π² CONCENTRATED VS. DIVERSIFIED PORTFOLIO πΏ
I used to be a fan of diversification; 50% bond (RDPT), 40% stock, 5% gold, 5% crypto. Dan dari komposisi 40% saham itu ada 10-15 saham di sektor yang berbeda. Bagaimana hasilnya?? Mediocre return below 10% per year. Memang terlihat reduced drawdown sih, gak pernah tuh porto sampai minus dalem, tapi yaa returnnya juga jadi gak maksimal.
Lalu, apa yang salah dengan metode diversifikasi? Well, tidak ada.. Tapi menurut saya, belum waktunya.. Karena AUM saya masih seupil.. Kalau AUM saya sudah besar, 10% itu bisa saja sangat signifikan terasa, no wonder Sandiaga Uno misalnya taruh 50% kekayaannya di fix income instrument macam obligasi.
Intinya saya terlalu cepat meniru alokasi porto orang kaya, padahal saya masih miskin.
Ada 2-3 saham di porto saya yang terbang 50%++; $ICBP (masih dihold), $CLEO (dijual terlalu cepat), bahkan ada yang bagger; $BNGA.
TAPI, karena diversifikasi terlalu lebar, kenaikan itu jadi kurang terasa.
Andai saja, andai saja nih ya, waktu itu saya dorong semua modal saya di salah satu saham tersebut, return porto saya tidak akan lah semenyedihkan ini. Return di atas 50% dalam 2 tahun itu sudah sangat waw sekali.
Tapi yaa, tidak ada gunanya juga menyesali apa yang sudah terjadi, saya ambil ini sebagai pembelajaran saja. Berarti sekarang tinggal cari saja 1-2 saham yang saya yakini memiliki potensi untuk menghasilkan return yang sama seperti saham-saham tersebut. Dan dengan ini sungut lele saya harus mulai dilatih.
Saat ini, sebetulnya ada banyak sekali peluang yang ditawarkan oleh market. Di saat saham-saham hype dan hot stocks digoreng sampe kelewat gosong, menawarkan $CUAN instan yang disukai oleh bocil-bocil Gen-Z masa kini, saham-saham perusahaan dengan fundamental baik, yang memiliki durable competitive advantage yg tinggi, diobral dan seakan tinggalkan begitu saja. Harga saham gak kemana-mana, padahal tidak ada masalah yang berarti pada kinerja perusahaan.
PE 5x vs. 500x?? Kadang berpikir logis itu susah memang, tidakkah belajar dari tahun lalu terkait hype bank bijital?
Oke, kembali ke topik utama yaitu manakah strategi yang lebih baik? Concentrated atau Diversifikasi? Jawabannya tergantung.. Bagi saya, yang AUMnya masih seupil, saya rasa concentrated portfolio (2-3 saham) itu sudah cukup. Kalau ALL-IN di 1 saham juga oke sih kalau memang punya biji yang keras, tapi kalau saya kira-kira seperti ini pembagiannya;
1. 50% di saham andalan β winner stock bahasa kerennya, dimana keyakinan saya di saham tersebut sangatlah tinggi, misal karena memang sudah dirasa terlalu murah, sehingga MOS (Margin of Safety) yang ditawarkan tinggi (di atas 50%). Ini sih tinggal tunggu saja 1-2 tahun hingga dia kembali ke valuasi wajarnya, baru dilepas.
2. 30-40% di max 2 saham yang lain β yang bisa diswitch lebih fleksibel, tergantung opportunity yg ada.
3. 10-20% cash, untuk jaga-jaga, bagi saya pribadi ini selalu terisi sih, karena setiap bulan saya top-up dari sisa uang yang tidak terpakai di bulan lalu.
Dalam investasi, sejatinya hanya ada 3 PR yang harus dilakukan oleh seorang investor:
Mengumpulkan informasi tentang perusahaan β menilai karakter perusahaannya apakah layak untuk kita βmenaruhβ modal kita pada perusahaan tersebut β dan yang terakhir valuasi - apakah perusahaan tersebut ditawarkan oleh market kepada kita dengan harga diskon, harga wajar, atau malah harga premium.
Tentu kita mau perusahaan bagus yang ditawarkan di harga murah β mercy harga bajaj
Dan ada 3 hal yang perlu dimiliki oleh setiap investor:
1. Vision, seperti mata harimau, yang melihat jauh ke depan, bukan time frame bulanan atau hanya mingguan.
2. Courage, untuk membeli dengan modal yang besar, kalau sikit sikit mah mana kerasa.
3. Patience, untuk menunggu, menunggu manajemen, orang-orang yang bekerja giat di perusahaan tersebut, melakukan yang terbaik yang bisa mereka lakukan, sehingga perahu yang kita naiki bisa sampai ke tujuan, bukan terjun ke jurang.
Jadi yaa begitu, ALL-IN $BTC juga boleh silahkan saja, jual rumah, gadai kolor, utang pinjol.. saham sudah ketinggalan zaman.. saham adalah warisan peninggalan Belanda.. Belanda menjajah Indonesia selama ratusan tahun.. Jangan mau dijajah oleh saham! Sakamoto is our hero, Nippon cahaya Asia!