TIGA RAHASIA SUKSES BERINVESTASI DI PASAR SAHAM INDONESIA
Like untuk lebih banyak insight seperti ini!
Pernahkah teman teman crosscheck berapa return yang didapat ketika teman - teman invest di saham Indonesia dalam 20 tahun belakang ini? Saya yakin yang ngecek hanya para profesional kaya saya dan teman - teman yang lama di market. Tahukah teman - teman bahwa cuma saham - saham big banks yang tumbuh lebih cepat dibanding inflasi dan depresiasi rupiah?
Jikia kamu membeli saham $INDF, $ITMG, $BSDE, $ASII jika diadjust terhadap 5% inflasi dan depresiasi rupiah dari tahun 2004 sampai hari ini, memberikan return negatif terhadap real value terhadap goods and services.
Saya sendiri pada May Gathering kemarin mengungkapkan bahwa, kalau kamu ngasal di saham Indonesia, kamu ga akan survive karena sulit sekali. Dari 902 saham, 271 saham bertato (notasi khusus). Bayangkan!
Dari saya beberapa rahasia untuk investasi di IHSG cuma 3:
COMPOUNDING
Saham indofood yang tadi saya bilang return negatif, jika kita melakukan coumpounding selama hold 20 tahun maka value yang dapat kita pertahankan cukup besar, setara dengan depresiasi rupiah. Hal ini membuat compounding merupakan suatu faktor hedging terbaik yang bisa teman - teman lakukan ketika investasi, jika memang dana deviden tidak perlu dipakai untuk keperluan tertentu. Compounding berarti, reinvestasi return yang kita dapatkan dari saham yang kita investasikan dengan membeli saham itu kembali.
VALUE INVESTING
Asal teman - teman tahu, selama 13 tahun saya di market, saya menyadari bahwa filosofi value investing itu sangat mirip dengan trading sebenarnya. Kalau trading kamu beli dan jual pada key level price, investing juga sama membeli pada key level price di bawah fair value dengan Margin of Safety yang kita tentukan kemudian menjualnya kembali pada harga fair price atau lebih. Junjunganmu Pak LKH bilang beli mercy harga bajaj jual harga mercy. Ya prinsipnya sama dengan Trading, maka secara filosofis Trading = Investing. Mungkin berbeda pada approach menentukan key levelnya, dimana Fundamentalist menentukan key price level dengan analisa performa dan valuasi perusahaan.
Ketika kamu membeli pada daerah di bawah fair value, saham ITMG, BSDE punya tendensi untuk memberikan return positi bila dihol jangka panjang. Tapi kalau kamu tidak dapat mengidentifikasi area beli yang tepat melalui valuasi, return yang didapat negatif setelah diadjust dengan inflasi dan depresiasi rupiah. Maka tidak salah, mengatakan bahwa, Value Investing adalah metode paling tepat untuk berinvestasi dan banyak yang sukses dengan metode ini. Fakta historis dan datanya saya cek demikian.
FUNDAMENTAL TRADING
Ini mainannya para analis - analis sekuritas dan analis independen kaya saya. Kita tahu ada perubahan signifikan entah itu Merger atau Akuisisi, Right Issue, atau simply ada pabrik baru. Yang lebih paham tentu dapat mengestimasi dengan detail skenario yang ada, sehingga expektasi performa perusahaan yang meningkat bisa diprediksi. Misalnya saham $PANI dll. Semua itu bukan murni Fundamental Valuation tapi projection yang yang saya dapat dari hasil analisis saya. Ini memang sulit, jadi saran saya Fundamental Trading anda skip, kecuali anda mau belajar.
In the end, kesulitan kita di pasar saham Indonesia itu sebenarnya terjadi karena banyak hal. Salah satunya belum masifnya dana lokal untuk support IHSG itu sendiri, sehingga banyak yang underappreciated karena kurang likuiditas, Aturan yang mengekang dan memihak, menurut saya. dan kondisi rupiah kita yang lemah.
Semoga teman teman berhasil! Jika ingin belajar lebih banyak tentang Fundamental, Komunitas GoInvest membuka kesempatan untuk Workshop online 3 hari plus 1 hari workshop membaca laporan keuangan, info lebih lanjut bisa melalui link: https://bit.ly/goinvestdaftar
Good Luck!
1/2