Bukan Tentang Sop Buntut
Kemarin saya berencana untuk hadir RUPS $PTBA, datang lebih awal, namun saat perjalanan melihat di grup seliweran foto bahwa yang antri sangat banyak. Begitu sampai, benar saja antriannya panjang sekali, saya tidak tahu ada berapa byk orang yang ngantri tapi pastinya ada ratusan. Tahun sebelumnya saya bisa ikut masuk kedalam ruangan rapat tapi hanya dibatasi 50 peserta, ternyata tahun ini juga sama hanya 50 peserta.
Akhirnya saya pun ikutan antri, saat antri ada 2 orang dibelakang saya yang sedang asik ngobrol, saya pun keenakan nguping. Kurang lebih begini obrolannya, kalian bayangkan si ibu ngomong dengan khasnya suara org bandung;
L = pria, umur 25-35
B = ibu, umur 40-55
L : dari mana asalnya bu?
B : dari bandung
L : wah berangkatnya dari jam berapa?
B : dari jam 5 pagi saya jalan, ini antriannya panjang bener ya, masih bisa masuk ga ya?
L : ga tahu ya bu, semoga aja bisa masuk, ini kayaknya banyak yang antri karena mau ambil souvenirnya rups
B : aduh, kalo souvenir mah ga penting atuh, souvenir cuma berapa ratus ribu itu, saya pengen hadir masuk ke ruang rapat, biar bisa nanya-nanya tentang perusahaannya
L : oh iya, semoga ibu bisa masuk ya, kalo rups yang lain biasa peserta bisa muat sampe 100 orang, kayak $BJBR gitu, ibu invest di sini ya? sudah beli saham dari kapan ibu?
B : iya, saya pertama beli PTBA sekitar 2 tahun lalu, waktu harga coal di 400 itu, saya masuk nyicil terus kalo dikasih dividen, nanti pas turun saya tambah lagi begitu
L : oh, ibu belinya PTBA saja? atau ada batubara lain, seperti $ITMG $ADRO gitu? average nya tinggi dong bu?
B : yang lain ada, tapi ini saya paling banyak, sekitar 3000an lah, kan saya nyicil terus setiap dapat dividen, jadi harganya turun terus
L : ibu ikut kelas begitu? atau gimana belajar sendiri?
B : saya nonton di yutub yang gratisan, ada juga keluarga yang ajakin waktu itu beli saham pas covid, jadi saya ikut-ikut aja
B : caranya saya simpel atuh, beli perusahaan bagus yg gede bagi dividen, nanti pas cum datenya selesai kan pasti jatoh, itu kita serok lagi kumpulin, kamu sendiri beli saham apa?
L : kalo saya 2 sektor doang skrg ibu, bank sama coal juga, ini coal kan jg lagi turun, bank jg lagi merah2 terus, jadi porto ga kemana-mana
B : oh ya gpp, yang penting bagi dividen, nanti dividennya kita pake serok lagi sahamnya, makin banyak saham kita, kamu sendiri datang dari mana?
L : dari depok, tapi ga sejauh ibu lah, niat bener sampe kesini.
Akhirnya meja registrasi dibuka, dan antrian mulai bergerak, disini saya sudah tidak begitu fokus untuk nguping, karena proses registrasi berjalan cukup lancar, jadi yang buat antriannya numpuk karena meja registrasi belum dibuka. Sayangnya, saya tidak bisa ikutan ke ruang rapat untuk nguping berapa dividen yang akan dibagikan. Setelah registrasi selesai, saya dapat sop-buntut, dan bergegas pulang untuk ikut rupsnya secara online.
Saat kembali, saya teringat akan perbincangan si mas” dan ibu” ini, dimana saya pikir ibu yang tidak mengerti tentang pasar modal tapi memiliki nalar/pola berpikir yang benar seperti ini banyak sekali. Untuk berhasil di pasar modal, terlebih bagi mereka yang tidak menguasai teknik/cara analisa yang njlimet sebenarnya tetap bisa mendapatkan keuntungan diatas rata-rata dari saham. Beli perusahaan yang konsisten bertumbuh dan konsisten memberikan dividen.
Bukan cara tercepat, tapi cara ini hampir sangat sulit untuk gagal. Asalkan kita tidak membelinya KEMAHALAN. Cara seperti ini juga tidak memberikan hasil yang fantastis, namun bisa dipastikan jauh diatas bunga bank. Perhatikan ibu itu berkata, dari dividen kita serok kembali saham kita bertambah banyak. Saya yakin ibu ini sudah menghitung berapa yield yang didapatkan makanya ia masih berpegang teguh pada saham yang dimilikinya dan konsisten menambah.
Begitu sampai di rumah, langsung nonton rupsnya, masuk agenda rapat no.2 pun dibicarakan dimana MIND-ID memberikan saran pembagian dividen sebesar 75% dari total laba bersih PTBA. Cukup masuk akal, karena posisi PTBA saat ini sedang fokus menambah jumlah produksi dan disatu sisi MIND-ID perlu lebih banyak arus kas untuk akuisisi INCO dll.
Congrats untuk shareholdernya Bukit Asam atas dividen 2023, oh ya saya baca di berita RKAB sudah disetujui hingga 2026 dimana total produksinya direncanakan mencapai 60 juta ton per tahun nanti. Semoga beneran kejadian, dan dividennya semakin besar ya.
Selamat Hari Raya Isa Almasih bagi teman-teman stockbitor yang merayakan. ☕
1/3