satu aftermarket, satunya part ke produsen. Satunya relatif alon-alon waton kelakon, satunya ekspansi teross. Itu hanya di sektor otomotif yaa belum sektor lainnya.

Oiya, jangan lupa kalau percaya akan ada kres ke depan, yaa ditebelin kas-nya.
Biasanya tidak ada barang mahal di kres, semuanya promo karena butuh likuiditas.
Salah satu alasan saya cuma nitip sedikit di SMSM dan jaga nafsu belanja di emiten lainnya + bekerja lebih keras wkwk.

Sekian, semoga senantiasa yang terbaik untuk kita semua.

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy