TPMA RI Part 3

RI TPMA ini study case yg menarik karena banyak angle yang bersliweran. So, mari kita coba melihat-nya dari angle yang benar.

Jika market-cap dari 3 lembar saham TPMA misalnya adalah 75, maka harga RI tanpa "kontroversi" adalah jika setiap pemilik 3 lembar saham lama bisa menebus 1 lembar saham RI dengan harga 25 juga.

Post-money-nya menjadi: 75 + 25 = 100. Pemilik lama jika menebus maka akan memiliki 4 lembar saham dengan total nilai 100, atau nilai per lembar saham tidak berubah tetap sebesar: 100 / 4 = 25.

Yang tidak menebus, juga akan tetap memiliki nilai sebesar: 3/4 x 100 = 75, alias nilai per lembar saham juga tidak berubah yaitu sebesar: 75 / 3 = 25.

Penebus RI yang tidak memiliki saham lama, juga sama akan memiliki 1 lembar saham baru atau nilai-nya adalah: 1/4 x 100 = 25.

Prospektus BEST masih harus ditunggu, tetapi for-the-sake of this discussion, anggaplah dulu akuisisi 65% saham BEST adalah decision business yang baik. Dan untuk itu, kita butuh uang.

Jika kita mempunyai aset X senilai 100, dan kemudian kita butuh uang, mungkinkah kita menjual nya dengan nilai 100 juga? Most likely tidak kecuali aset X itu adalah aset yg menjadi rebutan. Harga TPMA yang under-value mencerminkan TPMA bukanlah aset rebutan umat seperti BUKAGOTO pada masa kejayaan-nya. So?? Berikan diskon-lah.

Oleh karena itu, post-money yang seharus-nya 100, mereka berikan diskon sebesar: -7.6%.

Eh Bro, itu diskon-nya TPMA bukan-nya sebesar -30.6% karena dari harga market 670, RI-nya hanya 465, atau diskon sebesar: (465 - 670) / 670 = -30.6%???

Diskon per 1 lembar saham RI, BETUL nilai diskon-nya adalah sebesar itu, tetapi total value post-money setelah RI, dan kalau holder saham lama decide untuk mengambil RI, adalah: 3 x 25 + (100% - 30.6%) x 25 = 75 + 17.35 = 92.35, atau diskon sebesar: (92.35 - 100) / 100 = -7.6%.

Atau simply dihitung dengan menspread diskon tersebut ke setiap lembar. Total saham setelah RI adalah: 3 + 1 = 4, sehingga jatuh2-nya diskon setelah RI adalah: -30.6% / 4 = -7.6% untuk setiap lembar saham. Sama saja.

Sebentar Bro... kita punya company yang dihargai market sebesar 75, kemudian kita meng-investasikan lagi sebesar 17.35. Rugi-nya dimana??? BETUL SEKALI. Kerugian di atas hanyalah ilusi dari persepsi market semprul, jika market semprul ini berpandangan harga saham lama adalah otomatis menjadi sebesar 17.35. Saya bilang semprul karena business-nya karena fundamental-nya karena kemampuan-nya men-generate real money tidak berubah sama sekali. Thus hanyalah ilusi belaka.

TETAPI BETUL, bagi holder saham lama, yang decide untuk TIDAK MENEBUS, mereka rugi sebesar: -7.6% dari nilai saham mereka sekarang. Karena dari tadi-nya 3 lembar saham mereka yang bernilai 75, sekarang 3 lembar saham mereka bernilai: 3/4 x 92.35 = 69.3, atau nilai-nya berkurang sebesar: (69.3 - 75) / 75 = -7.6%.

Tetapi holder saham lama, yang tidak menebus RI, juga tidak rugi begitu saja. Mereka kan juga mendapatkan dividend interim sebesar: 45 / 670 = 6.7%. Jatuh2-nya mereka rugi: -7.6% + 6.7% = -0.9%. Fair juga kan, you hanya rugi on-paper -0.9% tetapi tetap mendapatkan potensi upsize yang lebih besar -- walaupun tidak sebesar shareholder yang decide untuk mengambil RI.

Dan dengan demikian kita bisa berkesimpulan bahwa TPMA memang tidak berniat membagikan dividend. Iya donk, butuh duid kok malah bagi dividend.

Juga dengan berputar dengan memberikan dividend dulu, dan kemudian melakukan RI dengan harga diskon, mereka akan dicatat sebagai saham yang konsisten rutin memberikan dividend. Dan saya menduga besaran dividend yang sebesar 45 itu ditentukan dengan cara perhitungan seperti ini -- alias sedemikian sehingga setelah bayar dividend dan mendapatkan investasi baru dari RI: no-money-out.

