BANK "TERKUAT" DI INDONESIA
Sepertinya ada beberapa user yang cukup sering menggaungkan 'kebangkrutan' $BTPS. Sepertinya mereka terpicu atas penurunan harga BTPS yang bisa dikatakan sangat dalam 1-2 tahun ini.
Saya pribadi jadi penasaran dan cukup tergelitik untuk memeriksa kebenaran postingan netizen yang bersangkutan, apakah ucapannya benar atau hanya hoax semata?
Kebangkrutan dari sebuah Bank sendiri salah satunya dapat dilihat dari kecukupan modal bank tersebut. Kecukupan modal ini telah diatur dalam beberapa peraturan dari BI/OJK salah satunya "Peraturan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum"
Dalam pasal 2 nomor 2 tertulis
"Bank wajib menyediakan modal inti (Tier 1) paling rendah sebesar 6% (enam persen) dari ATMR dan modal inti utama (Common Equity Tier 1) paling rendah sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari ATMR baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak."
Standar minimum permodalan Bank ialah memiliki setidaknya 4.5% Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dalam bentuk Modal Inti Utama Tier 1 dan 6% Modal inti Tier 1. Hal ini sesuai dengan Basel Framework yang memberikan standarisasi bank di dunia.
Setelah kita mengetahui landasan peraturan maka saatnya kita telaah laporan keuangan bank di Indonesia. Saya mencoba menyisakan sedikit waktu saya malam ini untuk membaca laporan publikasi Q1 2024 setiap Bank umum Indonesia yang bisa saya dapatkan satu per satu. Dan hasilnya adalah *DRUMROLL* 馃 馃 馃
BTPS memiliki kecukupan modal CET 1 terhadap ATMR sebesar 47%, hampir 8x standar yang telah ditentukan! Bahkan bila diurutkan, BTPS memiliki kecukupan modal terkuat no.2 dibanding seluruh bank umum Tbk di Indonesia. Dilihat dari profil debiturnya hal ini cukup wajar namun pandangan saya sebenarnya BTPS bisa dikatakan konservatif sekali sehingga agak sulit bagi saya untuk membayangkan adanya 'kebangkrutan' yang bisa melanda BTPS dalam jangka waktu pendek ini.
Dari yang paling bawah dapat dilihat ada $BJBR $BBTN $BMRI yang memiliki rasio CET1/ATMR dibawah 20%. Walaupun dikatakan rendah dibanding bank yang lain namun bila dibandingkan dengan regulasi, angka ini masih memenuhi. Dari pengamatan ini, menurut saya pengelolaan bank di Indonesia dapat dikatakan cukup konservatif terutama bila dibanding dengan Bank2 di USA yang saya lihat memiliki rasio <15% secara rata2.
Sementara dari Big4 Bank yang ada di Indonesia $BBCA mengunguli pesaingnya dengan kecukupan modal inti utama sebesar 25%, terpaut cukup jauh bank besar lainnya seperti BRI. Hal ini tidak dapat dipungkiri juga menjadi dasar atas harga premium yang diberikan pasar terhadap BCA sebagai bank besar dengan permodalan yang kuat. 馃挮
Jadi, netizen yang budiman clear ya 馃榿