Aset investor yang paling berharga adalah waktu

Teringat percakapan beberapa tahun lalu dengan seorang kenalan yang hendak pensiun saat itu.

Saya : "Pak, sebentar lagi pensiun ya?"
Pak E : "Iya, minggu depan"
Saya: "Wah, sebentar lagi hidup tenang, ya Pak?"
Pak E: "Enggak juga. Masih mikir gimana nutup biaya hidup saat pensiun nanti."
Saya: "Bapak tidak ada tabungan atau investasi?"

Pak E cuma menggeleng lemah.

Saya cukup terkejut mendengarnya karena setahu saya gaji beliau saat bekerja itu sudah lumayan tinggi.

Beberapa kali saya bertemu orang dengan permasalahan yang serupa. Ketika masih bekerja merasa gajinya sudah sangat mencukupi sehingga tidak merasa perlu untuk menyisihkannya sebagian untuk berinvestasi dan kemudian merasa gamang saat masa pensiun sudah mendekat.

Saat lulus kuliah dan pertama kali bekerja, saya belum memikirkan tentang pensiun. Ya wajar saja sebenarnya karena saat itu masa pensiun masih sekitar 30 tahun lagi. Masih jauh. Masih banyak hal lain yang lebih memerlukan perhatian kita. Bahkan mungkin gaji hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Yang akan menjadi masalah adalah jika pemikiran tersebut terbawa hingga bertahun-tahun ke depan.

Tanpa terasa usia terus bertambah dan masa pensiun semakin mendekat, yang tadinya masih 30 tahun ke depan dan kemudian menjadi tinggal 20 tahun, lalu menjadi 10 tahun. Tiba-tiba usia pensiun sudah di depan mata.

Sebagian orang ada yang memutuskan untuk memulai usaha setelah pensiun sehingga bisa memperoleh tambahan penghasilan. Ada beberapa yang berhasil namun tidak sedikit yang gagal. Permasalahannya adalah jika gagal, kondisi keuangan kita bisa sangat terganggu.

Rata-rata yang berhasil biasanya sudah memulai usahanya beberapa tahun sebelumnya sehingga ketika usia pensiun, usahanya sudah lebih stabil dan memberikan penghasilan sesuai harapan.

Oya, ada satu hal lagi. Kita harus menyadari bahwa saat pensiun tubuh kita mungkin tidak akan sebugar di saat muda. Hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi kemampuan kita untuk menjalankan usaha dengan baik.

Generasi saya mungkin belum banyak yang mengenal investasi di pasar modal. Jangankan investasi saham, investasi di reksa dana saja mungkin banyak yang belum familiar. Investasinya biasanya hanya di properti atau emas. Tidak jelek sebenarnya, namun jadinya kurang bisa mendapatkan manfaat dari berbagai macam jenis investasi lainnya.

Saya pikir teman-teman di sini cukup beruntung karena sudah mengenal investasi saham sejak usia muda. Dengan masa pensiun yang masih jauh, efek compounding dari investasi saham akan terus bertambah kuat dari waktu ke waktu. Tentu saja itu dengan catatan jika kita sudah bisa berinvestasi dengan baik.

Saat masih muda, jika melakukan kesalahan saat berinvestasi efeknya tidak akan terlalu besar karena kita masih memiliki banyak waktu untuk bangkit kembali.

Namun jangan lupa, waktu tidak akan bisa kembali. Semakin lama, ruang untuk membuat kesalahan akan semakin sempit seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, kita harus bisa belajar dari kesalahan agar tidak terulang kembali. Akan lebih baik lagi jika kita bisa belajar dari kesalahan orang lain sehingga tidak harus mengalaminya untuk bisa mendapatkan pelajaran.

Memang benar tidak ada kata terlambat untuk mulai berinvestasi. Namun akan jauh lebih mudah jika kita memulainya lebih awal.

$IHSG

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy