🚢 TPMA: Laba Bersih 1Q24 Lampaui Ekspektasi; Update Right Issue
Trans Power Marine ($TPMA) mencatat laba bersih sebesar US$5,7 juta (+17,2% YoY, -12,7% QoQ) pada 1Q24, melampaui ekspektasi karena setara 28,1% dari estimasi FY24 Stockbit (vs. 1Q23: 24,7%). Secara umum, pendapatan TPMA mengalami penurunan, tetapi masih dapat mencatatkan pertumbuhan laba bersih akibat peningkatan margin laba kotor dan kontribusi dari laba bersih entitas usaha, PT Trans Logistik Perkasa (TLP). Berikut rinciannya:
▪ Pendapatan TPMA turun menjadi US$16 juta (-6,4% YoY, -13,8% QoQ), diiringi oleh penurunan beban pokok pendapatan yang lebih signifikan (-13,2% YoY, -13,9% QoQ), sehingga margin laba kotor meningkat menjadi 41,02% (vs. 1Q23: 36,4%, 4Q23: 40,95%). Penurunan pendapatan disebabkan oleh persetujuan RKAB yang cenderung telat dan kondisi cuaca yang buruk akibat transisi dari El Nino ke La Nina. Sementara itu, penurunan beban pokok pendapatan disebabkan oleh harga perolehan BBM yang lebih rendah.
▪ Beban umum dan administrasi cenderung mixed menjadi US$1,2 juta (+6,2% YoY, -16,9% QoQ), sehingga margin laba operasi naik menjadi 33,3% (vs. 1Q23: 29,6%, 4Q23: 32,9%).
▪ Kontribusi laba bersih dari TLP turun menjadi US$1,1 juta (-3,3% QoQ). Meski demikian, laba bersih dari TLP tersebut jauh melampaui ekspektasi kami karena telah mencapai 61,1% dari estimasi FY24 Stockbit di level U$1,8 juta. Adapun penurunan laba bersih TLP secara kuartalan bukan indikasi performa yang buruk, tetapi lebih disebabkan one-off pencatatan akuntansi pada 4Q23 yang membuat laba asosiasi terlihat lebih tinggi.
▪ Manajemen TPMA masih menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar +10–20% pada FY24. Perlu dicatat, guidance ini diberikan sebelum rencana right issue. Manajemen TPMA pun belum memberikan revisi guidance hingga saat ini.
Selain merilis laporan keuangan 1Q24, TPMA juga memberikan update mengenai right issue. Berikut rinciannya berdasarkan prospektus terbaru:
▪ Menerbitkan 871,4 juta saham baru, dengan rasio 3:1.
▪ Efek dilusi hingga 25%.
▪ Harga pelaksanaan Rp465/lembar, sehingga potensi perolehan dana maksimum Rp406,5 M.
Right issue ini ditujukan untuk mengakuisisi 65% saham PT Bahtera Energi Samudra Tuah (BEST) dari pihak terafiliasi. Prospektus tidak menjelaskan lebih lanjut tentang performa keuangan atau valuasi dari BEST.
Pengendali TPMA, PT Dwitunggal Perkasa Mandiri, hanya akan melaksanakan sebagian haknya. Sementara itu, pemegang 12% saham TPMA sekaligus pengendali tidak langsung TPMA, PT Patin Resources, akan bertindak sebagai pembeli siaga, tetapi tidak akan melaksanakan haknya.
🗒️ Stockbit Commentary
Rilis kinerja keuangan dan prospektus right issue secara bersamaan berpotensi memberikan sentimen mixed untuk TPMA.
Kami menilai kinerja TPMA pada 1Q24 cukup baik karena penurunan pendapatan disebabkan oleh one-off factor (RKAB batu bara yang terlambat dan cuaca buruk) dan performa TLP yang melampaui ekspektasi. Potensi dilusi dari right issue yang hanya mencapai 25% juga di bawah ekspektasi awal (hingga 30,03%).
Namun, TPMA memiliki beberapa sentimen negatif seperti belum adanya detail finansial dan valuasi BEST selaku perusahaan yang akan diakuisisi dari perolehan dana right issue. Ke depannya, informasi valuasi dan profitabilitas BEST akan menjadi krusial dalam menentukan dampak akuisisi tersebut bagi TPMA.
-------------
Arvin Lienardi (@ArvinL)
Investment Analyst Stockbit