Kalau ada yang rugi, harus ada yg untung donk, kalau shareholder lama juga tidak rugi karena diberikan dividend, lantas keuntungan dari shareholder baru diambil dari mana??? Anda jeli, hukum kekekalan energi selalu berlaku dalam hal apapun. Keuntungan dari shareholder yang decide untuk mengambil RI adalah diambil dari bagian shareholder lama yang bagian cuan-nya dari cuan keseluruhan akan menjadi lebih kecil hahaha

TPMA memang setengah memaksa shareholder lama untuk ikut ambil bagian dalam RI. Wajar-lah orang butuh investasi baru boleh donk meningkatkan possibility-nya untuk mendapatkan investasi baru. Dan tetap fair, karena you diberikan dividend dulu -- then you can think what-to-do dengan tenang.

Dengan memberikan diskon luar biasa untuk penebus RI yang sama sekali tidak memiliki saham lama (-30.6%) -- mereka juga mendapatkan jaminan tambahan yaitu jika somehow RI mereka tidak laku, diskon yang relatif besar ini akan bisa mendapatkan peminat yang cukup.

Sudah cakep ini, karena ini mengindikasikan PSP dan manajemen yang cukup fair. Ini adalah segalanya untuk saya. Tidak, saya tidak pernah percaya ada PSP dan manajemen yang totally fair kecuali mendiang Charlie Munger haha So, saya juga menduga, pihak2 yang berkepentingan di TPMA cukup independen satu sama lain juga sehingga semua pihak terlayani interest-nya dengan fair.

Jadi memang terkandung pandangan juga, untuk investor yang memang sudah willing untuk investasi TPMA di harga 640 -- UNTUK APA DIKASIH DISKON BESAR???? HAHAHA Walaupun sebagai holder lama saya tentu berharap treatment yang at least sama dengan holder baru -- tetapi cara2 mereka ini ini sudah merupakan hasil pemikiran yang praktis memanfaatkan segala peluang2 yang ada sambil tetap memperhatikan kepentingan semua pihak.

Karena yang berpikiran untuk menunggu RI saja -- don't be so sure -- karena tidak ada jaminan Anda akan mendapatkan RI sebanyak yang Anda mau. Bayangkan holder TPMA yang sudah rela merogoh kocek-nya dengan harga 640, dan mempunyai potensi upsize lebih besar dari business baru yang akan diakuisi tanpa perlu melakukan apapun, tetapi sekarang malah diberikan kesempatan untuk menambah lembar saham-nya via RI dengan diskon -30.6%. Cash mereka juga sudah cukup gendut dengan dividend yang sebesar 6.7%. Total jenderal bersih2-nya mereka bisa menambah kepemilikan sebesar 11%!

Jika melihat pergerakan saham TPMA pada hari Selasa kemarin dimana pada pembukaan harga saham sempat anjlok ke harga 600-an, tetapi seketika pula harga-nya kembali. Ini bisa karena investor2 tulen melihat kesempatan baik, dan bisa juga manajemen TPMA melakukan jaga-an.

Percayalah, jumlah investor di bursa bisa jadi memang lebih sedikit dari trader, tetapi uang yang mereka kuasai jauh lebih besar :D)) Trader pasti bangkrut, hilang bersama seluruh uang2-nya, ditelan oleh investor2 yang akan selama-nya terus ada di bursa.

Jumlah lembar RI juga akan lebih sedikit lagi, karena holder yang tidak berniat top-up tetapi simply melakukan trick seperti yang dijelaskan di sini: https://stockbit.com/post/14581855, tanpa modal apapun, bisa menambah lembar saham-nya sebanyak 8%. Bagi trader ini tentu tidak begitu menarik, tetapi super menarik untuk investor. Karena cuan investor dari earning tidak berubah, tetapi dengan lembar saham yang lebih banyak nilai intrinsic kekayaan-nya naik sebesar 8%. GRATIS!

Trick ini tidak hanya untuk kita saja, tetapi termasuk bisa diterapkan oleh PSP sendiri.

Opsi terakhir adalah bagi yang memiliki cash lebih, baik dari dividend atau sources lain, dan decide untuk mengeksekusi RI-nya secara maksimal. Mereka memang tidak auto-cuan 8%, tetapi jika upsize betul terjadi, cuan mereka adalah yang terbesar. Wajar-lah, mereka put risk lebih banyak, cuan-nya juga lebih besar.

$IHSG $TPMA

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy